Melindungi Kesayangannya
Melindungi Kesayangannya
Rasa tidak percaya dan rendah diri pun langsung kembali memenuhi dada Lie Nieduo dengan hebatnya.
Zhan Zihao yang mendengar wanitanya dipanggil seperti itu, langsung menjadi lebih marah daripada Wen Yiwen. Dia pun langsung bertindak melindungi kesayangannya, yaitu Lie Nieduo, lalu memarahi Wen Yiwen, "Kamu memanggilku apa?"
"Wen Yiwen, menurut urutan kesenioran, kamu ini harus memanggilku paman muda, dan memanggil Xuanyuan Poyu dengan sebutan paman pangeran kedua belas. Apanya Zhan Zihao, Xuanyuan Poyu? Memangnya nama kami ini bisa seenaknya dipanggil begitu saja oleh kamu yang lebih junior daripada kami?"
"Kamu..." Wen Yiwen langsung pucat begitu digertak oleh Zhan Zihao seperti ini. Dia menunjuk Zhan Zihao dengan jari putihnya, lalu berkata dengan marah, "Xuanyuan Poyu seumuran denganku, aku tentu saja tidak mau memanggilnya paman pangeran kedua belas!"
"Sedangkan kamu Zhan Zihao, jika kamu masih saja bersikeras menikahi rakyat jelata si babi gemuk ini, kamu sama sekali tidak layak aku panggil dengan sebutan paman muda!"
"Sialan!"
Begitu mendengar kata si gemuk babi lagi dari mulut Wen Yiwen, Zhan Zihao langsung berdiri dari duduknya. Rasanya, ingin sekali dia memukul Wen Yiwen ini. Namun, karena gerakannya yang terlalu cepat dan tanpa sengaja menarik luka di bagian sensitif tubuhnya. Jadi ketika baru saja memaki Wen Yiwen, dia langsung merintih kesakitan.
"Tuan muda Zhan Zihao!" Lie Nieduo terkejut sekali. Dia bergegas berdiri untuk memapah Zhan Zihao, dan bertanya dengan sangat khawatir, "Tuan muda Zhan Zihao, apa kamu baik-baik saja? Kamu ini padahal jelas-jelas belum sepenuhnya sembuh. Sudah, jangan marah lagi! Aku... Aku baik-baik saja kok. Kamu tidak perlu marah-marah hanya demi aku!"
"Hahaha, rasakan kamu Zhan Zihao!" Wen Yiwen mengangkat dagunya dengan angkuh. Tampak ekspresi senangnya ketika melihat Zhan Zihao kesakitan. Detik berikutnya, tangan kecilnya tiba-tiba ditarik oleh Wu Yunfu. "Jangan ribut lagi. Banyak orang di sini, apa kamu tidak malu, hah?!"
Wu Yunfu memelototi Wen Yiwen dengan kesal, lalu menariknya ke samping Xuanyuan Poyu, dan menarik kursi serta meja di barisan sebelahnya untuk Wen Yiwen. Bahkan gerakannya saat memindahkan kursi dan meja ke samping Xuanyuan Poyu sangat cepat sekali. Dengan cepat dia mendudukkan Wen Yiwen ke kursi itu.
Wen Yiwen langsung merangkul lengan Wu Yunfu. "Tetap kakak Wu Yunfu yang selalu baik padaku. Tidak seperti yang lain, hanya bisa menonton saja dan hanya bisa menindasku! Cih!"
'Hanya bisa menonton saja', ini merujuk pada Xuanyuan Poyu. Sedangkan 'Hanya bisa menindas', ini merujuk pada Zhan Zihao.
"Terserahlah!" gumam Wu Yunfu dengan kesal. Dia langsung melepaskan tangan kecil Wen Yiwen yang merangkulnya, lalu kembali duduk ke kursinya sendiri.
Setelah Wen Yiwen duduk, dari matanya jelas sekali Xuanyuan Poyu yang sedari tadi diam tak bicara itu merasa tidak nyaman. Karena Ratu dan Wen Yiwen yang memiliki sifat sulit diatur dan keras kepala, jadi dari dulu dia tidak terlalu menyukai Wen Yiwen.
Wen Yiwen mengetuk lengan Xuanyuan Poyu, lalu berkata padanya dengan nada bicara agak dimanjakan. "Xuanyuan Poyu, pindah duduk denganku ya? Aku ingin duduk di samping kakak Wu Yunfu-ku!"
Tidak peduli dia mau pindah atau tidak, Wen Yiwen sama saja tetap duduk di sebelahnya, jadi Xuanyuan Poyu juga merasa tak berdaya. Tapi, saat dia hendak bicara kepada Wen Yiwen dan berdiri membiarkan Wen Yiwen duduk di kursinya.
Tiba-tiba, tepat pada saat ini, sepatu botnya malah ditendang dengan keras oleh seseorang di sampingnya. Xuanyuan Poyu pun menoleh dan melihat mata phoenix Wu Yunfu memelototinya.
Xuanyuan Poyu menaikkan alisnya saat melihat tatapan mata Wu Yunfu ini. Jadi, dia pun segera berkata kepada Wen Yiwen, "Silakan tanya saja pada Zhan Zihao, apa dia mau bertukar duduk denganmu." Sebab, maksud dari ucapannya ini adalah karena dia tidak ingin pindah.