Aku yang Brengsek!
Aku yang Brengsek!
"Berhenti!" Suara Xuanyuan Pofan sedikit bergetar.
Liuli Guoguo menggigit bibirnya dan merasakan air mata hangatnya sudah jatuh menetes di bajunya. Emosi yang telah ditahannya selama beberapa hari ini langsung meledak begitu saja begitu diteriaki oleh Xuanyuan Pofan seperti ini, "Tidak mau! Aku mau mandi!"
Kaki kecilnya belum sempat melangkah keluar, namun Liuli Guoguo sudah dipeluk lebih dulu oleh pria itu dengan erat.
Beberapa pelayan yang berjaga di dalam kamar saling memandang saat melihat ini. Mereka yang peka, sehingga bergegas pergi keluar dan menutup pintu kamar.
"Lepaskan aku!" Liuli Guoguo mengerutkan kening dan berusaha sekuat tenaga mendorong Xuanyuan Pofan. Dia ingin membuka pintu dan berlari keluar, tapi Xuanyuan Pofan menghalangi pintunya, lalu membalik tubuh kecil Liuli Guoguo sampai menghadap padanya. Mereka berdua pun saling berhadapan.
Segera setelah itu, pria itu menangkup wajah kecil gadis itu dengan telapak tangannya yang kasar. Lalu, bibir tipisnya yang merah mencium bibir kecil Liuli Guoguo. Saat menyusuri bibir kecil Liuli Guoguo yang tak patuh itu, Xuanyuan Pofan merasakan rasa asin, yang ternyata itu adalah air mata gadis kecilnya.
Rasa masam, sedih dan sakit memenuhi lubuk hatinya. Dia lalu melepaskan bibir kecil Liuli Guoguo setelah Liuli Guoguo lemas karena dicium olehnya. Xuanyuan Pofan pun menjilati bibir Liuli Guoguo, dan mulai menjilati air mata basah yang menetes di wajah kecil Liuli Guoguo.
Saat ini Liuli Guoguo seperti kucing kecil yang tertahan di antara pintu dan dada Xuanyuan Pofan. Dia tak melawan lagi, namun matanya sudah merah tak karuan.
Xuanyuan Pofan yang menjilati air mata di wajah kecil Liuli Guoguo yang tembam, sambil berkata dengan suara seraknya, "Aku sangat sedih melihatmu seperti ini."
Bulu mata Liuli Guoguo bergetar, air matanya tak berhenti menetes. Gadis itu tidak bicara, lalu Xuanyuan Pofan yang malah bicara lagi dengan suaranya yang serak dan penuh kesabaran.
"Jangan seperti ini ya? Katakan saja apa salahku. Kamu boleh memukul atau memakiku semaumu. Tapi, aku mohon jangan seperti ini. Jangan menahan semuanya dalam hatimu dan tak mengatakannya padaku. Aku benar-benar sedih melihatnya."
Bulu mata Liuli Guoguo bergetar lagi. Tangan kecilnya yang mengepal dengan erat sedikit melemas, namun matanya masih saja meneteskan air mata.
Xuanyuan Pofan benar-benar panik melihat ini. Dia memeluk Liuli Guoguo ke dekapannya, suaranya terdengar tak berdaya, "Baiklah, jika kamu tak mau mengatakannya, maka tidak perlu mengatakannya. Jangan menangis! Aku yang salah, aku yang brengsek!"
Xuanyuan Pofan memeluk gadis itu dengan erat ke dalam dekapannya, dia merasakan dengan jelas kalau tubuh gadis itu gemetaran. Dalam sekejap, rasa sakit memenuhi hatinya. Jika boleh, dia lebih baik ditusuk oleh ribuan pisau, daripada harus melihat gadis kecilnya menangis seperti ini.
Liuli Guoguo masih saja tak bicara, dia menangis sampai tubuhnya menegang.
Xuanyuan Pofan merasakan sekali lagi kalau dirinya benar-benar gagal. Tidak hanya kalah dari sebuah cincin, dia bahkan tidak bisa membujuk si kucing kecilnya.
Entah sudah berapa lama berlalu, gadis itu pun akhirnya bicara, "Kakak Po, jika… Jika malam itu… Jika malam itu aku dicium oleh Tuan muda dunia iblis. Apa… Apa… Apa kamu masih menginginkanku?"
Air mata terus menetes, Liuli Guoguo terisak. Suaranya terdengar tidak jelas dan ada sedikit kedutan. Tapi, pertanyaannya ini membuat Xuanyuan Pofan tertegun dan sangat terkejut. Sebab, ini adalah hal yang paling ditakuti dan tak bisa diterima olehnya.
Saat tahu Liuli Guoguo telah disentuh kulitnya dan juga digendong oleh Tuan muda dunia iblis, Xuanyuan Pofan sangat marah sampai terlihat sangat menakutkan, dan bahkan memaksanya untuk memandikan tubuh Liuli Guoguo hingga bersih. Lalu, jika Xuanyuan Pofan tidak memasang simbol segel wilayah terlarang pada tubuhnya, mungkin malam itu, dia pasti akan dicium paksa oleh Tuan muda dunia iblis.
Bahkan mungkin…
Jika hal seperti itu terjadi, Xuanyuan Pofan pasti tidak akan menginginkannya lagi.