Kesempatan Yang Terlewatkan (4)
Kesempatan Yang Terlewatkan (4)
Hati Xia Linyu akan bergetar setiap kali dia memikirkan narma itu.
Akan tetapi, bukankah aku seharusnya berterima kasih pada pria itu? Jika bukan karena dia, aku masih tetap dalam tubuh lemah itu, seorang pemuda tak berguna yang selalu membutuhkan perlindungan kakak. Karena pria itu, aku diberikan kesempatan baru dalam kehidupan ini!
Pemuda itu mengepalkan tinjunya; dia masih bisa merasakan kesedihan itu!
Namun, kenangan yang paling tak terlupakan adalah mengenai pria menjijikkan itu, Lu Chen, yang memotong Xia Linyu hidup-hidup, dan saat yang paling menghancurkan hati ketika dia melihat rasa sakit dan penyesalan di mata kakaknya.
Kakak pasti menyalahkan dirinya sendiri karena mengirimku pada Lu Chen yang membawaku dalam kematian!
"Daratan Utama Puncak Timur, Xia Ming, Lu Chen, dan Xia Chuxue." Pemuda itu perlahan-lahan mencengkram kepalan tangannya dan menatap langit biru dengan tekad di matanya, "Suatu hari nanti, aku akan menyerang tempat itu dan membalaskan dendam masa laluku. Aku akan datang dengan kakak dan membersihkan hutang itu!"
Kemudian, pemuda itu tidak mengatakan apa-apa lagi dan meneruskan perjalanan. Sosoknya secepat sambaran petir. Orang-orang di bawah hanya bisa melihat secerca sinar yang melewati langit. Berlalu dengan seketika…
Istana Neraka Amethyst, sebagai anggota dari Tiga Penguasa Besar, memegang posisi yang cukup kuat di daratan utama.
Saat ini, di luar Istana Neraka Amethyst, dua orang menghentikan langkah mereka. Gu Ruoyun memandang gerbang istana berhias saat sebuah sinar melintas di matanya.
"Xiao Ye, masuklah ke dalam Pagoda Ilahi Kuno."
Qianbei Ye tertegun. Kemudian mengangguk, "Baiklah, jika terjadi sesuatu padamu, aku akan keluar dan menolong."
Gu Ruoyun tersenyum.
Lebih baik jika aku mengurus hal ini sendiri daripada bersama Xiao Ye disampingku.
Setelah Qianbei Ye memasuki Pagoda Ilahi Kuno, Gu Ruoyun berjalan menuju Istana Neraka Amethyst. Saat dia mencapai pintu masuk, dua murid yang sedang menjaga gerbang menghalangi jalannya.
"Berhenti!"
"Tempat ini adalah Istana Neraka Amethyst. Pengangguran tidak boleh masuk."
Gu Ruoyun tersenyum tenang sambil berkata, "Beritahu Tetua Jiu bahwa Gu Ruoyun dari Keluarga Dongfang datang berkunjung."
Tetua Jiu adalah tetua dari Istana Neraka Amethyst yang Gu Ruoyun temui selama Percobaan Ilahi. Saat itu, sebagai bayaran buah roh suci, Gu Ruoyun setuju menolong cedera Tetua Jiu. Namun, banyak hal yang terjadi setelah itu, membuatnya tak bisa memenuhi janjinya sampai sekarang.
Dua penjaga itu saling menatap dan mengutus orang untuk memanggil Tetua Jiu.
Tak lama setelah itu, seorang pria tua terbang dari istana, diikuti oleh para penjaga gerbang yang tercengang. Bagaimanapun, Tetua Jiu belum mencapai jajaran Martial Honor tetapi dia merupakan kultivator kuat yang berada di puncak Martial Emperor. Namun, dia langsung bergegas saat mendengar nama wanita itu. Mereka yang tidak mengetahui situasi akan beranggapan bahwa kebahagiaan di wajahnya karena Raja Istana telah kembali!
Dan juga, dia terbang melalui udara hanya demi bertemu wanita ini secepat mungkin!
"Hahaha! Nona Gu, kamu berhasil menyempatkan diri untuk berkunjung ke Istana Neraka Amethyst!"
Tetua Jiu dipenuhi kebahagiaan, kebahagiaan di wajahnya lebih besar dari saat dia melihat orang tuanya sendiri.
Jika aku mengingat dengan benar, dia pergi ke Negeri Terbuang setahun yang lalu. Kini dia telah tiba, yang berarti dia sudah kembali dari Negeri Terbuang.
Hati Tetua Jiu langsung berguncang saat memikirkan itu.
Tempat macam apa Negeri Terbuang itu?
Itu adalah tempat yang bahkan Raja Istana tidak berani masuk kesana. Nona Gu tidak hanya berkelana kesana, dia juga berhasil kembali tanpa cedera!