Istri Kecilku Sudah Dewasa

Meringkuk Seperti Seorang Kucing Kecil yang Patuh



Meringkuk Seperti Seorang Kucing Kecil yang Patuh

3"Dasar Wen Yiwen, Wen Yiwen, kamu menunggu di sini, bukannya karena kamu ingin menertawakan Li Guo saat melihatnya nanti? Selain itu, apa itu si jelek bopeng, hah? Apa kamu mau dihukum menyalin teks aturan etika moral dan sopan santun seratus kali lagi?" Senyum muncul di wajah tua Wen Shuo yang serius, namun suaranya juga terdengar sangat serius.     

"Bukan, aku… Aku, aku mengkhawatirkan keselamatan Li Guo!" kata Wen Yiwen dengan nada tegas. Namun, dia terus menundukkan kepala karena merasa bersalah dikarenakan berbohong.     

Wen Shuo menggelengkan kepalanya, hanya menepuk kepala Wen Yiwen dan berkata kepadanya, "Sudahlah, dasar anak bodoh. Coba pikirkan, siapa paman keenam mu? Lalu, siapa Li Guo? Apa kamu benar-benar mengira paman keenam mu itu akan berada di dalam sana begitu lama hanya untuk menghukum Li Guo?"     

"Paman keenam mu datang hari ini karena dia mau mendiskusikan sesuatu denganku. Setelah selesai diskusi, dia sudah dari tadi pergi lewat jalan pintas. Sedangkan Li Guo, dia belum selesai menyalin teks etika berbuat kebaikan, jadi tentu saja dia masih dihukum di dalam. Karena ternyata kamu juga belum menyelesaikannya, masuklah, dan lanjutkan menyalin teksnya."     

Wen Shuo berkedip dan benar-benar tak berdaya, jadi dia pun harus mengatakan ini. Karena jika tidak, keponakannya yang bodoh ini akan terus menunggu di sini, dan yang ada malah masuk angin.     

Wen Yiwen bingung sekali saat mendengar ucapan awal dari Wen Shuo. Namun, begitu mendengar ucapan terakhir Wen Shuo, dia langsung terkejut dan langsung menggelengkan kepalanya. Kemudian dia meraih lengan Wen Shuo dan menggoyangkannya.      

Lalu, dia mengganti panggilan 'kepala sekolah' menjadi 'pamanku' dan berkata, "Pamanku, aku ini keponakanmu. Aku tidak ingin menyalin teks tengah malam begini. Aku tadi juga hampir selesai menyalin teks aturan etika moral dan sopan santun. Tanganku sampai kebas sekali!"     

Wen Shuo pura-pura ragu sejenak, lalu melambaikan tangan kepada Wen Yiwen, "Baiklah, ini sudah larut malam. Cepat sana, kembali ke asrama dan beristirahatlah. Untuk masalah hari ini, kamu yang salah. Kedepannya, tolong jagalah sikapmu, jangan sampai mengulangi hal ini lagi."     

"Em em!" Wen Yiwen buru-buru mengangguk, "Paman, iya iya. Aku tidak akan melakukannya lagi. Tidak akan pernah lagi! Li Guo punya seekor kelinci sebagai pelindungnya. Jika aku mencari masalah lagi dengannya, kelinci itu pasti akan menggigitku sampai tidak tersisa apa-apa. Jadi, mana mungkin aku berani mencari gara-gara dengannya lagi."     

Wen Shuo mengetuk kening Wen Yiwen, "Baguslah kalau kamu tahu itu."      

Dia kemudian berbalik dan memberikan dukungan kepada Wen Yiwen, "Namun, kemenangan dan kekalahan mu sekarang ini bukanlah apa-apa. Lebih baik, saat ini berlatihlah dengan rajin. Lalu, satu tahun kemudian akan terlihat jelas perbedaan kalian semua di ujian sihir dan bela diri."     

Ujian sihir dan bela diri di satu tahun lagi, batin Wen Yiwen.     

Mata Wen Yiwen tiba-tiba menjadi dalam dan bersinar terang saat mendengar ini. Dia merasa apa yang dikatakan oleh pamannya ini masuk akal. Aku Wen Yiwen, ingin menang, tapi aku juga tidak takut kalah. Memangnya kenapa kalau hari ini aku kalah? Satu tahun lagi, aku pasti akan menang! batinnya.     

Saat memikirkan ini, Wen Yiwen mengangguk lagi kepada Wen Shuo.     

***     

Tinta di wajah Liuli Guoguo sudah dijilat sampai bersih oleh Xuanyuan Pofan. Akhirnya, Liuli Guoguo meringkuk seperti seekor kucing kecil yang patuh, dan tertidur dengan nyenyak di dekapan Xuanyuan Pofan.     

Suasana hati Xuanyuan Pofan terlihat bagus sekali setelah bermesraan dengan begitu manisnya dengan kucing kecilnya. Dia pun berkata kepada Wen Shuo dengan suaranya yang rendah serta berat, dengan kata-kata yang hangat, "Guru, selama dua bulan aku tidak di sini. Tolong jaga dan rawat dia baik-baik."     

Hanya saja, saat memikirkan dirinya tidak akan bisa bertemu dengan si kucing kecilnya dalam waktu yang cukup lama. Mata elang di wajah tampan pria itu tanpa sadar tampak muram.     

Wajah tua Wen Shuo melembut saat melirik manusia kecil yang tidur dengan nyenyak di dekapan Xuanyuan Pofan, dia lalu menepuk pundak muridnya itu. "Tenang saja, aku pasti akan melakukannya."      

"Terlebih lagi, gadis ini adalah gadis yang cerdas dan pandai sekali. Serangan tinju dan tendangannya juga sangat mematikan. Apalagi, ada seekor kelinci dengan level binatang sihir tingkat terhormat yang menjadi pelindungnya. Sepertinya, dia sudah tidak perlu untuk dijaga olehku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.