Kamar Bundar Harus Bagaimana Bundarnya (1)
Kamar Bundar Harus Bagaimana Bundarnya (1)
Namun, Xuanyuan Pofan mengabaikannya. Setelah berjalan sampai di pintu, dia memerintahkan pengawal kedua belas untuk tetap berjaga di pintu kamar. Lalu mempersilakan Wu Yunlie untuk pergi ke paviliun An bersamanya.
Setelah sosok berjubah hitam itu menghilang dari kamar, Liuli Guoguo pun menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan berkata, "Pengawal kedua belas, apa kamu di sana? Masuklah!"
Pengawal kedua belas yang berada di luar kamar mendengar suara Nyonya kecil, dia pun langsung mengiyakan, "Laksanakan."
Lalu, dia kembali masuk ke dalam kamar, setelah itu menundukkan kepala karena tidak sopan jika menatap langsung kepada Nyonya kecil. Kemudian dia menjawab Liuli Guoguo yang ada di atas ranjang, "Nyonya kecil, hamba di sini. Ada perintah apa Nyonya kecil memanggil hamba?"
"Pengawal kedua belas, aku tadi mengunci Xiao Denglong, Cui Le dan yang lainnya di dalam kamarku dengan formasi segel agar mereka tidak mengikutiku ke sini. Itu hanyalah formasi segel yang sederhana kok. Cepat pergilah ke halaman Liuli Guoguo, lalu bantu aku melepaskan formasi segel itu."
"Setelah itu, beritahu mereka kalau aku baik-baik saja di paviliun Chiming. Aku akan tidur di paviliun Chiming malam ini. Tolong minta mereka jangan datang ke sini dan suruh mereka istirahat lebih awal."
Setelah Liuli Guoguo memerintahkan ini kepada pengawal kedua belas, dia baru menyadari dengan jelas kalau hujan di luar ruangan, entah sejak kapan sudah berhenti. Sebab, tidak ada lagi suara gemericik hujan.
"Laksanakan! Hamba akan ke sana sekarang juga!" Setelah pengawal kedua belas mengiyakan perintah dari Liuli Guoguo dengan cepat, dia pun keluar dari kamar dengan gesit menuju halaman Liuli Guoguo.
***
Setelah pengawal kedua belas keluar, Liuli Guoguo pun kembali tenggelam ke dalam pikirannya sendiri. Kenapa setelah kakak Po makan obat Shuangtie Shenghuan itu, efek akhir obatnya sangat berbeda dari yang tercatat di buku?
Bukankah setelah kakak Po mabuk, itu akan selesai dengan sendirinya. Tapi waktu itu, kenapa kakak Po... Atau aku yang tidak paham dengan kata-kata kunci yang tercatat di sana? batin Liuli Guoguo. Dia tidak bisa menahan diri untuk menggigit jempolnya sendiri. Karena semakin memikirkan ini dia semakin bingung.
"Pengawal kedua belas!" Setelah memanggilnya, Liuli Guoguo baru ingat kalau pengawal kedua belas baru saja pergi ke halaman Liuli Guoguo. Jadi, dia pun memanggil yang lain, "Pengawal ketiga! Pengawal tiga, apa kamu ada di luar?"
"Iya Nyonya kecil, hamba di luar!" jawab pengawal ketiga sambil mengetuk pintunya.
"Cepat kemarilah!"
"Laksanakan!" jawab pengawal ketiga. Dia membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk ke dalam, "Nyonya kecil ada apa memanggil hamba?"
"Pengawal ketiga, tolong panggilkan Xie Shuizhi, wakil kepala pelayan kemari!" kata Liuli Guoguo kepada pengawal ketiga sambil memegang erat selimut di tubuhnya.
"Laksanakan, hamba akan pergi melaksanakannya sekarang juga!"
***
"Salam hormat hamba bertemu Nyonya kecil." Jarang sekali Nyonya kecil memanggil wakil kepala pelayan dari kediaman Raja Huayou. Oleh karena itu, Xie Shuizhi pun sangat senang sekali.
Liuli Guoguo membelai rambutnya yang ada di samping telinga, lalu berkata kepada Xie Shuizhi dengan suara yang manis, "Xie Shuizhi berdirilah, tidak perlu memberi hormat. Cepatlah sini, ke samping ranjang, ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu."
"Laksanakan." Xie Shuizhi membungkukkan badan, lalu berjalan ke samping ranjang Liuli Guoguo.
"Xie Shuizhi, duduklah." Liuli Guoguo memandang Xie Shuizhi yang begitu berhati-hati. Dia pun menepuk tepi ranjang untuk memberi isyarat padanya agar duduk disitu.
Xie Shuizhi panik dan buru-buru melambaikan tangan, "Tidak boleh Nyonya kecil. Ini, ini, ini adalah ranjang Tuan. Status hamba sangat rendah, tidak boleh sampai menodai ranjang Tuan!"