Istri Kecilku Sudah Dewasa

Identitas Liuli Guoguo Terungkap (2)



Identitas Liuli Guoguo Terungkap (2)

0Liuli Guoguo tidak sempat mengkhawatirkan apapun. Kemudian dia bergegas maju dan membantu Lie Nieduo berdiri, "Duo… Hm... Kamu cepatlah bangun. Aku pasti akan menyelidikinya dengan baik."     

Saat dibantu berdiri, aroma permen yang manis menyeruak masuk dan membuat Lie Nieduo langsung tercengang. Mata indahnya membelalak dan semakin membelalak lebar. Bahkan mulut indahnya menganga dan terus menganga lebar.     

Li... Li Guo??? batin Lie Nieduo.     

Lie Nieduo menatap mata anggur besar yang hitam, cerah dan jernih yang berjarak sangat dekat dengannya itu dengan sangat terkejut. Mau tidak mau muncul tebakan di dalam hatinya. Seiring dengan tebakan yang memenuhi hatinya ini, jiwanya seolah hampir saja ikut melayang.     

Tanah salju putih yang ada di sekelilingnya seolah dilahap begitu saja dengan api keterkejutannya dalam sekejap. Lutut Lie Nieduo yang berlutut di tanah bersalju yang dingin, awalnya sudah kedinginan hingga merasuk ke tulang. Tapi sekarang terasa sangat panas karena saking terkejutnya.     

Liuli Guoguo yang awalnya berencana akan memberitahu Lie Nieduo tentang sesuatu setelah berakhirnya perlombaan ini pun tidak bisa menyembunyikan hal ini lagi. Dia tidak menghindari tatapan langsung dari Lie Nieduo, namun malah balik menatapnya. Lalu dia mengangguk, dan mata anggurnya yang besar berkedip-kedip kepada Lie Nieduo.     

Lalu, saat membantu Lie Nieduo berdiri, Liuli Guoguo mencondongkan tubuhnya ke samping telinga Lie Nieduo agar yang lain tidak merasakan sesuatu yang aneh. Kemudian dia segera berbisik padanya, "Duo gemuk, tolong bantu aku merahasiakan ini."     

Mendengar ini, tubuh gemuk Lie Nieduo langsung bergetar hebat. Dia pun terjatuh lagi ke tanah bersalju. Habis sudah, habis sudah, habis sudah diriku! Hiks hiks hiks! batinnya. Hatinya mulai bergetar dan bergetar sangat hebat. Dia merasa kalau kedua tangan gemuknya jadi tak bertenaga.     

Liuli Guoguo menepuk keningnya dan bergegas membantu Lie Nieduo berdiri lagi. Setelah temannya itu berdiri dengan stabil, dia pun buru-buru berbalik, lalu memunggungi Wu Yunfu dan Zhan Zihao yang semakin mendekat.     

Liuli Guoguo pun kemudian berkata kepada Xuanyuan Poxi dan kesepuluh juri yang berada di kanan serta kiri Xuanyuan Poxi. Kepada para tamu VIP yang duduk di belakangnya, dan kepada seluruh rakyat yang menonton perlombaan ini.     

"Yang Mulia Pangeran Mahkota, hamba mengusulkan agar perlombaan ini ditunda dulu. Tolong Yang Mulia Pangeran Mahkota menyelidiki masalah, mengenai siapa sebenarnya orang yang menjiplak hidangan plum merah dalam salju yang berkaitan dengan dua orang ini."     

"Bahkan masalah berkaitan dengan kebanggaan dan martabat dua keluarga, hingga tuntas dan mengungkapkan kebenarannya demi menjamin keadilan untuk semua. Baru setelah itu, silakan lanjutkan kembali perlombaan ini."     

Agar tidak dicurigai oleh Wu Yunfu dan Zhan Zihao di belakangnya, Liuli Guoguo sengaja mengubah suaranya.     

Mata elang yang ada di wajah tampan di balik topeng tengkorak itu melengkung menunjukkan senyuman. Xuanyuan Pofan merasa kalau kucing kecilnya ini benar-benar sangat lucu dan imut sekali. Dia pun tidak bisa menahan diri untuk maju dan merangkul pundak ramping Liuli Guoguo.     

Lalu, walaupun dia tak bicara, hanya dengan gerakan alaminya ini. Tanpa sengaja langsung memancarkan hawa tertekan yang tak bisa dijelaskan kepada semua orang di sekelilingnya. Mereka pun langsung tak berani tidak setuju dengan ucapan Liuli Guoguo tadi.     

Sosok hitam dan sosok merah muda yang saling menempel dan berdiri di tanah bersalju. Membuat orang-orang yang melihat mereka dari kejauhan dipenuhi rasa kagum dan iri, terutama Xuanyuan Poyu yang duduk di kursi area penonton VIP. Rasa iri itu benar-benar langsung merasuk ke dalam tulangnya dan membuatnya sesak.     

Xuanyuan Poxi mengerutkan kening dan menaikkan alisnya. Si domba kecil tentu saja harus mendengarkan apa kata si persik madu. Tanpa ada keraguan sama sekali, dia pun langsung mengiyakan dengan cepat sambil melambaikan jubah lengannya.      

"Baik! Bagus sekali saran dari istri kecil Raja Huayou! Aku juga merasa ada yang aneh dalam kejadian ini. Kita tidak boleh menyia-nyiakan satupun orang berbakat, dan tak boleh mengecewakan setiap maha karya berupa hidangan lezat yang dibuat dengan kerja keras."      

"Perlombaan masak besar hari ini dibatalkan dulu. Begitu aku kembali ke istana kerajaan, aku akan meminta orang untuk menyelidiki semua ini tanpa boleh ada kesalahan sedikitpun."      

"Baru kemudian, mari kita mulai lagi perlombaan masak ini. Saat waktu itu tiba, kalian semua tidak perlu membeli tiket masuk lagi, jadi tinggal langsung masuk saja ke tempat perlombaan!"     

"Yang Mulia Pangeran Mahkota, hamba merasa..." kata Duo Meimei dengan panik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.