Istri Kecil dari Paman Keenam yang Luar Biasa
Istri Kecil dari Paman Keenam yang Luar Biasa
Dong Xuan adalah penguasa daratan Liufeng. Semua putri dari negeri lain yang datang berkunjung ke Dong Xuan pasti akan bersikap sopan dan sangat menghormatinya. Jadi, dia sebagai putri bangsawan dari negeri Dong Xuan, tidak akan takut atau malu pada apapun.
Liuli Guoguo memanyunkan bibir merah mudanya, "Pria tua? Memangnya kamu bukan seorang wanita tua? Pengawal kelima ku itu masih sangat muda. Dia terlihat jauh lebih muda darimu."
Liuli Guoguo akui kalau ini adalah omongannya yang asal-asalan. Sebab, dia hanya ingin membuat Wen Yixi yang sombong dan sok di depannya itu kesal.
Wen Yixi tercengang.
"Kamu buta ya! Dia yang kelihatan tua begitu mau kamu bandingkan denganku?!"
Wen Yixi tak habis pikir. Begitu selesai melontarkan kata-kata ini, matanya langsung bersinar cerah, "Pa… Paman keenam?" Dia menelan ludahnya dan tak berani percaya dengan apa yang dilihatnya.
Xuanyuan Pofan berjalan perlahan dan matanya hanya tertuju pada satu sosok kecil berbaju merah muda. Tadi, saat si kucing kecilnya itu tersadar dari keterkejutannya, dia pun langsung melompat turun dari dekapan Xuanyuan Pofan, lalu berlari dengan cepat ke sini. Jadi, tentu saja Xuanyuan Pofan juga mengikutinya.
Setelah tercengang sejenak, Wen Yixi dengan cepat berlari menghampiri Xuanyuan Pofan dan memberi salam hormat kepada Xuanyuan Pofan, "Aku Wen Yixi, memberi hormat kepada paman keenam."
Xuanyuan Pofan tidak memedulikan keponakannya sama sekali. Dia langsung mengabaikannya, melewatinya, lalu berjalan ke samping Liuli Guoguo. Setelah itu dia menepuk kepala kecil Liuli Guoguo dan berkata, "Liuli Guoguo, apa sudah tidak pusing lagi?"
Keponakannya yang mencambuk pelayan istana tadi dilihat langsung oleh si kucing kecil dan akhirnya menggali kembali ingatan kejam dan buruk yang tersembunyi di benak gadis kecilnya. Xuanyuan Pofan benar-benar merasa sangat marah karena hal ini.
Wen Yixi berbalik dan melihat pria berjubah hitam memeluk gadis berbaju merah muda. Dia pun langsung terkejut. Apa jangan-jangan, gadis ini adalah istri kecil yang sangat disayangi oleh paman keenam? Ya tuhan! batinnya.
Wen Yixi hanya merasa ada ribuan serangan dan ledakan di dadanya. Dia terdiam dengan bodohnya dan baru ingat kalau dirinya pernah melihat gadis ini di acara pemilihan selir untuk paman kedelapannya. Hanya saja, seluruh perhatiannya saat itu hanya tertuju kepada paman kedelapan. Dia sangat gugup dan dilema waktu itu, sehingga sama sekali tidak sempat untuk memandangi istri kecil kesayangan paman keenamnya.
Tidak heran, gadis ini begitu cantik. Ternyata bukan putri dari pejabat tinggi ataupun putri dari kerajaan negeri lain. Dia ternyata adalah istri kecil paman keenamku yang luar biasa! batin Wen Yixi. Seketika, dia teringat kembali kejadian barusan. Dia tadi bersikap tidak sopan kepada istri kesayangan paman keenamnya karena tidak tahu identitasnya. Saat ini, dia pun langsung berkeringat dingin.
Habis sudah! Habis sudah ini! Konon katanya, paman keenam tidak berkedip sama sekali saat membunuh orang, begitu kasar dan kejam. Dia bahkan pernah memotong telinga seseorang demi istri kesayangannya itu. Apa jangan-jangan, dia juga akan…
Saat memikirkan ini, Wen Yixi merasakan kakinya melemas, dan dia buru-buru berlari ke depan Liuli Guoguo sambil berkata, "Itu… Itu.. Eeehhh, ternyata kamu istri dari paman keenam. Halo bibi, aku sebagai junior dalam keluarga telah bersikap tidak sopan, aku benar-benar minta maaf."
Wen Yixi adalah orang yang sangat menghargai nyawanya. Dia tidak seperti adiknya yang tidak takut pada apapun. Dia bahkan mengabaikan citranya sendiri dan langsung meminta maaf kepada Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo melengkungkan bibirnya, dia melihat Wen Yixi dengan seksama, yang kelihatannya lebih tua beberapa tahun darinya. Namun, dia agak sedikit tidak terbiasa saat mendengar Wen Yixi memanggilnya bibi dan memanggil dirinya sendiri junior.
Selain itu, Liuli Guoguo juga tidak menyangka kalau orang yang tadinya galak, marah-marah dan sangat sombong itu, kini bisa berubah sikap secepat ini. Dari hal ini, dia langsung merasa kalau Wen Yixi dan Wen Yiwen tidak mirip.
Karena Liuli Guoguo dipanggil dengan sebutan 'bibi', dia pun langsung membusungkan dada kecilnya, bersikap seperti seorang senior dalam keluarga, lalu menegur Wen Yixi dengan berkata, "Kamu seharusnya bukan minta maaf padaku. Tapi kepada pelayan istana tadi. Apa kesalahan yang dilakukan pelayan istana tadi, sampai kamu mencambuk dan memukulnya seperti itu?"