Identitas Liuli Guoguo Terungkap (1)
Identitas Liuli Guoguo Terungkap (1)
"Istri Raja Huayou, kenapa anda kemari?" Karena ada banyak orang lain di sekelilingnya, Xuanyuan Poxi pun menahan dorongan di dalam hatinya, yang ingin memanggil Liuli Guoguo dengan panggilan 'si persik madu'.
Di depan orang luar, Liuli Guoguo masih mengerti jelas aturan sopan santun yang berlaku. Dia pun membungkukkan tubuhnya yang sedikit berisi itu kepada Xuanyuan Poxi dan berkata, "Yang Mulia Pangeran Mahkota, masalah ini belum diselidiki, tolong jangan asal membuat kesimpulan."
Wajah pucat ibu Lie Nieduo yang keriput itu tampak tersentuh sekali saat mendengar semua ini.
Duo Meimei menggertakkan giginya, dia lalu membungkuk kepada Liuli Guoguo, "Istri Raja Huayou, mungkin anda tidak tahu, hidangan plum merah dalam salju ini adalah maha karya buatan hamba tahun itu. Tahun itu, dia juga telah menjiplak karya hamba sekali. Lalu di..."
"Diam." Mata anggur Liuli Guoguo yang jernih dan besar melotot. Dia menirukan sikap marah ibu Ratu dengan memelototi Duo Meimei. "Tidak tahu aturan. Saat aku bicara dengan Yang Mulia Pangeran Mahkota, mana boleh kamu menyelanya!"
Wanita paruh baya yang berdiri tidak jauh darinya, saat ini adalah ibu kandung Duo gemuk, dan tadi Duo Meimei memakinya dengan sangat galak sekali. Ini membuat hati Liuli Guoguo merasa sangat tidak nyaman. Dia mengerti kepribadian Lie Nieduo, sehingga tidak percaya kalau ibu Lie Nieduo bisa melakukan hal-hal rendah seperti itu.
Si persik madu lagi-lagi berubah jadi singa marah dalam hitungan detik, batin Xuanyuan Poxi. Dia jadi gemas kepada Liuli Guoguo saat melihat kakak iparnya itu marah-marah.
Pria berjubah hitam yang berdiri di belakang Liuli Guoguo juga sama saja. Dia melengkungkan bibirnya, kemudian muncul senyum jahat di wajah tampannya.
Kening Duo Meimei langsung berkeringat dingin. Dia bergegas menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ham... Ham... Hamba tidak berani. Nyonya kecil, hamba salah. Hamba hanya… Hanya… Hanya... Kesal karena karya hamba dijiplak oleh orang lain."
"Kamu bohong!"
Bibir merah muda Liuli Guoguo agak bergerak, kemudian dia membuka mulut karena hendak bicara. Tapi, tiba-tiba terdengar teriakan yang merdu dan jelas.
Lie Nieduo bergegas keluar dari area penonton VIP, Zhan Zihao juga bergegas mengikuti di belakangnya. Tapi, karena kondisi bagian sensitif tubuhnya yang belum sembuh sepenuhnya, dia jadi sulit untuk berjalan cepat karena keadaan khusus.
Melihat ini, Wu Yunfu pun ikut berdiri dari bangkunya dan memapah Zhan Zihao, lalu mengikuti Lie Nieduo.
Liuli Guoguo tertegun. Aduh, kenapa semuanya ikut kemari, batinnya. Dia langsung panik saat melihat sekelompok orang itu berjalan mendekat. Tidak lupa dia berharap agar mereka tak akan mengenalinya.
Lie Nieduo maju, lalu meraih lengan ibunya, kemudian menunjuk hidung Duo Meimei dan berkata dengan keras, "Kamu bohong! Jelas-jelas orang yang menjiplak waktu itu adalah kamu!"
"Yang Mulia Pangeran Mahkota, Raja Huayou, istri Raja Huayou, hamba mohon pada kalian untuk menyelidiki kasus ini dan menemukan kebenarannya. Tolong berikan keadilan untuk ibuku!"
"Aku dan keenam kakak laki-lakiku lebih tahu betul, betapa hebatnya keterampilan memasak ibu kami daripada siapapun. Berdasarkan keterampilan memasak dan juga kepribadian ibuku, dia tidak akan mungkin melakukan hal rendah seperti menjiplak hasil karya orang lain!"
"Ibuku tidak bersalah! Hamba mohon kepada Yang Mulia Pangeran Mahkota, Raja Huayou dan istri Raja Huayou, tolong buktikan kalau ibuku tidak bersalah!"
Kedua lutut Lie Nieduo berlutut di tanah bersalju. Dia bersujud memohon kepada Xuanyuan Poxi, Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan. Bahkan suaranya penuh dengan permohonan yang dalam.
Segera setelah itu, enam kakak laki-laki Lie Nieduo yang berada di dapur kecil dan sedang menyiapkan hasil karya dalam perlombaan ini. Ikut berlutut dan bersujud kepada Liuli Guoguo dan yang lainnya. Dalam sekejap, adegan ini dipenuhi dengan kesedihan yang mendalam.
Liuli Guoguo tidak sempat mengkhawatirkan apapun. Kemudian dia bergegas maju dan membantu Lie Nieduo berdiri, "Duo… Hm... Kamu cepatlah bangun. Aku pasti akan menyelidikinya dengan baik."