Enam Suami Tampan

Shujun Adalah Contoh Terbaik



Shujun Adalah Contoh Terbaik

1Liang Zhichen tertegun mendengar hal yang baru saja dikatakan oleh Dong Huiying. Sementara Liang Shuyu yang tadi tengah menutupi bibir dan batuknya juga tiba-tiba langsung berhenti.     

"Apa kau serius?" Tanya Liang Zhichen, suaranya sedikit tersentak, matanya menyala-nyala penuh dengan ketidakpastian.     

Dong Huiying tahu bahwa Liang Zhichen mungkin tidak percaya pada dirinya, kemudian ia menatap ke atas Kangtou melihat Liang Shujun yang masih belum sadarkan diri.     

"Shujun adalah contoh terbaik." Liang Zhichen melihat Liang Shujun dan berpikir secara mendalam.      

Ya, benar seperti ini..     

Liang Zhichen mengepalkan tangannya,     

Ia tampak tegas, seolah ada tekad yang tidak tergoyahkan di dalam matanya.. .     

"Masalah uang serahkan kepadaku."     

Dong Huiying menatapnya dengan tatapan heran, "Kau harus berpikir jernih, kita butuh biaya ribuan atau bahkan bisa sampai puluhan ribu liang, ini benar-benar bukan jumlah yang kecil."     

Bahkan Hong Xiangjun saja yang membuka bisnis rumah judi di pegunungan, dalam satu tahun hanya mendapat laba bersih sekitar seratus liang.     

Tapi uang sebanyak ribuan bahkan puluhan ribu liang ini, bagi keluarga Liang benar-benar adalah jumlah uang yang sangat besar. Bahkan bagi sebagian orang di pegunungan ini, jika mereka menghabiskan seluruh hidupnya untuk mencari uang, mereka mungkin juga tidak akan bisa menghasilkan sebanyak itu.     

Liang Zhichen menundukkan kepalanya, lalu ia menatap Liang Shuyu yang sakit dan lemah dengan tatapan kasihan.     

Memikirkan masalah uang ini memang ada baiknya, tetapi ia ingin melihat Lao Er bisa hidup dengan sehat. Meskipun kondisi tubuhnya tidak baik, tetapi ada bagusnya jika ia tetap hidup beberapa tahun lagi. Jadi, ia bisa punya kesempatan melihat dunia ini lebih jauh lagi.     

Bagaimanapun, setidaknya ada sebuah harapan untuknya.     

*****     

Dong Huiying menatap Liang Zhichen untuk waktu yang lama. Awalnya ia datang kali ini ingin saudara-saudara keluarga Liang pindah kembali ke rumah timur, tetapi akhirnya ia melupakan niat awalnya itu.     

Sekarang, Dong Huiying berbaring di atas kangtou rumah timur, ia memikirkan kembali kasih sayang yang mendalam antara Liang bersaudara itu. Ia juga mengingat kembali kehidupan sebelumnya, kehidupannya yang telah melihat banyak orang dingin dan hangat di masyarakat. Sebagai contoh misalnya saja, ketika orang tua sakit parah dan terbaring di tempat tidur dan anak-anak mereka sebenarnya punya uang yang cukup, tetapi mereka tidak mau memperlakukan orang tua mereka dengan baik.     

Di dunia ini banyak orang bergelimangan materi, tetapi banyak diantara orang itu yang hatinya kosong, mereka egois dan tidak memperdulikan orang lain..     

Berbeda dengan Keluarga Liang yang sangat miskin dan hidup serba kekurangan, enam bersaudara itu tumbuh dengan saling mendukung satu sama lain, tetapi mereka sangat harmonis, ini adalah persaudaraan yang sesungguhnya.     

Dong Huiying mengingat kembali, pada awalnya Liang Yuening keliru berpikir bahwa ia telah menjual Liang Yixuan dan membuat sangat marah serta hampir putus asa. Namun, setelah pertentangan antara dirinya dan Liang Yuening, Liang Yixuan takut dirinya akan marah, ia berlutut di kakinya kepada Dong Huiying dengan satu lutut untuk mewakili kakak-kakaknya.     

Kakak pertama Liang Zhichen, memikul beban tanggung jawab keluarga, bahkan jika Lao Er yang sakit-sakitan dianggap sebagai Lubang tanpa dasar bagi keluarga Liang, tapi kakak pertama masih menghabiskan seluruh uangnya untuk mengobati Lao Er. Bahkan jika Liang Shuyu tidak disembuhkan, ia berpikir tidak apa-apa asalkan ia bisa hidup satu hari lebih lama. Ya, itu adalah hal sudah bagus baginya.      

Sama halnya dengan Lao San atau Liang Shujun,     

Demi mendapatkan uang, ia rela diperlakukan orang-orang sebagai pemain yang sembrono. Tetapi saat melihat Liang Yixuan dalam bahaya, ia bahkan mengabaikan hidup dan matinya sendiri untuk menyelamatkan adiknya itu.     

Mereka jarang berpikir tentang diri mereka sendiri, tetapi keenam bersaudara itu memiliki satu kesamaan, mereka menganggap satu sama lain lebih penting daripada diri mereka sendiri.     

Perasaan persaudaraan yang sangat dalam.     

Dong Huiying menghela napas, di satu tempat yang lembut di dalam hatinya, tepatnya di malam yang sangat tenang ini, tiba-tiba ia tersentuh.     

Keesokan harinya.     

Setelah mencuci muka, Dong Huiying melihat Liang Yixuan seperti biasa sedang memasak bubur. Ia ingat bahwa Liang Yixuan masih memiliki luka di punggungnya, meskipun lukanya tidak seserius luka Liang Shujun, tapi luka Liang Yixuan itu juga terlihat parah hingga bisa melihat tulangnya.     

Jika dirinya menjadi seorang yang terluka, maka saat ini ia hanya akan berbaring untuk memulihkan diri. Tetapi tidak dengan orang ini, si bungsu Liang Yixuan. Ia memandangi Liang Yixuan yang lembut, tetapi hal itu sama sekali tidak mengganggunya.     

"Sang Istri sudah bangun?" Liang Yixuan mendengar suara itu dan menolehkan pandangan matanya menatap pada Dong Huiying.     

"Oh." Dong Huiying melirik ke dalam panci.     

Iya sudah tahu bahwa masakan hari ini adalah bubur lagi.     

Tapi mungkin karena dirumah sedang ada orang yang terluka dan sakit. Bubur jagung hari ini dimasak lebih kental, tidak seperti biasanya yang encer dan berair.     

"Kemarin aku mendapat dua puluh liang koin perak dari Master Hong, hari ini aku akan pergi ke kota dengan Lao Si, apakah ada yang perlu aku beli untuk kebutuhan di rumah? Karena kebetulan dua orang yang pergi sehingga bisa membeli banyak barang untuk dibawa pulang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.