Istri Kecilku Sudah Dewasa

Dilahap Kakak Po



Dilahap Kakak Po

1Hidung Xuanyuan Pofan dipenuhi dengan aroma ringan tubuh Liuli Guoguo. Sedangkan hidung Liuli Guoguo, dipenuhi aroma tidak sedap dari keringat tubuh Xuanyuan Pofan. Namun, Liuli Guoguo tidak keberatan, bahkan dia malah sangat menyukainya. Sebab, bau tidak enak dari keringat tubuh pria itu punya pesonanya sendiri.     

Xuanyuan Pofan membiarkan Liuli Guoguo menyeka keringat di keningnya, lalu dia meraih tangan kecil Liuli Guoguo dan mengecup punggung tangan kecilnya yang seputih salju. "Kamu lagi-lagi merusak pohon persik."     

Karena asrama yang ditinggali oleh Liuli Guoguo di perguruan tinggi Xing Yun punya banyak sekali pohon persik, jadi dia terbiasa berlatih dengan melawan pohon persik. Oleh karena itu, dia sudah sering sekali membunuh satu persatu pohon persik, hingga satu persatu bunga persik berjatuhan mencium wajah jelek tanah.     

Liuli Guoguo menepuk dada Xuanyuan Pofan, lalu menggembungkan pipinya dan berkata, "Kakak Po, dilarang menertawakanku."     

Xuanyuan Pofan menarik Liuli Guoguo masuk ke dekapannya, lalu berkata dengan suara rendah dan berat yang disertai niat menggoda, "Aku akan memberikan satu julukan padamu."     

"Apa?" Mata anggur Liuli Guoguo yang besar bersinar cerah. Kakak Po mau memberikan julukan padaku? Wah penasaran sekali, batinnya.     

Xuanyuan Pofan tersenyum, lalu mencubit hidung kecil Liuli Guoguo, "Si kecil bertangan kejam."     

"Apa?" Liuli Guoguo tercengang, "Kenapa menamaiku begitu?"     

Keringat bermunculan di kening Liuli Guoguo. Xuanyuan Pofan menyekanya, lalu menyodok lesung pipi Liuli Guoguo dengan jarinya, kemudian tertawa. "Tangan kejammu sudah merusak bunga."     

"Xuanyuan Pofan, kamu berdiri baik-baik ya. Aku jamin, aku akan memukulmu sekarang juga tapi tidak sampai mati." Liuli Guoguo menggertakkan gigi. Namun, ketika baru saja melontarkan ucapannya ini, tiba-tiba bibir kecilnya sudah dicium oleh bibir tipis Xuanyuan Pofan yang merah. Tangan kecilnya yang belum sempat memukul Xuanyuan Pofan juga telah digenggam oleh pria itu dengan mudah, lalu mengurung Liuli Guoguo ke dekapannya.     

Liuli Guoguo marah sekali dalam hati. Kali ini, dia merasa kalau dirinya tidak hanya ditertawakan tapi juga dilahap habis.     

***     

Sebelum makan malam hari ini, Liuli Guoguo menemani Xuanyuan Pofan pergi ke paviliun Chiming untuk menjenguk Du Heng. Sebab, Du Heng masih saja belum siuman. Tanpa sadar Liuli Guoguo berbalik dan berhadap-hadapan dengan Xuanyuan Pofan, lalu memeluk pinggang Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan tercengang.     

Liuli Guoguo yang memeluk pinggang Xuanyuan Pofan dengan kuat, menyandarkan kepala kecilnya ke dada Xuanyuan Pofan, lalu berkata dengan penuh simpati, "Kakak Po, untung kamu baik-baik saja. Kakak cantik kasihan sekali, dia benar-benar kasihan sekali. Untung saja yang berbaring di situ bukan kamu."     

Xuanyuan Pofan menepuk kepala kecil Liuli Guoguo, "Liuli Guoguo, kamu tenang saja. Aku tidak akan sebodoh dan seceroboh dia."     

Du Heng yang sedang berbaring di ranjang tercengang mendengar ini.     

"Em em, kakak Po. Ke depannya, jika kamu tidak bisa mengalahkan roh dan setan jiwa saat sedang berburu, jangan memaksakan diri dan langsung lari saja. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu." Liuli Guoguo semakin erat memeluk pinggang Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan diam, mencubit wajah kecil Liuli Guoguo dan berkata dengan nada berbahaya, "Kenapa? Apa kamu tidak percaya dengan kemampuanku?"     

Liuli Guoguo mengedipkan matanya, lalu bergegas menggelengkan kepalanya dengan niat bertahan hidup yang besar, "Mana ada?! Aku percaya padamu."     

Xuanyuan Pofan sangat suka mendengar gadis kecilnya berkata 'Aku percaya padamu'. Setiap kali mendengar ini, hatinya merasa sangat nyaman. Kemudian dia melepaskan wajah kecil Liuli Guoguo, lalu memijatnya.     

Bibir kecil Liuli Guoguo pun melontarkan kata-kata manis lagi agar segera bisa menyenangkan kakak Po-nya, "Kakak Po ku memang yang paling hebat."     

Setelah itu, Xuanyuan Pofan langsung membenamkan kepalanya ke hidung kecil Liuli Guoguo saat melihat keimutan Liuli Guoguo.     

Du Heng yang berbaring di ranjang tercengang mendengar ini. Sialan, aku ini pingsan. Bisa-bisanya kalian malah bermesra-mesraan di sini. Xuanyuan Pofan, si tauge kecil, kalian ini benar-benar keterlaluan, batinnya.     

Xuanyuan Pofan mengangkat pandangan matanya, lalu melirik orang 'pingsan' yang berbaring di ranjang, yang saat ini bulu matanya bergetar. Dia pun hanya melengkungkan bibirnya dan tak mengatakan apapun, kemudian menggandeng tangan kecil Liuli Guoguo dan pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.