Last Boss

Chapter 175 - Kebangkitan Malapetaka (Bagian 2)



Chapter 175 - Kebangkitan Malapetaka (Bagian 2)

3Pilar petaka tercipta, menjulang ke langit hingga menciptakan langit merah sepenuhnya. Dikala pilar itu menyusut dan menyatu dengan sang Dewa, malapetaka telah tiba, itulah yang dirasakan oleh Void dan seluruh makhluk hidup di dunia. Besarnya kekuatan bisa dirasa, terasa sangat pahit dan mengerikan hingga membuat siapapun uang melihat sosok sang Dewa sekarang seakan ingin memuntahkan isi perut mereka.     

Wujud sang Dewa diselimuti oleh kulit yang terbuat dari energi sihir tak dikenal berwarna kemerahan, seluruh tubuhnya ditutupi oleh energi itu bagaiman seorang mumi, hanya menyisakan matanya ya g bersinar terang.     

Mata Void tidak bisa mendeteksi kekuatannya, seluruh status atribut ya kacau–ditutupi oleh garis hitam yang terus bergerak di setiap status atribut yang ada. Void hanya bisa berancang-ancang seraya menajamkan instingnya.     

Lalu, bukan hanya dia yang berubah. Tetapi seluruh pasukan boneka, Bell juga Lucifer, lalu Mona juga diselimuti oleh energi sihir merah tersebut:     

Beberapa menit sebelumnya.     

"Menyeralah. Lucifer!"     

Ink Owl telah menyudutkannya, meskipun Ink Owl sering bekerja salam Istana tetapi kemampuan dan gerakannya saat bertarung tidak bisa diremehkan oleh siapapun, bahkan Belial sendirj mengakuinya. Dalam pertarungan udara mereka, Lucifer mengalami beragam luka di tubuhnya. Sayatan pada dada juga sayap adalah luka paing jelas ditubuh Lucifer yang dibuat oleh Ink Owl.     

"Pak tua sialan! Bagaimana bisa kemampuany jauh di atas diriku! Padahal hanya menjadi babu Kaisar di Istana!"     

Ink Owl tertawa mendengar ocehannya penuh amarah, tawa pelan yang begitu mengejek Lucifer.     

"Mau bagaimana pun diriku masih seorang Jenderal Iblis, Wahai Lucifer. Paduka tidak sembarangan dalam menempatkan seorang makhluk menjadi Jenderalnya, mereka adalah yang terbaik dari rasnya dan beliau memberikan kepercayaan kepada orang yang beliau pilih ... Tetapi ..." Ink Owl menggelengkan kepala seraya menghela napas "Kau makhluk rendahan yang sudah diberi kesempatan, tetapi kau menyia-nyiakannya? Sungguh betapa bodohnya dirimu," ucap Ink Owl, suaranya dan tatapannya menjadi tajam dalam sekejap yang menghunus langsung Lucirer.     

Manusia burung itu hanya bisa menggertakkan giginya penuh amarah, namun sayapnya membawanya mundur setelah merasakan sorot mata tajam burung hantu itu.     

Sorot mata dan suara itu bukanlah pertama kali ia dengar, tetapi ia kembali mendengarnya setelah 500 tahun berlalu. Suara dan sorot mata tajam Ink Owl sebagai penanda bila murkanya tak bisa lagi di tahan.     

"Kau hanyalah babu Kaisar yang tidak tahu apa-apa! Kaisar telah menipu kalian semua dan sengaja membunuh para Jenderal terdahulu melalui perang yang tidak masuk akal! Bahkan ras ku ... ras ku hancur karena dirinya! UGH—"     

Ink Owl menerjang dengan cepat dan menendangnya dengan cakar miliknya. Lucifer terpental dengan keras hingga menciptakan dentuman dan getaran di tanah sekitarnya, menciptakan lubang kecil karena tubuhnya menghantam tanah begitu kuatnya.     

"Kaisar selalu memperhatikan kalian ... Ras kalian hancur? Itu adalah akibatnya kalian memberontak kepada Kekaisaran ... Kejam? Lalu kenapa Kaisar tidak membantai kalian semua? Bahkan sekarang saya masih bertanya kenapa kau dari ras tidak tahu diri bisa menjadi Jenderal ..."     

Ink Owl merendahkan ketinggiannya, melayang diudara seraya memberikan tarapan jijik kepada Lucifer yang tak bisa lagi menggerakkan sayapnya. Ia hanya menggeram marah seraya melemparkan tatapan murka kepada Jenderal yang menjadi tangan kanan Kaisar     

"Bahkan ... Sekarang pun saya tidak mengerti ... Setelah ras manusia burung kembali memberontak dan kalah, paduka Void bahkan tidak memberikan hukuman yang berat kepada kalian. Dia hanya berkata kalau penduduk manusia burung hanya dipengaruhi oleh dirimu ... Paduka sangat murah hati ... Terapi bajingan sepertimu masih berkata jika dia adalah penipu ... DASAR TIDAK TAHU DIRI! ... [Double magic: Dark Lightning Javelin]"     

Kedua sayap ia bentangkan, di kedua ujung sayapnya dalam sekejap tercipta lingkaran sihir berwarna ungu gelap, lalu melesatkan sebuah petir berbentuk tombak dengan kecepatan tinggi.     

Tombak petir menghantam dengan kuat hingga menciptakan ledakan besar, namun Lucifer masih memiliki tenaga untuk menangkis serangan Ink Owl.     

"Kau ..."     

"Jangan bercanda, pak tua ... Kau sudah tua juga masih tidak tahu apa-apa, huh? Atau kau memang suka menjilat kepada sang Kaisar agungmu itu?"     

Perlahan, luka Lucifer pulih. Lukanya perlahan ditutupi oleh cairan perak entah dari mana, lalu memperbaikinya tanpa menunjukkan tanda bekas luka     

"Dengarkan ini ... Kaisar itu sudah menutupi segalanya. Bukankah kau juga ... Tidak, seharusnya kau yang paling sadar jika ada yang salah dengan akhir perang 500 tahun yang lalu, benar!? Aku yakin kau juga sering bertanya, tetapi kau terlalu menjilat kaki Iblis itu hingga kau mengabaikannya! ... Kaisar telah mengubah ingatan kita semua ... Seluruh makhluk di dunia ini dan bersekutu dengan dewa! Bangsa Iblis hanya dimanfaatkan ... Dia sama sekali tidak peduli dengan kita! Kenapa kau tidak menerima kenyataan ini!? Bahkan sekarang pun, dia dengan egoisnya ingin berdamai dengan manusia dan melupakan semua masa lalu ... Apa kau akan menerima semua itu!? ... Jika aku ... Aku tidak akan pernah menerimanya!"     

Lucifer melesat, kepakan sayapnya menciptakan debu di tanah dan terbang dalam sekejap berada di depan Ink Owl.     

"Haaaa!"     

Pukulan telak ia lancarkan, Ink Owl tak sempat bertahan membuatnya terpental cukup jauh.     

"Dia tidak pernah memikirkan bangsanya! Dia hanya memikirkan kenyamanan dirinya! Dia telah membantai ras ku dan kemudian dia ingin menggunakan kami lagi untuk berperang ... Sampai kapan pun aku tidak akan menerimanya!"     

Begitu cepat Lucifer terbang di udara hingga Ink Owl tak bisa menjaga keseimbangannya di langit. Dirinya terus dipukul dan terpental kesana kemari hingga sulit kedua sayapnya untuk kembali terbang.     

"Aku tidak akan pernah memaafkannya!"     

Manusia burung itu melesat tinggi ke langit, kemudian jatuh seraya mengayunkan kakinya secara vertikal dan menjatuhkannya tepat ke atas tubuh Ink Owl. Posisi mereka kini dibalik dengan mudahnya, Ink Owl terpelanting hingga menghantam sebuah reruntuhan bangunan. Reruntuhan itu amat rapuh karena banyak retakan, tembok-tembok dan kayu balok atap berjatuhan menimpa Ink Owl.     

"Sekarang waktu mu telah berakhir, burung hantu sialan!"     

Tangan kanan Lucifer mengayun horizontal di depan tubuhnya, 3 lingkaran sihir dalam sekejap tercipta mengikuti alur tangannya. Lingkaran sihir yang dialiri energi gelap membuatnya berwarna ungu kegelapan, lingkaran itu perlahan mengeluarkan ujung tombak hitam. Warna hitam pekat karena energi sihir gelap yang menyelimuti tombak amatlah besar.     

"Haaaa!"     

Tombak akan melesat, tetapi disaat yang sama, seluruh puing-puing yang meninpa Ink Owl berterbangan hingga memkasa Lucifer menghindari puing-puing itu serta membatalkan sihirnya. Teknik rahasia, itulah yang Ink Owl lakukan. Dengan menghentakkan kedua sayapnya–walau hanya ada sedikit ruang diantara sayapnya, ia dapat menghentakkan sayapnya dengan sedikit energi sihir, kemudian melayangkan segalanya yang ada di sekitar sayapnya seperti melepaskan tekanan udara ke sekitar Ink Owl.     

Diantara debu-debu yang mengaburkan pandangan Lucifer, tangan kanan sang Kaisar Iblis itu bangkit kembali bersama dengan energi sihir gelap yang menyelimuti seluruh tubuhnya.     

"Apa!?"     

"Lucifer ... Diriku mengerti apa yang kau katakan ... Seperti yang kau katakan juga, jika diriku juga menyadari apa yang terjadi di masa lalu. Meskipun begitu tetapi aku tidak menemukan jawabannya ..."     

Lucifer menggertakkan giginya.     

"Lalu kenapa kau masih tunduk kepada Iblis itu!?"     

Burung itu terkekeh, menyeringai angkuh kepada Lucifer.     

"Karena ... Diriku telah menyerahkan segalanya kepada paduka Void."     

Lucifer tersentak mendengarnya "Huh!?"     

"Keegoisannya, keinginannya, harapannya, aku telah menyerahkan diriku untuk membantu paduka menggapai apa yang dia inginkan. Kesetiaan ku kepada paduka jauh lebih besar daripada apa yang kau kira, karena itu tak peduli apa yang akan dia lakukan ... Diriku akan tetap mengikutinya!"     

Kesetiaan dan kehormatan, semua itu telah ia berikan kepada sang Kaisar seorang, sebab itu adalah salah satu syarat untuk menjadi seorang Jenderal Iblis. Ink Owl mengikutinya, meski nanti ia akan mendapatkan kenyataan pahit, tetapi sebagai tangan kanan Kaisar, ia tidak akan pernah menyesalinya.     

Giginya mengerat begitu kuat, tangannya mengepal dengan erat, amarah melalap tubuhnya dengan hebat "Dasar ... Dasar pak tua bodoh! Percuma saja aku mengatakan segalanya, tetapi kau tidak pernah mendengarkan ku! Haaaaaaaaaa!" Lucifer menghentakkan tubuhnya di langit, meluapkan seluruh energi sihir di dalam tubuhnya.     

Energinya meluap, aura ungu kegelapan menelan seluruh tubuhnya. Lalu disaat yang sama, seluruh langit berubah kembali menjadi warna merah bagaikan darah.     

"Paduka ..."     

Ink Owl menoleh dimana padukanya tengah bertarung, matanya membulat melihat lawan sang Kaisar juga dilalap oleh aura berwarna kemerahan bagaikan terlalap api merah pekat. Tidak lama setelahnya, ia kembali menoleh kearah Lucifer dan dirinya juga menerima aliran energi sihir berwarna merah pekat.     

"Ghaaaaaaaaaaa! Aku bersumpah akan menghancurkan kalian semua!"     

Kemudian, aura merah yang melalap tubuh Lucifer pun menyatu ke sayapnya. Hingga sayap hitamnya berubah menjadi kemerahan dan sebuah bercak bagaikan tato muncuk dari kedua sisi tubuhnya hingga bagian bawah matanya.     

"Ayo kita mulai ronde ke-2, Owl!"     

Malapetaka masih berlanjut ...     

To be continue     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.