Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Perutku Sakit Sekali...



Kakak Po, Perutku Sakit Sekali...

2Rasa yang terlalu berbeda tidak terlalu penting baginya jika tidak ada Liuli Guoguo yang menemani di sisinya. Begitu juga makan pagi, siang dan malam, semua itu berubah menjadi sebuah hobi menyenangkan jika ada Liuli Guoguo. Bagi Xuanyuan Pofan, makanan hanyalah sebuah prosedur dalam hidup saja.     

"Em em!"     

Liuli Guoguo menyumpit pentol jamur dan menaruhnya ke mangkuk, lalu mengambil nasi lagi. Setelah mengambil nasi, dia menatap lagi roti panggang di tangannya. Setelah menatapnya dengan penuh kebahagiaan, dia pun kembali menggigit roti itu sedikit.     

Xuanyuan Pofan tidak bisa menahan diri untuk menepuk keningnya sendiri ketika melihat ini. Namun, tanpa diduga, detik berikutnya dia justru sangat terkejut dan ketakutan.     

"Aw, kakak Po, perutku sakit." Saat Liuli Guoguo hampir menghabiskan roti panggang di kertas bungkus itu, tiba-tiba dia memegangi perutnya dan mengerutkan kening.     

Saraf Xuanyuan Pofan langsung menegang. Muncul cahaya dingin di mata elangnya. Dia langsung berdiri dari bangkunya dan membuang roti panggang di tangan Liuli Guoguo, lalu menggendongnya.     

Begitu Xuanyuan Pofan menaruh Liuli Guoguo di ranjang di belakang partisi dinding angin. Telapak tangan besarnya bergegas memegang perut Liuli Guoguo, mengerutkan kening dan bertanya, "Apa perutmu masih sakit?"     

Liuli Guoguo mengangguk, wajah kecilnya agak pucat, "Em. Kakak Po, perutku sakit sekali."     

"Pengawal kedua belas!"     

Pada saat ini, pengawal kedua belas dan Xiao Denglong sedang makan di lantai satu penginapan. Mereka tentu tidak mendengar Xuanyuan Pofan yang memanggil mereka. Namun, pengawal ketiga dan pengawal kedua yang baru saja selesai makan di kamar samping kamar Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo, mendengar suara Xuanyuan Pofan ini.      

Mereka tahu kalau pengawal kedua belas sedang makan. Selain itu, suara Xuanyuan Pofan terdengar panik sekali. Karena itulah mereka buru-buru keluar kamar, dan dengan cepat membuka kamar Tuan dan Nyonya kecilnya. Lalu masuk ke dalam kamar Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo. "Tuan, ada..."     

Belum juga selesai bicara, namun pengawal ketiga dan pengawal kedua melihat Nyonya kecil yang berwajah pucat sambil mengerutkan kening. Dia memegangi perutnya dengan kedua tangannya dan tampak kesakitan. Mereka pun langsung panik, "Nyonya kecil, anda kenapa?"     

"Kakak Po, apakah aku keracunan? Bagaimana ini, perutku sakit sekali. Apakah aku akan mati keracunan?" Wajah kecil Liuli Guoguo sudah sangat pucat. Dia menarik lengan baju Xuanyuan Pofan dan berkata ini dengan suara agak bergetar sambil mengerutkan kening.     

"Tenang saja, kamu akan baik-baik saja."     

Xuanyuan Pofan dengan cepat berusaha menghibur Liuli Guoguo. Lalu, berusaha menahan rasa panik dan cemas di dalam hatinya sendiri. Kemudian dia mengambil selimut dan menyelimutkannya ke tubuh Liuli Guoguo dengan lembut.      

Lalu, Xuanyuan Pofan memberi perintah kepada pengawal di belakangnya, "Pengawal ketiga, cepat panggilkan beberapa tabib! Pengawal kedua, cepat tangkap penjual roti panggang yang ada di sekitar sini. Tangkap semua pegawainya juga!"     

"Laksanakan!"     

"Laksanakan!"     

Situasi saat ini benar-benar sangat mendesak sekali. Pengawal ketiga dan pengawal kedua khawatir kalau sesuatu hal terjadi pada Nyonya kecil. Jadi mereka tak berani terlalu lambat mengiyakan perintah. Mata mereka menajam, lalu keluar kamar dengan sangat cepat.     

"Kakak Po, kamu juga makan roti panggang itu. Apakah nanti kamu akan bernasib sama denganku?" Liuli Guoguo meremas jubah Xuanyuan Pofan. Wajah yang awalnya gugup, sekarang dipenuhi rasa cemas terhadap Xuanyuan Pofan.     

Mata elang Xuanyuan Pofan melembut, lalu dia membelai wajah kecil Liuli Guoguo dan berkata, "Kamu tenang saja, tenaga dalamku sangat baik. Racun biasa tidak akan bisa masuk ke dalam tubuhku. Selain itu, aku hanya makan sedikit."     

"Em." Liuli Guoguo mengangguk sambil memeluk lengan Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan mendekatkan diri lagi ke Liuli Guougo agar dapat memeluk seluruh tubuh gadis kecil itu ke dalam dekapannya. Kemudian mengalihkan matanya ke roti panggang yang tersisa, yang baru saja dia lemparkan dan sekarang terbaring di lantai.     

Mata elangnya menajam. Setelah itu, Xuanyuan Pofan mengeluarkan jarum perak dari cincin ruang sihirnya, dan menusukkannya ke roti panggang di lantai tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.