Manfaatkan Dengan Baik (2)
Manfaatkan Dengan Baik (2)
Ular Terbang tidak akan pernah bermimpi bahwa dengan memperlihatkan dirinya ketika sedang gelisah, ia tiba-tiba akan merasakan angkara murka dari Raja Iblis tidak lama setelahnya.
"Aku bisa menembus level sekarang." Jun Wu Xie berkata serius. Ia telah berada di puncak roh hijau untuk waktu yang cukup lama dan ia tidak menembus level berikutnya selama ini karena ia belum menemukan waktu yang tepat. Namun kini Jun Wu Yao berada di sisinya, hatinya sangat tenang, merasa sangat aman seperti ketika ia berada di Istana Lin.
"Baik, aku akan memberikan perlindungan." Jun Wu Yao berkata sambil mencubit hidung Jun Wu Xie. Walaupun penampilannya sekarang berbeda setelah diubah, tetapi sepasang mata yang membidik ke dalam jiwa seseorang, terlihat persis sama seperti sebelumnya, dan hanya dengan sekilas pandangan dari matanya, kau tidak akan bisa melupakannya seumur hidupmu.
Dan mereka segera mengerjakan hal itu. Jun Wu Xie tidak ragu-ragu sedikit pun dan langsung naik ke atas tempat tidurnya untuk duduk dalam posisi bersila, mempersiapkan diri untuk menembus level, Jun Wu Yao duduk diam di pinggir, untuk berjaga.
Jun Wu Xie mengirim dirinya ke ruang jiwanya dan di dalam kegelapan yang sangat luas, ia melihat sepasang mata ular yang sama yang menyala bagaikan cahaya api.
"Bocah, kau di sini? Apakah kau berhasil menemukan Wivern Licik?" Tubuh raksasa Ular Terbang muncul dari kegelapan, sepasang matanya dipenuhi dengan keserakahan dan kegelisahan.
Jun Wu Xie menatap Ular Terbang dan tidak mengatakan apa-apa, namun hanya terus mengulangi tindakan yang ia lakukan, di mana ia menyerap roh Ular Terbang untuk pertama kalinya.
Tiba-tiba, Ular Terbang merasakannya. Perasaan yang pernah dirasakannya sebelum menembus rohnya! Ia baru saja berhasil memulihkan sebagian kekuatan spiritualnya dan sekarang itu dihisap darinya sedikit demi sedikit!
"Bocah! Apa yang kau lakukan!?"
Kekuatan spiritualnya mengalir keluar tanpa henti hingga mengejutkan Ular Terbang. Ia ingin lari dari Jun Wu Xie tetapi terjebak di dalam jiwa Jun Wu Xie, dan tidak ada tempat lari baginya!
Kegelapan yang menyelimutinya terus menghisap rohnya dan kekuatannya menurun dengan sangat cepat.
Jun Wu Xie mengangkat kepalanya sedikit dan menatap Ular Terbang yang sangat kebingungan.
"Maaf, sebelum kau memanfaatkanku, aku harus terus memanfaatkanmu."
Hati Ular Terbang melompat dan ia merasa putus asa. Ia berpikir bahwa Jun Wu Xie akan terus menggunakan roh cincin lain untuk meningkatkan kekuatan spiritualnya dan tidak menyangka Jun Wu Xie akan mengalihkan perhatiannya kembali ke dirinya. Dibandingkan roh cincin lain, Ular Terbang sudah dipastikan lebih kuat, dan bahkan keadaannya sekarang di mana jiwanya tidak utuh, kekuatannya masih melampaui roh cincin mana pun yang pernah ditelan Jun Wu Xie setelahnya!
Beberapa saat keserakahan, telah melemparkan Ular Terbang ke dalam kesulitan tiada akhir. Ia sudah ditelan Jun Wu Xie dan ia tidak memiliki kendali atas rohnya saat itu. Bisa dibilang di dalam sini, Jun Wu Xie bisa mengambil dan memberi sesuai yang ia inginkan.
"Tidak! Tidak! Bagaimana bisa jadi seperti ini! Bagaimana bisa jadi seperti ini!" Ular Terbang memutar tubuhnya, berusaha untuk menghilangkan perasaan itu, namun semuanya sia-sia saja.
Ia ingin menipu Jun Wu Xie untuk mencapai tujuannya sendiri, namun ia tak menyangka ia akhirnya tetap gagal menandingi gadis cilik yang cerdik ini, hingga ia kehilangan semuanya, bahkan dirinya sendiri.
Di dalam ruangan, Jun Wu Yao berdiri menyandarkan tubuhnya ke ranjang dengan tangan terlipat di depan dadanya, matanya terpaku pada Jun Wu Xie yang sedang pergi ke dunia rohnya. Pandangannya secara tidak sadar tertarik pada bibir kecil Jun Wu Xie merah merekah begitu menggoda dan sebuah senyuman melintas di matanya. Ia perlahan membungkuk dan mendekatkan diri ke wajah Jun Wu Xie.
Di dalam situasi di mana Jun Wu Xie tidak bisa merasakan apa pun, Jun Wu Yao mendaratkan sebuah ciuman di bibir itu.
Berhenti hanya dengan mencicipinya sedikit, dan tidak melumatnya seutuhnya.