Istri Kecilku Sudah Dewasa

Dibangunkan oleh Ciuman Kakak Po



Dibangunkan oleh Ciuman Kakak Po

3Dengan cara ini, Liuli Guoguo bersandar di ujung ranjang Xuanyuan Pofan untuk menemani Xuanyuan Pofan dalam diam.      

Hujan deras di luar jendela entah sejak kapan sudah berhenti. Saat awan putih hampir kembali memenuhi langit, Liuli Guoguo sudah tertidur di tepi ranjang.     

Xuanyuan Pofan tidak memedulikan jarum yang tertancap di tubuhnya, dia mengulurkan lengan panjangnya, lalu mengangkat Liuli Guoguo dan menaruhnya di sampingnya. Walaupun Liuli Guoguo bertambah gemuk, tapi bagi Xuanyuan Pofan, itu hanya bertambah berat sedikit saja.      

Liuli Guoguo tidak bisa tidur dengan nyenyak sama sekali karena hatinya terus mengkhawatirkan Xuanyuan Pofan. Saat langit pagi hampir tiba, dia pun terbangun. Dia membuka matanya, mengucek matanya dan menyadari kalau dia tengah dipeluk erat oleh lengan seorang pria, dan pria itu memeluknya ke dalam dekapannya.      

Telinganya dipenuhi dengan suara napas pria yang sangat familiar itu. Hidungnya juga dipenuhi dengan aroma keringat ringan dari tubuh pria itu. Semua ini terasa hangat sekali.     

Melihat pria itu tidur dengan sangat nyenyak, Liuli Guoguo takut akan mengejutkannya. Jadi dia mengangkat matanya dengan hati-hati, lalu mengusap luka di dagu Xuanyuan Pofan. Tangan kecilnya kemudian terulur dan menyentuh dagu itu dengan sangat pelan.      

Liuli Guoguo kembali memandangi wajah tampan Xuanyuan Pofan, melihat pipinya yang agak merah dan bibir tipisnya yang agak bercahaya, namun tidak sepucat kemarin malam. Sepertinya, para tabib telah membuat luka Xuanyuan Pofan jauh lebih membaik.     

Dia tidak ingin membangunkan Xuanyuan Pofan. Jadi Liuli Guoguo hanya kembali menyandarkan kepala kecilnya ke dada pria itu, lalu menaruh tangan kecilnya ke baju di depan dada pria itu. Kemudian dia memejamkan matanya, dan tidur dengan tenang.     

Karena khawatir kepada Xuanyuan Pofan, Liuli Guoguo yang tidur terus terbangun berkali-kali. Tapi, setiap kali bangun, dia masih saja melihat Xuanyuan Pofan yang tidur dengan nyenyak sambil memeluknya. Terkadang, tanpa sadar dia bergerak dan mendorong Xuanyuan Pofan agak menjauh.      

Xuanyuan Pofan mengerutkan kening, lalu dia menarik Liuli Guoguo dan memeluknya kembali dengan arogannya, bahkan memeluknya dengan sangat erat. Liuli Guoguo tersenyum bahagia, dia pun kembali ke dalam dekapannya lagi, dan kembali menemaninya tidur. Perlahan, mereka pun tidur sampai siang hari.      

Sinar hangat matahari musim semi masuk menembus lewat luar jendela, memantul ke tenda hangat merah muda yang agak terawang, menyinari wajah Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan, terasa hangat sekali.      

Xuanyuan Pofan akhirnya bangun. Dia membuka sedikit kelopak matanya, memandangi cukup lama wajah tidur si kucing kecilnya yang sangat menggemaskan, dan tanpa sadar dia mencium wajah mungil Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo masih lelap dalam tidurnya yang hangat, dia bermimpi melahirkan seorang bayi kecil. Bayi itu membuka mulutnya dan memanggilnya ibu dengan suara yang sangat menggemaskan. Kemudian bayi itu kembali membuka mulut kecilnya dan dengan menggemaskannya memanggil Xuanyuan Pofan dengan sebutan ayah. Lalu, Xuanyuan Pofan memeluk dia dan juga bayi kecil mereka ke dalam dekapannya, dan mencium mereka berdua.     

"Em."     

Di mimpi yang manis itu, Liuli Guoguo seolah merasakan benar-benar ada sesuatu yang basah di wajah kecilnya, yang terasa geli. Dia tanpa sadar bergumam sendiri, lalu membuka mata anggurnya yang besar. Sehingga, kali ini dia terbangun oleh ciuman Xuanyuan Pofan.     

Namun, meskipun dia sudah bangun, Xuanyuan Pofan masih saja tidak berniat untuk berhenti. Saat melihat Liuli Guoguo bangun, dia yang tadinya mencium dengan pelan, sekarang malah menciumnya dengan lebih tak beraturan dan menciumnya dengan tambah bertenaga.     

Tidak lama kemudian, Xuanyuan Pofan melahap kelopak bibir merah muda Liuli Guoguo, menjilati ujung bibir Liuli Guoguo, lalu memaksakan lidahnya masuk melewati kelopak bibir merah muda Liuli Guoguo. Setelah itu, menyerang setiap sudut tempat di dalam mulut Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo mengamati raut wajah Xuanyuan Pofan yang jauh membaik, dia pun membiarkannya karena tak tega untuk mendorongnya dan menghentikannya lagi. Mereka sudah berbulan-bulan tidak bertemu, dia juga sudah lama tidak berciuman seperti ini dengan Xuanyuan Pofan. Jadi dia mengangkat tangan kecilnya dengan kooperatif, lalu merangkul leher Xuanyuan Pofan yang putih dan lembut.     

Saat merasakan kerja sama yang baik dari si kucing kecil yang ada di bawahnya, Xuanyuan Pofan pun ingin memperdalam ciumannya. Sebenarnya dia ingin berbalik dan menindih Liuli Guoguo. Namun karena bagian sikunya ada luka pendarahan, jadi tidak akan sanggup menahan tubuhnya lama-lama.      

Xuanyuan Pofan pun langsung memeluk Liuli Guoguo dan menaruh tubuh lembut Liuli Guoguo itu ke atas tubuhnya. Kemudian menangkup wajah kecil Liuli Guoguo dan terus menciumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.