This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Rencana Licik



Rencana Licik

2Beberapa saat yang lalu, di ballroom….     

"Para peserta yang akan mendapatkan kartu tanda kedewasaannya silakan duduk di kursi dekat panggung…." Salah satu tetua dari Keluarga Mocanu yang ditunjuk untuk memimpin acara tahun ini mulai mengarahkan semuanya agar duduk di tempat yang telah disediakan sesuai dengan peran masing-masing.     

Setelah semuanya tertata dengan rapi, tetua itu mulai membuka acara.     

Semua pengunjung mendengarkan dengan seksama dan sesekali memberikan tepuk tangan sebagai respon.     

Luca duduk di antara para petinggi lain dalam diam. Ia sedang merencanakan cara agar ia bisa pulang setelah memberikan pidato dan kartu tanda kedewasaan itu.     

"Sekarang, mari kita mendengar pidato dari…." Nama yang disebutkan oleh tetua itu membuat semua hadirin kebingungan.     

Seharusnya, pidato ini diberikan oleh Luca tapi nama yang disebut adalah milik salah satu tetua tertinggi di Keluarga Mocanu.     

Gheorghe yang mendengarnya juga mengernyit dalam. Seharusnya, dalam rencana mereka, Gheorghe yang mendapat kewenangan untuk berpidato sebagai calon Kepala Kaum yang akan dilantik hari ini sementara alasan mereka mengundang Luca ada pada hal lain. 'Mengapa malah si tetua peyot itu?'     

Tetua yang dijuluki peyot oleh Gheorghe menaiki podium. Seluruh hadirin yang awalnya mengira pembawa acara itu salah menyebutkan nama pada akhirnya menjadi semakin bingung karena ternyata itu bukanlah sebuah kesalahan.     

Tetua itu juga tentunya menyadari kebingungan tersebut. Dengan santai dan senyum yang hangat, ia membuka suara. "Para hadirin, aku tahu kalian pasti bertanya-tanya mengapa bukannya Kepala Kaum kita yang berdiri di sini melainkan aku. Tentunya kalian telah mendengar rumor mengenai Kepala Kaum kita yang menikahi seorang istri dari kaum jahanam itu."     

Kaum jahanam adalah cara kaum incubus menyebut kaum half-beast, begitu juga sebaliknya.     

Mendengar itu, orang-orang mulai berbisik. Tentunya mereka sudah mendengarnya dan bahkan ada beberapa dari mereka yang melihat drama yang dibuat oleh Mihai secara langsung. Namun, pada saat itu, mereka terlalu terbawa suasana oleh apa yang dikatakan Mihai sehingga ketika mereka tersadar, semuanya terasa seperti halusinasi. Luca juga bersikap sangat berbeda dari rumor yang ada sehingga mereka memutuskan bahwa jika itu bukan halusinasi, mungkin itu hanya drama kecil yang dibuat oleh penipu.     

Para petinggi juga tidak merilis komentar apa pun untuk mengklarifikasi rumor itu jadi tidak ada yang tahu apakah mereka harus percaya atau tidak.     

Mata Luca menyipit tajam. 'Aku sudah menyangka mereka akan menyatakannya sekarang tapi mengapa Georghe masih duduk di sini?'     

"Rumor itu adalah benar dan Tuan Luca telah turun dari posisinya sebagai Kepala Kaum kita!" deklarasi tetua tersebut dan ruangan langsung ricuh.     

Hampir semua orang menyerukan ketidakpercayaannya bahwa Luca telah melakukan apa yang ada di dalam rumor tersebut. Hanya sebagian kecil yang mengomentari mengenai penurunan sang Tuan tanpa menyikut masalah rumor karena mereka tidak memiliki masalah dengan half-beast.     

Di zaman sekarang di mana ketiga kaum bahkan mulai bekerja di tempat yang sama, apalagi sejak Pavel dan Udrea yang tidak mendiskriminasikan half-beast, jumlah incubus yang bergaul dengan kaum jahanam itu semakin bertambah. Walaupun begitu, jumlah mereka yang masih memiliki pemikiran kolot seperti tetua peyot tersebut masih sangat banyak dan itu tidak terbatas pada orang dewasa saja. Anak muda yang akan menerima kartu tanda dewasanya hari ini pun hampir seluruhnya memiliki pemikiran yang sama.     

Tetua di atas podium berdehem membuat semua hadirin kembali fokus padanya. "Sekarang ini, posisi kepala kaum sedanglah kosong dan kami akan secepatnya memilih kepala yang baru."     

Luca langsung memahami apa yang sedang terjadi. Gheorghe juga dan wajahnya langsung masam.     

Para tetua Mocanu ini benar-benar licik. Di permukaan, mereka menerima Gheorghe sebagai kepala dan bahkan menjanjikan pelantikan – tidak. Jika Gheorghe ingat lagi dengan baik, para tetua itu mengucapkannya dengan samar sehingga jika dianalisa dengan baik, para tetua ini bahkan belum pernah menyatakan bahwa mereka benar-benar setuju dengan Gheorghe sebagai calon yang terpilih. Mereka membuatnya seolah-olah mereka menerima hanya karena mereka tidak ingin Gheorghe membuat masalah bagi mereka.     

Sekarang, setelah mereka menyatakan kekosongan itu secara resmi kepada publik, Gheorghe tidak akan bisa menuntut bahwa dialah yang telah terpilih. Rakyat tidak akan percaya karena nama Keluarga Mocanu masih yang paling dihormati di antara seluruh keluarga akibat reputasi Luca Mocanu. Dengan begitu, tetua-tetua Mocanu masih bisa mencari kesempatan untuk menjadikan tetua peyot itu – tetua yang paling dihormati di Mocanu sekarang dan yang awalnya merupakan calon kepala keluarga setelah Ayah David – kepala kaum selanjutnya.     

"Tidak mungkin!"     

"Bagaimana bisa Tuan Luca melakukan itu!"     

Para hadirin terutama mereka yang sudah cukup berumur dan sudah melihat berbagai kesadisan Luca terhadap kaum jahanam itu langsung berdiri dan menyerukan ketidakpercayaannya secara jelas. Ada yang bahkan begitu berani dan langsung berseru kepada Luca yang ada di deretan para petinggi untuk meminta penjelasan secara langsung.     

Kepala Luca mulai berdenyut.     

Di tengah keributan itu, Mihai yang tidak mengetahui apa-apa baru saja memasuki ballroom bersama Ecatarina dan Steve.     

Tetua peyot itu diam-diam tersenyum licik. "Jika kalian tidak percaya, silakan lihat saja buktinya sendiri, bukankah begitu, Asaka Mihai?"     

Telinga Mihai yang masih berada di dalam topi refleks berdiri tinggi. Ia bertemu pandang dengan tetua itu, penuh kebingungan karena tidak mengetahui apa yang sedang mereka bahas. Hanya saja, sudut hatinya memperingati bahwa ini adalah keadaan yang berbahaya.     

Ecatarina dan Steve juga merasakan bahaya itu dan hendak menarik Mihai pergi.     

Namun, semua orang di dalam ruangan itu telah mengikuti arah pandangan tetua dan sekarang semuanya menatap Mihai dengan penuh selidik.     

Dilihat dari luar, Mihai seperti seorang manusia. Pakaiannya juga rapi, tidak seperti kaum jahanam yang miskin dan kotor itu. Akan tetapi itu tidak bisa dijadikan patokan karena Tuan Luca tidaklah miskin dan dapat menyediakan pakaian yang lebih baik untuknya. Yang lebih penting adalah, keberadaan Ecatarina di sana yang meyakinkan mereka bahwa pria bernama Asaka Mihai ini memiliki hubungan dengan Luca. Jika tidak, bagaimana bisa salah satu dari pelayan elit Luca mau mendampingi pria yang tidak terlihat memiliki nama itu sementara untuk mendampingi seorang petinggi lainnya saja, wanita itu enggan.     

"Buka topinya!" seru salah satu yang berdiri agak jauh dari Mihai.     

Mereka yang berada di dekat Mihai segera keluar dari tempat duduk mereka dan siap menarik topi itu untuk memastikan identitasnya.     

Ecatarina hendak menarik Mihai menjauh sementara Steve bersiap menangkal tangan-tangan yang terulur itu. Namun, sebelum mereka sempat melakukannya, sebuah lengan yang panjang dan kokoh telah menghentikan orang-orang itu dan menutupi Mihai dari pandangan semua orang.     

"Tu—Tuan Luca!"     

"Dia melindungi orang itu!"     

Semua orang itu semakin tidak percaya.     

Luca Mocanu yang seharusnya sedang duduk di kursi di deretan terdepan, entah sejak kapan, muncul di depan Mihai yang berada di area paling belakang, dekat dengan pintu masuk ballroom. Pria itu berdiri tepat di depan Mihai, memunggungi pria harimau itu dan menutupinya seluruhnya dari pandangan para tamu.     

Mihai tidak bisa melihat tapi yang lainnya bisa melihat betapa tajam pandangan mata Luca saat itu membuat darah meninggalkan wajah mereka. Tanpa sihir pun, orang-orang yang tangannya di tangkal oleh Luca rasanya akan lepas dan terbang bebas, begitu kuat hingga mereka tidak lagi berani untuk maju dan berusaha menggapai topi Mihai.     

Ruangan semakin ricuh. Semua orang berseru dan berteriak kepada Luca, meminta penjelasan dan kebenaran.     

"Benarkah pria itu half-beast?!"     

"TUAN LUCA!"     

"Ini tidak benar bukan?!"     

Tidak ada dari mereka selain Mihai yang menyadari senyuman tetua peyot itu yang menjadi semakin lebar. Mihai merasa darahnya mendidih.     

'Pak tua sialan itu sedang merencanakan sesuatu yang tidak baik!' batinnya, terdorong untuk menonjok tetua peyot itu tapi sebelum ia bisa bergerak, Luca menggenggam lengannya dengan erat, menahannya dari bergerak seinci pun.     

"Ya. Dia adalah half-beast dan istriku," ujar Luca dengan lantang dan jernih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.