Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Coba Sentuh Lagi…



Kakak Po, Coba Sentuh Lagi…

0Setelah mengoleskan obatnya, Xuanyuan Pofan mengangkat Liuli Guoguo dari selimutnya, lalu memasukkannya ke dalam dekapannya, dan memeluknya dengan sangat erat. Seperti memeluk mainan paling disayanginya yang sudah lama tak dilihatnya.      

Setelah memeluknya, dia memainkan tangan kecil Liuli Guoguo, memainkan dagu Liuli Guoguo, lalu mengecup dan menggigit daun telinga Liuli Guoguo yang lembut. Hal itu membuat seluruh tubuh Liuli Guoguo langsung lemas, tapi juga agak sakit. Mau tidak mau dia pun mendorong Xuanyuan Pofan dan berkata, "Kakak Po, tolong lebih lembut."     

Liuli Guoguo mempertimbangkan sesuatu di dalam hatinya, karena dia hendak memberitahu kabar bagus itu kepada Xuanyuan Pofan. Jika kakak Po tahu aku sedang hamil anak kami, dia pasti akan sangat gembira, batinnya.     

Namun, Xuanyuan Pofan yang baru saja didorong oleh Liuli Guoguo, sama sekali tidak bisa diam. Setelah dia menjilat dan menggigit daun telinga Liuli Guoguo sampai memerah, kemudian dia mulai mencium leher Liuli Guoguo yang seputih salju.     

Kulit leher Liuli Guoguo adalah yang paling lembut dan halus. Jadi Xuanyuan Pofan enggan untuk menjilat terlalu bertenaga di sana. Padahal dia sudah menyesap dengan pelan, namun masih saja dihentikan oleh tangan kecil Liuli Guoguo.     

Setelah Liuli Guoguo mendorong Xuanyuan Pofan, dia memiringkan kepalanya dengan menunjukkan ekspresi wajah yang sangat menggemaskan, disertai dengan senyuman yang semanis madu. "Kakak Po, serius dong! Ada sesuatu hal yang ingin aku katakan padamu. Ini hal yang bagus, sangat sangat sangat bagus!" katanya.     

Bagi Xuanyuan Pofan, tidak ada hal bagus yang lebih bagus daripada si kucing kecilnya. Dia pun hanya berkata dengan santai, "Em? Katakanlah." Lalu, dia memusatkan seluruh perhatiannya ke Liuli Guoguo dan mulai mencium aroma tubuh Liuli Guoguo sambil memainkan ujung jari tangan kecilnya.     

Punggung kurus Liuli Guoguo terlepas dari dada Xuanyuan Pofan. Dia lalu berbalik di dekapan Xuanyuan Pofan untuk menghadap langsung ke Xuanyuan Pofan. Setelah itu, dia merangkul leher Xuanyuan Pofan dan menunjukkan wajah kecilnya yang berseri.     

Kemudian Liuli Guoguo menarik telapak tangan Xuanyuan Pofan untuk mengusap perut kecilnya dengan lembut. "Kakak Po, lihatlah, apakah perutku jadi lebih buncit?" Walaupun aku merasa tidak buncit, tapi sepertinya sedikit agak buncit deh. Bagaimanapun ini baru berumur tiga bulan, batinnya.     

Xuanyuan Pofan mengusap perut kecil Liuli Guoguo yang bulat, lalu berkata dengan nada bercanda, dengan suaranya yang rendah dan berat, "Makan terlalu banyak lagi ya." Sebab, dia suka sekali memegang perut kecil Liuli Guoguo yang buncit setelah Liuli Guoguo makan banyak. Karena itu sangat imut sekali menurutnya.     

Liuli Guoguo tercengang tak berdaya saat dikatai seperti itu oleh Xuanyuan Pofan. Karena tidak senang, dia ingin membuat Xuanyuan Pofan menebak sendiri apa hal bagus itu.      

Dia dengan malu melepaskan tali pinggangnya, setelah itu memegangi kerah bajunya, agar bajunya tidak sampai jatuh dan membuat hanya perut kecilnya saja yang terekspos. Lalu, Liuli Guoguo menarik telapak tangan Xuanyuan Pofan yang besar dan meletakkan di atas perutnya. Kemudian dia berkata dengan manis, "Kakak Po, coba sentuh lagi."     

Seketika muncul firasat tidak baik di dalam hati Xuanyuan Pofan. Dia mengangkat matanya dan melirik wajah kecil Liuli Guoguo yang berlemak, lalu melihat turun ke bagian dada yang montok. Jakun di tenggorokannya pun bergerak ke atas dan ke bawah.     

Melihat Xuanyuan Pofan yang masih diam, Liuli Guoguo pun tidak tahan dan langsung memukul dada Xuanyuan Pofan. Kemudian dia memanyunkan bibirnya dan berkata, "Kakak Po, kamu benar-benar bodoh deh. Aku hamil."     

"Apa?" Xuanyuan Pofan tercengang.     

Liuli Guoguo yang awalnya pura-pura kesal, sekarang kembali tersenyum berseri. Setelah masuk ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan, dia lalu berkata lagi, "Kakak Po, ada Xiaoxiao Fan atau mungkin Xiaoxiao Guo do dalam perutku."     

Darah merah pekat langsung muncrat keluar dari mulut Xuanyuan Pofan.     

Liuli Guoguo tercengang. Wajah kecilnya yang bahagia langsung jadi muram. Dia langsung menangkup wajah tampan Xuanyuan Pofan dengan tubuhnya yang bergetar karena khawatir. "Kakak Po, ke… Kenapa kamu muntah darah? Apa karena terlalu terkejut bahagia? Kakak Po?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.