Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Orang Jahat Mendapatkan Balasannya (2)



Orang Jahat Mendapatkan Balasannya (2)

1"Jika penyihir tua itu tidak melakukan perbuatan yang begitu keji dan hina …. Aku tidak akan membiarkan Kepala Daerah Kota melakukan hal ini …. Aku benar-benar tidak akan …." Xiong Ba mulai menangis, perjuangan keras di dalam hatinya dan rasa bersalah yang ia rasakan terhadap Jun Xie begitu menguasainya, membuat raksasa setinggi hampir 2.5 meter ini bimbang dan hancur.     

"Qing Yu, aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan …. Aku telah menyaksikan Nona Muda tumbuh dewasa menjadi seorang wanita muda … Kepala Daerah Kota … Kepala Daerah Kota dipaksa menyaksikan ia dinodai oleh monster-monster itu …. Aku benar-benar … tidak sanggup melihatnya …."     

Tak ada yang tahu apa yang benar-benar terjadi di kamar Jun Xie hari itu.     

Walaupun Qu Wen Hao adalah Kepala Daerah Kota yang kepadanya Xiong Ba mengabdikan kesetiaannya, tetapi mengenai kesetiaan, karakter Xiong Ba yang tak bisa digoyahkan adalah sesuatu yang tak bisa ia berikan pada orang lain.     

Dan ketika Qu Wen Hao tiba-tiba mengatakan pada mereka dengan wajah pucat pasi, semua yang telah ia alami, hati Xiong Ba tidak bisa tegar seperti biasanya.     

Walaupun karakter Qu Wen Hao tidak bisa dianggap tegar tak tergoyahkan, tetapi ia masih memegang teguh prinsipnya. Bahkan ketika istrinya ditangkap, dan ia harus tunduk di bawah perintah orang lain ia masih melakukan semua yang ia bisa untuk melindungi orang-orang di kota. Kecuali sampai ketika kekejian Qu Xin Rui telah melebihi apa yang dapat mereka duga.     

Di dunia ini, di mana kau akan menemukan seorang ayah yang mampu menyaksikan putrinya sendiri dipermalukan seperti itu ….     

Xiong Ba tidak berani membayangkan apa yang dihadapi Qu Wen Hao, bagaimana mengerikan dan traumatisnya itu hingga seorang pria yang begitu kukuh membungkukkan punggungnya dan menyerah, melawan hati nuraninya.     

Qing Yu menenggak anggur satu gelas demi satu gelas, bahkan tidak mengatakan apa pun. Panasnya anggur yang membakar tenggorokannya, terasa begitu menyakitkan, ia tak dapat menikmati anggur itu walau sedikit, namun terasa bagaikan sebuah hukuman.     

Hukuman pada diri sendiri.     

"Oh? Menikmati malam ini sendirian, ini karena aku haus!" Suara jernih seorang pemuda terdengar nyaring di dalam kamar tiba-tiba.     

Xiong Ba dan Qing Yu memutar kepala mereka kebingungan, dan melihat Qiao Chu sedang melompat masuk ke dalam kamar melalui jendela, dengan wajah Hua Yao muncul tepat di belakangnya.     

"Cepat, aku hampir mati karena haus." Qiao Chu berkata sambil tertawa terbahak-bahak seraya dirinya berjalan mendekat, di saat yang bersamaan ekspresi terkejut terlihat di wajah Xiong Ba dan Qing Yu. Mereka hanya mengamati ketika Qiao Chu dengan acuh tak acuh mengambil kendi anggur dari pinggir, membuka segel tutupnya dan menengadahkan kepalanya dan menuangkan anggur itu ke dalam mulutnya.     

Hua Yao berjalan santai seraya pandangannya menyapu wajah Xiong Ba dan Qing Yu, tetapi tidak mencurigai apa pun.     

"Itu benar-benar nikmat!" Qiao Chu berseru sambil tertawa seraya menyeka mulutnya, menatap Xiong Ba dan Qing Yu.     

"Kau tidak perlu terlalu waspada. Kami takut orang-orang kota akan melihat kami dan itu sebabnya mengapa kami menyelinap ke sini. Kami benar-benar lelah di luar sana selama ini. Untuk membuntuti orang-orang itu, kami tidak bisa menutup mata selama beberapa hari belakangan ini, jadi kalian tidak keberatan jika kami menenggak sedikit anggur kalian, bukan?" Qiao Chu menggoda, mengedipkan matanya penuh makna melihat Xiong Ba yang tertegun.     

Mulut Xiong Ba terbuka lebar, dan tidak tahu apa yang harus dikatakan pada saat itu.     

Jun Xie telah menempatkan Qiao Chu dan kawan-kawannya yang lain di luar kota sebelumnya untuk menemukan lokasi tempat Qu Xin Rui mengurung orang-orang Kota Seribu Monster, dan dengan Qiao Chu muncul di sini, itu berarti mereka sudah menemukan lokasi tepatnya!     

"Balai Klan Amukan Api kalian bukanlah tempat yang sangat besar, tetapi mengapa setelah melihat ke sekeliling tempat ini, aku masih belum melihat Xie Kecil? Di mana kalian menyembunyikan dia? Suruh orang bawa dia kemari secepatnya karena kami sudah bepergian siang dan malam hanya untuk membawa kabar ke sini." Qiao Chu berkata sambil membasahi tenggorokannya yang kering dengan satu ayunan kendi, rona merah merayapi wajahnya, matanya bersinar dengan perasaan gelisah dan gembira.     

Kata-kata "Xie Kecil" menyambar benak Xiong Ba bagaikan sebuah petir dan rasa pening yang memenuhi kepalanya langsung menyebar tanpa jejak saat itu, semua warna menghilang dari wajahnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.