Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tangan Kecilnya Tak Terampil Tapi Malah Terlihat Imut



Tangan Kecilnya Tak Terampil Tapi Malah Terlihat Imut

2Tiga bulan kemudian,     

"Ketenangan menghasilkan kedamaian dan mengubah dunia."     

Liuli Guoguo menunjuk pohon persik merah muda di halaman, sambil dia hanya melontarkan kata-kata simbol segel, Lalu, pohon bunga persik yang awalnya agak bergoyang-goyang ditiup angin pun langsung berhenti bergerak dalam sekejap.     

Bibir merah mudanya melengkung dan tersenyum. Lalu, jari kecil Liuli Guoguo yang putih dan lembut bergerak membentuk horizontal. Kemudian pohon bunga persik itu kembali bergerak dalam sekejap, dan menyambut hembusan angin sepoi-sepoi.     

Lie Nieduo keluar dari dapur sambil membawa isian dumpling dan tersenyum kepada Liuli Guoguo sambil berkata. "Xiao Guo, kamu sudah mahir sekali menggunakan simbol berhenti gerak!"     

Sejak hari itu, setelah Liuli Guoguo makan banyak rumput madu yang dipetik oleh kelinci kecil cantik, kekuatan sihir di dalam tubuhnya terus berkembang. Dalam waktu beberapa hari saja, dia sudah bisa berhasil dengan mudah menggunakan simbol berhenti gerak. Ini sungguh mengejutkan guru di paviliun simbol sihir.     

Karena saat guru itu memberikan tugas ini, dia hanya ingin membuat para muridnya berlatih dan mencoba simbol ini saja. Dengan melewati kegagalan dalam proses pembelajaran, maka mereka akan terus menambah dan mengasah ilmu pengetahuan mengenai jurus berhenti gerak.      

Tapi, dia tidak benar-benar merasa kalau muridnya akan mampu berhasil dalam menggunakan jurus simbol berhenti gerak ini. Karena sekarang, level kekuatan sihir dari kebanyakan para muridnya ini masih belum mencapai tahapan yang bisa berhasil menggunakan jurus berhenti gerak. Namun, Liuli Guoguo malah berhasil melakukannya.     

Bahkan selama tiga bulan ini, dalam situasi belajar di dua jurusan, Liuli Guoguo bahkan tidak pernah mengabaikan tugas kampus Hun sama sekali. Performanya dalam belajar sehari-hari juga sangat luar biasa menonjol. Selama pergi ke perpustakaan, maka akan sering sekali bertemu Liuli Guoguo dan Lie Nieduo, dan juga si kelinci kecil cantik yang mengikat perjanjian dengan Liuli Guoguo.     

Seiring berjalannya waktu, julukan 'si lucky bopeng'-nya di kampus pun perlahan berubah menjadi si jenius bopeng dan juga si giat bopeng. Lagi pula, tidak peduli julukan apapun, namun tidak akan pernah terlepas dari kata 'bopeng', dan julukan si lucky bopeng ini masih saja terus tersebar luas.     

Selain itu, sejak dia bertarung dengan Wen Yiwen kala itu, terkadang tiba-tiba bermunculan beberapa penggemar yang datang menemui Liuli Guoguo hanya untuk memintanya mengajarinya atau membagikan cara belajar yang baik.     

"Hmmmmm!" Liuli Guoguo mencium aroma wangi dumpling. Alis kecilnya pun langsung naik setinggi mungkin. "Duo gemuk, apakah isian dumplingnya sudah siap?"     

"Iya." Lie Nieduo sudah berjalan ke paviliun bambu sambil membawa piring berisi isian dumpling, lalu menaruh piring itu di atas meja batu di paviliun bambu.     

"Kalau begitu, aku akan mengambil kulit dumplingnya ya!" kata Liuli Guoguo sambil berlari menuju dapur dengan riangnya.     

Angin musim semi berhembus sepoi-sepoi, cahaya matahari hari ini sangat bagus. Hari ini, lagi-lagi merupakan hari latihan mandiri. Jadi Liuli Guoguo dan Lie Nieduo memutuskan untuk membuat dumpling di halaman di paviliun bambu dan makan dumpling.     

Beberapa chinchilla gemuk melompat ke halaman asrama Taohua, mereka bermain petak umpet dan saling tertawa dengan riangnya. Tapi harus tahu saja, walaupun Liuli Guoguo sangat menantikan dan sangat senang karena sedang menunggu untuk bisa makan dumpling lezat buatan Lie Nieduo. Sayangnya, saat dia duduk bersama dengan Lie Nieduo untuk membungkus dumpling, pikirannya sedang terbagi. Sebab, pikirannya sedang melayang jauh ke tempat lain.     

"Xiao Guo, belum diolesi air. Jika membungkus dumplingnya begitu, ketika dumplingnya dimasukkan ke dalam panci maka akan langsung terbuka," kata Lie Nieduo mencoba membenarkan Liuli Guoguo. Dia menyadari saat Liuli Guoguo membungkus dumplingnya, tangan kecilnya begitu tak trampil tapi malah terlihat imut.     

Liuli Guoguo pun tersadar dari lamunannya, "Oh oh… Baiklah."     

Liuli Guoguo bergegas menoleh dan melihat ke tangan gemuk Lie Nieduo yang sedang membungkus kulit dumpling. Dia belajar keterampilan tangannya yang begitu mahir. Lalu, dia kembali mengambil kulit dumpling dan mencoba membungkus satu dumpling lagi.     

Lie Nieduo agak mengamati wajah Liuli Guoguo yang penuh bopeng itu. Dia tak banyak bicara, hanya langsung menaruh dumpling yang telah dibuatnya, lalu mengelap tangannya dengan sapu tangan. Setelah itu, dia mengambil ceret di meja batu, kemudian menuangkan teh panas dari ceret itu untuk Liuli Guoguo.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.