Cincin Aneh
Cincin Aneh
Dia adalah Cangmo, binatang sihir penjaga perguruan tinggi Xing Yun, binatang sihir tingkat suci yang begitu mulia dan suci. Tapi saat ini, dia malah dihipnotis oleh pemuda itu. Siapa sebenarnya pemuda itu, batinnya.
Pemuda itu tersenyum dengan senang, dan berjalan melangkah menghampiri makhluk besar yang tergeletak lemas di tanah itu. Setelah di depannya, dia pun mengulurkan tangan besarnya yang hangat tanpa was-was, lalu mengelus kepala besar kuda terbang Cangmo itu. Seolah dia sangat menikmati melihat makhluk besar yang bodoh itu.
Melihat kuda terbang Cangmo yang mengendus dengan marah namun tak berdaya, dan hampir tergeletak tak sadarkan diri. Pemuda itu pun berkata dengan suara anggun penuh candaan, "Dasar Cangmo, Cangmo. Kamu cukup berani juga. Aku lumayan menyukaimu. Nanti jika aku telah menaklukkan dunia ini, aku pasti akan menjadikanmu binatang tumpanganku, baik-baik saja ya di sini."
"Ngikkkkk…" Kuda terbang Cangmo melolong dengan tenaga terakhirnya untuk menunjukkan penolakan dan rasa marahnya pada pemuda itu.
"Hahahaha!"
Senyum jahat muncul di wajah pemuda itu. Membuat seluruh tubuh kuda terbang Cangmo langsung bergetar terkejut. Kepala raksasanya miring, dan akhirnya dia benar-benar jatuh tidur tak sadarkan diri. Lalu, bayangan pohon di sekelilingnya membuat suara gemerisik yang cukup besar karena terpaan angin dan salju.
Pemuda itu mengibaskan lengan jubahnya, lalu sosoknya melompat terbang bagai dewa dan akhirnya menghilang dalam sekejap.
***
Setelah pemuda itu menghilang bagai angin, Liuli Guoguo tanpa sadar langsung melompat bangun dari ranjang kecilnya. Dia berlari, lalu menutup semua jendela dan pintu erat-erat.
Lalu, dia kembali dengan cepat ke dalam selimut di ranjangnya, membungkus tubuhnya dengan erat, memindahkan para chinchilla kecilnya ke dekapannya, kemudian memeluk mereka dengan erat. Dia bahkan meringkukkan tubuhnya seperti para chinchilla.
Liuli Guoguo mengerutkan kening. Entah kenapa dia selalu merasa kalau di tangan kirinya, walaupun kelihatannya tidak ada benda apapun, namun dia merasa ada sesuatu di jari telunjuknya. Jari telunjuk tangan kanannya lalu meraba telunjuk tangan kirinya, dan merasakan rasa dingin di sana.
Namun, setelah menyentuhnya cukup lama, dia malah merasakan bagian itu terasa memanas. Cukup panas hingga membuat Liuli Guoguo tidak berani terus menyentuhnya dan bergegas melepaskan tangannya dari jari telunjuk itu.
Lalu, dia kembali menyentuhnya lagi dan masih merasakan suhu dingin itu. Tidak peduli bagaimana dia berusaha melepaskannya, mengibaskannya, mengutak-atiknya. Namun tetap saja, waktu disentuh kembali, dia benar-benar merasakan ada sesuatu yang nyata di sana. Selain itu, tidak peduli bagaimanapun, dia tidak bisa melepaskan benda tak terlihat itu.
Langit segera kembali cerah, namun Liuli Guoguo tidak mengantuk sama sekali. Dia membolak-balikkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri terus menerus di atas ranjang, tapi tetap saja insomnia. Lebih tepatnya, dia tidak berani tidur. Dia takut saat dirinya tidur, tiba-tiba pemuda bertopeng yang sangat menakutkan itu datang lagi dan akan berbuat macam-macam kepadanya.
Setelah beberapa kali membolak-balikkan badan, Liuli Guoguo kemudian menggembungkan pipinya yang penuh bopeng, dan akhirnya dia bangkit sambil memeluk selimutnya. Dia memasukkan satu persatu chinchilla kecilnya ke dalam ruang sihir, lalu menyelimuti mereka semua. Setelah itu, dia mengambil bantal kelincinya dan pergi berlari ke kamar Lie Nieduo.
***
Malam ini, Li Guo pergi untuk bertemu dengan pangeran kapak di paviliun bunga, namun Li Guo malah bertemu dengan pemuda bertopeng giok putih yang aneh dan misterius. Lie Nieduo sedari tadi khawatir saat memikirkan ini, dia pun tidak bisa tidur dengan tenang.
Liuli Guoguo hanya mengetuk beberapa kali, tapi Lie Nieduo langsung terbangun dari tidurnya. Dia berbalik badan dengan bingung, kemudian pergi membuka pintu kamarnya.
Di luar, dia melihat gadis berbaju merah muda yang tampak ketakutan sekali. Gadis itu langsung berlari masuk ke dalam dekapan Lie Nieduo.
"Duo gemuk, aku mau tidur denganmu!!"