Yun Luofeng Ditipu (6)
Yun Luofeng Ditipu (6)
Suasana di dalam ruangan belajar sangat tegang. Kaisar duduk di takhta kekaisarannya sementara Istri Bangsawan Lin berdiri di sampingnya. Qi Lao'er dan Qi Yu di bawah mereka.
"Qi Lao'er, aku dengar bahwa kau mendapatkan tiga cap batu giok selama Turnamen Empat Kerajaan kali ini?" Kaisar bertanya secara terbuka, langsung pada pokok permasalahannya. "Adik Ketigamu adalah pemimpin dari empat kerajaan seperti yang diramalkan oleh pembimbing negara. Tidak ada gunanya jika kau memiliki cap batu giok itu, kau malahan harus memberikannya pada adik ketigamu."
Setelah mengatakan ini, Kaisar menatap Qi Yu. "Mengapa kau tidak mengambil cap batu giok itu?"
"Baik, Ayah Kaisar." Kegembiraan memasuki hati Qi Yu dan dia dengan senang berjalan ke arah Qi Lao'er.
Qi Lao'er, lantas kenapa jika kau mendapatkan tiga cap batu giok itu? Pada akhirnya, bukankah kau masih harus menyerahkannya padaku?
"Kakak Kedua, mengapa kau tidak menyerahkan cap batu giok itu? Apa mungkin kau ingin aku menggeledah tubuhmu?"
Sosok Qi Lao'er tegak seperti pelantak[1]. "Semua orang tahu siapa pemenang dari Turnamen Empat Kerajaan ini. Kau berkali-kali menyatakan bahwa Adik Ketiga akan menjadi pemimpin dari empat kerajaan, jadi mengapa dia tidak mendapatkan peringkat pertama?"
Kaisar mengerutkan keningnya, jelas ketidaksabaran merembes keluar dari matanya.
"Aku hanya ingin kalian berdua untuk lebih sedikit berjalan memutar. Apakah kau tidak tahu betapa kuatnya kemampuan pembimbing negara? Bagaimana bisa kata-katanya salah? Lantas kenapa jika kau bisa membuat empat kerajaan menuruti kata-katamu saat ini? Kau masih harus mengembalikannya ke adikmu pada akhirnya. Bukankah akan lebih baik memberikan adikmu kekuasaan ini dari awal?"
Yang lebih pentingnya lagi, Qi Yu jauh lebih penurut dibandingkan Qi Lao'er. Jika Kaisar benar-benar membiarkan Qi Lao'er untuk menjadi penguasa dari empat kerajaan, dia khawatir bahwa dia bahkan harus menuruti Qi Lao'er meskipun dia adalah ayahnya.
Kaisar tidak berharap hal ini terjadi bagaimanapun juga!
"Pembimbing Negara berkata seperti itu?" Qi Lao'er melirik pada Kaisar. "Kalau begitu ini hanya menunjukkan bahwa pembimbing negara punya penglihatan yang bermasalah! Itu mengapa dia berpikir seorang sampah seperti Qi Yu bisa memerintah di empat kerajaan!"
"Sungguh kurang ajar!"
Mendengar tanggapan Qi Lao'er, wajah Kaisar berubah drastis dan dia dengan marah berteriak, "Kau sudah berani untuk tidak mematuhi perintahku. Ketika kau menjadi penguasa dari empat kerajaan, bukankah kau akan benar-benar tidak menghormatiku? Aku beri tahu padamu, kau harus menyerahkan cap batu giok itu apakah kau mau atau tidak! Segera serahkan cap batu giok itu!"
Sebuah cibiran muncul di mulut Qi Lao'er. Dia hendak mengatakan sesuatu ketika pintu dari ruang belajar didorong terbuka tiba-tiba.
Seorang pria berpakaian putih melangkah melewati pintu masuk.
Pria ini cantiknya tidak realistis. Ketika dia berjalan, orang-orang bisa samar-samar melihat kabut yang abadi di belakangnya. Pria itu memegang sebuah seruling batu giok di tangannya, dan langkah kakinya ringan dan nyaris tak terlihat.
Semua menteri sipil dan militer kerajaan membuntuti di belakang pria itu, mereka jelas mendengar semuanya yang dibicarakan di dalam ruang belajar barusan.
Jika Yun Luofeng berada di sini, dia akan langsung bisa mengetahui bahwa pria ini adalah orang yang memainkan sebuah lagu di hutan sebelumnya.
Pria itu adalah reinkarnasi Jueqian!
"Pembimbing Negara!" Melihat kemunculan pria itu, Kaisar langsung berdiri. "Aku masih ingat kau pernah berkata putraku yang ketiga akan menguasai empat kerajaan di masa depan. Aku jelas mengingat hal ini."
Pria itu tersenyum tipis. Senyumnya indah melampaui dunia ini. Warna tercantik di dunia tidak bisa dibandingkan dengan senyum pria itu.
Namun, senyum pria itu berbeda dengan senyum egois Ji Jiutian, dan senyum lembut Chen Yuqing, ataupun tidak seperti senyum penuh kasih sayang Yun Xiao. Ekspresi dingin memancar dari senyum pria itu, membuat hati orang sakit.
"Aku memang mengatakan itu …. "
Kaisar menjadi lega. Namun sebelum Kaisar bisa berkata apa-apa, pria itu berbicara lagi, "Namun, aku menyindirmu pada saat itu. Apakah kau tidak menyadarinya?"
[1] Perangkat yang digunakan dengan senjata api awal untuk mendorong proyektil melawan propelan