Dia Memiliki Visi
Dia Memiliki Visi
Melihat ekspresi dingin dari Liang Yuening, hal itu membuat Dong Huiying hampir saja meledak karena marah.
Perempuan itu kemudian terkekeh, "Hehe... hehe... Yuening kami wajahnya memang tampan, jadi tidak terlalu rugi untuk melihatnya."
Hah, Liang Yuening kami?
Mendadak dada Dong Huiying menjadi sesak karena kata-kata itu. Liang Yuening pun memelototinya dengan tajam lalu berdehem dengan kaku.
Ehem! Baiklah, kemungkinan perempuan itu punya tujuan di sini.
Liang Yuening pun kembali terlihat cemberut dan menundukkan tatapan matanya. Ia sangat mirip dengan seekor kucing yang ingin dibelai oleh tuannya.
"Ya Tuhan," Tidak seperti Dong Huiying, seorang perempuan lain tiba-tiba datang dengan ekspresi wajah yang sangat kaget, "Nona Dong, lama tidak bertemu, tapi wajahmu semakin lama semakin terawat saja, aku benar-benar takjub!"
Dong Huiying melirik ke arah orang itu dengan malas lalu berkata, "Singkatnya, kalau kamu mau melihat harus membayar 1 atau 2 keping perak. Jadi, urus saja arah pandangan mata kalian sebelum membayar untuk melihat."
Beberapa orang yang tadinya membentuk kerumunan itu perlahan mundur sembari menggerutu dengan kesombongan Dong Huiying.
Ah, bukankah hal ini sudah keterlaluan? Padahal beberapa perempuan tadi hanya ingin melihat pria yang bersama Dong Huiying saja, tapi Dong Huiying malah memasang tarif. Selain itu, pria itu juga menundukkan matanya dengan patuh sesuai perintah Dong Huiying. Benar-benar keterlaluan!
Meski demikian, pada akhirnya keributan itu bisa berakhir. Seketika suasana ruangan itu menjadi aneh saat Hong Xiangjun masuk.
Seseorang bergegas menuju Hong Xiangjun lalu berbisik.
Hong Xiangjun terkejut dan tidak bisa menahan senyum di wajahnya.
"Nona Dong."
Ia memandangi Dong Huiying dan menatapnya dalam-dalam.
Kesan pertamanya, Hong Xiangjun sungguh takjub. Dahulu, saat ia melihat Dong Dabao pertama kali, perempuan ini memiliki perilaku yang buruk. Namun setelah beberapa bulan terakhir, mendadak perilaku dan sifatnya berubah hingga kehidupan Liang bersaudara menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Hong Xiangjun bahkan tidak berpikiran bahwa pria dengan bekas luka di wajahnya ini berani keluar rumah dengan wajahnya yang lebih tampan dari sebelumnya.
Ia tidak bisa menahan perasaannya karena akhirnya keluarga Liang berani menunjukkan dirinya satu per satu.
"Aku tidak menyangka saudaraku ini akan datang kemari hari ini, jadi apa kiranya tujuan kedatanganmu hari ini?"
Hong Xiangjun dengan ramah menyapa Dong Huiying.
Dong Huiying langsung mengatakan maksud kedatangannya, "Kak Hong, tanpa basa-basi lagi, apakah kamu ingat kalau ada sesuatu denganku? Kebetulan sekali keluargaku sedang membutuhkan banyak obat-obatan herbal, dan aku datang kesini dengan harapan kamu mau untuk membantuku."
Ekspresi wajah Hong Xiangjun mendadak suram. Padahal di matanya, Dong Huiying sudah berubah sepenuhnya menjadi perempuan yang sangat manis. Apa perlu perempuan yang manis ini harus membawa kabar yang buruk padanya?
Ia teringat terakhir kali dirinya pernah berjudi bersama Dong Huiying dan harus kalah telak hingga akhirnya memiliki banyak hutang padanya. Ia bahkan menandatangani sebuah surat perjanjian hutang dengan Dong Huiying.
"Bisakah kita membahasnya dengan lebih spesifik?"
Mata Dong Huiying beralih dan tidak menolak. Sebaliknya, Dong Huiying mengajak Liang Yuening untuk mengikuti Hong Xiangjun ke gubuk di belakang rumah judi ini.
Di dalam rumah, Dong Huiying dan Hong Xiangjun duduk berhadap-hadapan. Sementara itu, Zhou Dachun dan Liang Yuening berdiri di belakang masing-masing dari kedua tokoh dominan itu.
Selama pembicaraan, Hong Xiangjun masih saja membuat banyak alasan. Ia mengakui bahwa dirinya tidak bisa membayar hutangnya dengan cepat.
Dong Huiying pun berkata sembari tersenyum, "Aku percaya bahwa membeli obat herbal dari Kak Hong harganya lebih murah daripada yang ada di pasar. Tapi tentu aku juga tidak setega itu untuk menawar harga hingga terjual murah. Aku ingat kalau kak Hong memiliki banyak hutang padaku, jadi, bisakah aku menukar uang-uangku itu dengan obat-obatan herbal saja?"
Mulut Hong Xiangjun berkedut, tanpa menunggu Hong Xiangjun menjawab, Dong Huiying langsung menyelanya, "Ehmm.. kalau tidak, aku masih bersedia untuk sekali lagi bertarung dengan Kak Hong, bagaimana? Aku benar-benar membutuhkan banyak obat-obatan dan tidak mampu membelinya tanpa uang hasil berjudi denganmu waktu itu."
Ekspresi wajah Hong Xiangjun menjadi lebih buruk daripada sebelumnya.