Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kebetulan Apanya!



Kebetulan Apanya!

3Kemudian, dari begitu banyaknya tokoh-tokoh hebat dan terkenal di negeri Dong Xuan. Hanya sedikit orang yang mampu untuk mengajukan pembuatan kartu kristal ungu. Sedangkan seperti Raja Huayou yang menganggap kartu kristal ini seperti kacang gula, ini adalah pengecualian dari pengecualian.      

Namun sayangnya, tidak semua orang bisa memiliki ruang sihir yang bisa ditempati oleh kartu kristal ungu. Bahkan walaupun itu adalah pemilik kartu kristal sekalipun. Sebab, ada batasan tertentu untuk kekuatan sihirnya. Jadi hanya orang-orang dengan kekuatan sihir yang tinggi dan dalam saja, yang mampu memasukkan kartu kristal ungu ke dalam ruang sihirnya.     

Orang-orang dengan kekuatan sihir rendah hanya bisa menggunakan kartu kristal dan mengecek nominal uang yang disimpan di dalam kartu kristal. Jika ingin mengisi atau merapikan uang dalam kartu kristal, mereka harus pergi ke toko kartu kristal.      

Karena itulah, Liuli Guoguo memutuskan akan pergi ke toko kartu kristal jika ada waktu luang nanti. Nantinya, setelah mengisi penuh nominal di dalam kartu kristal ungu, barulah dia akan mengembalikan kartu kristal ungu itu kepada Wu Yunfu.      

Setelah membuat keputusan ini, Liuli Guoguo pun kemudian membereskan kartu-kartu itu. Dia lalu naik ke ranjang dan tidur dengan nyenyak sambil memeluk para chinchilla kecil dan imutnya.     

***     

Keesokan harinya, Lie Nieduo dan Liuli Guoguo yang baru saja keluar dari asrama Taohua melihat Wu Yunfu dan Bai Yu keluar dari asrama Hongfeng.     

Lie Nieduo teringat, setiap kali dia pergi ke kediaman Zhan untuk menemui Zhan Zihao. Selama ada Wu Yunfu di sana, maka Wu Yunfu selalu akan bersikap sopan padanya. Saat Wen Yiwen mempermalukan dan menghinanya, Wu Yunfu juga sering sekali membelanya.      

Dia berpikir, mungkin Wu Yunfu melakukan itu karena menghormati Zhan Zihao, sehingga tidak lagi memandang rendah atau tidak suka padanya. Karena inilah, Lie Nieduo merasa dia juga harus bersikap sopan dan saat ini lebih baik menyapanya.     

Lie Nieduo pun kemudian melambaikan tangan kepada Wu Yunfu, "Tuan muda Wu Yunfu selamat pagi! Bai Yue, selamat pagi!" Saat di puncak pegunungan Cangsan, Lie Nieduo juga sering mengobrol dengan Bai Yue, karena itu dia juga tidak lupa untuk menyapa Bai Yue.     

Bai Yue langsung mengangguk kepada Lie Nieduo, lalu menyeringai, menggantungkan senyum di wajah besarnya yang sangat hitam, "Hehe, kebetulan ya." Kebetulan apaan! Hantu saja tahu kalau kakak Wu Yunfu menarikku keluar saat melihat Li Guo, dan kamu keluar dari asrama kalian, batinnya.     

Tapi, siapa juga yang menyangka, baru saja melontarkan ucapan itu, kerah baju Bai Yue sudah ditarik oleh Wu Yunfu yang ada di sampingnya. Ekspresi Wu Yunfu sangat tenang, wajahnya tampak dingin dan masam. Terlihat jelas dia tidak ada niat untuk memedulikan Lie Nieduo. Bahkan dia langsung melewati Liuli Guoguo dan Lie Nieduo, dan hanya berjalan ke depan.     

Bai Yue benar-benar tercengang dan bingung. Kemudian dia buru-buru mengikuti Wu Yunfu.     

"Xiao Guo, kenapa Tuan muda Wu Yunfu mengabaikan kita?" Jika dulu, Lie Nieduo akan mengira kalau mungkin karena Wu Yunfu memandang rendah identitas dan rupa dirinya serta Li Guo. Tapi kalau sekarang, dia tidak akan berpikir seperti itu lagi.     

"Mungkin sudah beda jalan dengan kita. Biarkan saja." Liuli Guoguo mengangkat pundaknya dan memasukkan permen ke dalam mulut kecilnya, lalu kembali merangkul lengan gemuk Lie Nieduo. Dia merasa Wu Yunfu adalah pemuda yang mudah tersinggung dan suka marah tanpa alasan.     

Lie Nieduo membiarkan tangan kecil Liuli Guoguo merangkul dirinya, bahkan dia merasa bahagia sekali. Rasa kecewa karena diabaikan oleh Wu Yunfu tadi pun langsung menghilang pergi dalam sekejap. Dia dan Liuli Guoguo pun melanjutkan menapaki tumpukan salju di jalanan dan berjalan menuju paviliun Yao Guang.     

Tapi tidak disangka, tiba-tiba turun salju. Butiran salju pun jatuh berterbangan.     

"Duo gemuk, turun salju lagi." Liuli Guoguo merentangkan tangan kecilnya, dua butiran salju putih jatuh di telapak tangannya. Kemudian muncul lesung pipi yang lucu dan imut di pipinya yang penuh bopeng.     

Lie Nieduo menepuk rambut Liuli Guoguo yang basah karena salju. Dia buru-buru mencari payung di dalam ruang sihirnya. Tapi tanpa diduga, setelah mencarinya cukup lama, dia baru sadar kalau dirinya tidak membawa payung.      

Saat Lie Nieduo ingin bertanya kepada Liuli Guoguo apakah membawa payung, tiba-tiba sebuah bayangan gelap menutupi kepalanya. Ekor matanya melihat tepian dari payung kuning muda. Karena dia dan Liuli Guoguo tiba-tiba telah ditutupi dengan payung besar.     

Liuli Guoguo yang awalnya sedang menikmati butiran salju yang jatuh pun juga ikut terkejut. Mata anggurnya yang besar juga berkedip dengan bingung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.