Raja Daerah Yang Tidak Setia (3)
Raja Daerah Yang Tidak Setia (3)
Gu Ruoyun mengangkat pedang patah kepada Su Lin dan merasa tangannya menjadi kebas. Dia terhuyung ke belakang dan menaikkan pandangan untuk melihat pedang panjang berwarna biru sudah berubah menjadi naga es biru. Naga tersebut membuka mulutnya dan mendesis marah.
"Jadi, pedang patah saja tidak cukup?"
Gu Ruoyun mengerutkan kening. Jika pedangnya tidak rusak, dia bisa mengandalkan pedang ini untuk mengalahkan Su Lin. Namun, kekuatan pedang patah saja tidak cukup dan tak bisa dibandingkan dengan kekuatannya dahulu.
"Nona Gu, awas!"
Tepat ketika Gu Ruoyun sedang termenung, kerumunan berteriak.
Perasaan dingin muncul di belakangnya dan membuatnya buru-buru berbalik. Di saat dia membutuhkan, dia bergegas memakai pedang patah untuk menghalau serangan.
BAM!
Energi yang kuat menembus ke dalam tubuhnya dan Gu Ruoyun merasa ada jarum yang menjalari tangannya. Namun, dia mempertahankan ketenangan seolah-olah terlepas dari bagaimana cara pertarungan ini akan berakhir, itu tidak akan mempengaruhi emosinya.
"Gu Ruoyun, sudah kukatakan bahwa kamu tak akan sanggup melakukannya namun kamu menolak percaya! Aku sudah memakai dua kali serangan. Dengan satu serangan terakhir, sekalipun kamu tidak mati, kamu akan berakhir menjadi lumpuh."
Seluruh wajah Su Lin penuh rasa puas diri. Lalu aura dalam tubuhnya berkumpul ke dalam pedang panjang es biru di tangannya.
Gu Ruoyun menghela nafas saat melihatnya. "Sepertinya aku tak bisa hanya mengandalkan pedang patah. Demi Ramuan Jiwa Bulan, aku tak bisa terus menyembunyikan diriku! Inilah satu-satunya cara untuk menyelamatkan kakakku!"
BUM!
Saat itu, suhu udara terjerembab sampai orang-orang disekitar arena dapat merasakannya!
Pedang es biru itu telah meninggalkan tangan Su Lin dan terbang ke langit. Kerumunan menyaksikan saat pedang panjang yang mengambang menjadi semakin besar dan besar di udara. Pedang panjang itu menjadi sebesar gunung sebelum menebas ke arah Gu Ruoyun.
Raja Daerah berdiri di belakang Kaisar Bulan Surgawi sepanjang waktu, menyaksikan kejadian itu dalam diam. Dia tidak berniat menyelamatkan Gu Ruoyun.
Lagipula, Raja telah memberi perintah. Jika dia ingin membunuh Gu Ruoyun, dia tidak boleh memberi peluang bagi Gu Ruoyun untuk melarikan diri. Kalau tidak, saat Gu Ruoyun bertumbuh, Rumah Besar Raja Daerah pasti akan hancur di tangannya! Namun, dia tidak melakukan pergerakan dan berpura-pura memberikan kebaikan karena tidak yakin apakah dia bisa membunuh Gu Ruoyun!
Oleh sebab itu, dia ingin mengundang Gu Ruoyun ke Rumah Besar Raja Daerah dan memanfaatkan kesempatan untuk mencuri Pagoda Ilahi Kuno.
Meskipun demikian, skenario terbaik adalah Gu Ruoyun mati! Karenanya, dia tidak bermaksud muncul saat ini dan hanya menyaksikan dalam diam dari samping.
...
BUM!
Badai kencang terbentuk saat pedang besar jatuh!
Su Lin menyeka keringat dari keningnya dan tersenyum dingin pada bagian arena yang kini tertutupi pedang besar.
Saat ini, tak peduli seberapa berbakatnya Gu Ruoyun, kematiannya telah terjamin!
BUG!
Dibawah arena, Dong Fang merasa terkejut saat melihat arena berdebu dengan ekspresi pucat di wajahnya. Matanya linglung saat bertanya, "Apa Nona Gu sudah mati?"
Apa dia benar-benar mati?
Pada saat ini, kelompok itu mengingat interaksi mereka selama beberapa hari di Hutan Roh Jahat dan mengingat bagaimana Gu Ruoyun menolong mereka berulang-ulang kali…
Hati mereka dipenuhi kesedihan dan mereka menatap Su Lin dengan mata yang penuh kebencian!
"Balaskan dendam untuknya. Kita harus membalas dendam!" Mu Ying mengepalkan tinju sambil berbicara dengan suara yang penuh kemarahan.
Balas dendam?
Mendengar ini, mata semua orang di kelompok itu penuh dengan tekad. Diam-diam mereka membuat keputusan.
Mereka masih muda! Bagi orang-orang muda seperti mereka, apapun mungkin terjadi!
Selama mereka giat berkultivasi, suatu hari nanti, kekuatan mereka juga akan meningkat. Saat itu, mereka akan membalas dendam dan membunuh Su Lin! Namun, mereka harus menyembunyikan kekuatan mereka dan memastikan mereka tidak akan berakhir terbunuh!