Istri Liar Kaisar Jahat

Aku Ingin Mengandung Anak Raja Besar (2)



Aku Ingin Mengandung Anak Raja Besar (2)

1Si pengawal menatap dengan sedih dan mengeluh pada adiknya. Saat ini, hatinya merasa seperti meneteskan darah.     

"Omong kosong! Aku sudah mendengarnya sebelumnya, Raja Besar adalah orang yang sangat defensif. Sebagai pengawal di wilayahnya, dia pasti akan berpihak padamu! Namun, kamu terlalu penakut dan bahkan tidak berani membelaku. Jika ayah dan ibu masih hidup, mereka tak akan pernah membiarkanku disiksa seperti ini!"     

Gadis muda itu bangkit dari tanah dan wajah kecilnya melotot geram pada si pengawal, "Kamu sangat pengecut!"     

Si pengawal terhuyung ke belakang dan hampir jatuh ke tanah. Wajahnya tersenyum kecut.     

Selama bertahun-tahun, kapan dia tidak berakhir memar-memar demi membela adiknya? Bahkan ada suatu ketika dia hampir dipukul sampai mati! Jika Raja Besar Hong Lian yang lewat tidak menolongnya, dia mungkin sudah mati sekarang!     

Karena Raja Besar Hong Lian telah menyelamatkan dan memberikan tempat tinggal padanya, dia tidak ingin menyebabkan perkelahian di Wilayah Teratai Merah. Dia juga tak ingin kehilangan pelindung yang dia dapatkan dengan susah-payah.     

Akan tetapi, adiknya yang keras kepala ini hanya bisa melihat bahwa dia tidak membelanya dan mengabaikannya ketika kakaknya dipenuhi luka demi dirinya…     

"Adik kecil, aku…"     

Bibir si pengawal kering dan ingin menjelaskan tetapi adiknya langsung menyela.     

"Kakak, siapa menurutmu lebih kuat, Raja Besar Hong Lian atau dua orang itu?" Mata si gadis muda melihat kesana-kemari saat bertanya.     

"Tentu saja, Raja Besar Hong Lian."     

Di hati si pengawal, Raja Besar memiliki keberadaan yang paling kuat. Tak ada yang bisa dibandingkan dengannya.     

"Kakak." Si gadis muda mengangkat kepala, mendapat pencerahan, sebelum dia menjawab dengan keyakinan, "Aku ingin mengandung anak Raja Besar!"     

Si pengawal hampir jungkir-balik di tanah. Dia mencengkram pundak gadis muda itu saat wajahnya penuh kecemasan, "Adik kecil, kamu tidak boleh punya pemikiran seperti ini. Raja Besar Hong Lian sudah memiliki seorang istri! Jika kamu ingin bersama dengan Raja Besar, itu adalah impian yang mustahil."     

"Hmm, memangnya kenapa jika dia punya istri? Aku tak pernah mengatakan ingin menjadi istrinya, aku hanya ingin menjadi selirnya!" Wajah gadis muda itu sangat jengkel. "Kakak, jika kamu tak bisa melindungiku, aku akan menemukan orang lain untuk melindungiku! Jika aku menjadi kekasih Raja Besar Hong Lian, dia pasti akan melindungiku dan tak akan membiarkan orang lain menyiksaku! Jika kamu masih menganggapku sebagai adik, kamu akan membantuku!"     

"Adik kecil…"     

Wajah si pengawal tersenyum kecut saat mengatakan, "Kamu sama sekali tak mengenal Raja Besar. Hati dan pandangannya hanya milik Nyonya seorang dan hanya Nyonya yang bisa membawa senyuman di wajahnya. Kamu mencari masalah. Tambahan pula, aku dengar para wanita yang berusaha mendekati Raja Besar semuanya dihukum! Selanjutnya, Raja Besar cukup tua untuk menjadi ayahmu!"     

Mata si gadis muda terus melihat kesana-kemari. "Aku tak peduli Raja Besar sudah tua! Selama dia kuat, itu tak masalah. Tambahan pula, aku dengar Raja Besar sangat tampan dan tidak terlihat tua sama sekali! Kakak, bukankah kamu mengatakan dia hanya punya satu anak perempuan? Jika aku bisa memberinya seorang putra, mungkin aku akan meningkat. Aku mungkin akan menggantikan istri Raja Besar! Bagaimana bisa seorang pria kuat seperti Raja Besar tidak menginginkan seorang putra untuk mewarisi warisannya? Jika dia hanya punya seorang putri, cepat atau lambat putrinya akan menikah. Berbeda dengan membiarkan orang rendahan lain yang memasuki keluarganya, mengapa tidak meninggalkannya pada putranya sendiri?"     

Mata si pengawal terbuka lebar seolah-olah tak pernah menyangka adiknya akan mempunyai pemikiran semacam itu. Wajahnya langsung berubah.     

"Adik, Raja Besar tak akan membiarkan dirimu mendekati dirinya! Selain itu, mustahil bagi orang lain untuk menggantikan Nyonya…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.