Istri Kecilku Sudah Dewasa

Si Persik Madu, Shuangtie Shenghuan Itu Barang Bagus



Si Persik Madu, Shuangtie Shenghuan Itu Barang Bagus

2Xuanyuan Poxi tercengang lagi. Telingaku benar-benar tidak bermasalah kan? Eh Shuang… Shuangtie… Shuangtie Shenghuan? batinnya.     

Xuanyuan Poxi mulai berteriak karena terkejut di dalam hatinya. Dia benar-benar mengagumi keberanian si persik madu, istri kecil kakak keenamnya ini. Tanpa mendengar kata-kata selanjutnya, dia sudah bisa menebaknya.      

Selanjutnya, kakak keenamnya pasti makan obat Shuangtie Shenghuan itu, lalu melakukan hal liar bagai binatang kepada si persik madu. Oleh karena itu, si persik madu yang sepolos kelinci ini ketakutan tidak karuan. Lalu si persik madu memilih kabur dari kediaman untuk menunjukkan kalau dia marah kepada kakak keenam.     

Xuanyuan Poxi memikirkan semua ini, lalu memandangi gadis berbaju merah muda yang imut di depan kakak keenamnya itu. Dia melihat lehernya, kemudian melihat ke tulang selangka yang terlihat di belakang kerah bajunya itu. Namun, tidak ada jejak merah apapun.      

Padahal si persik madu kabur dari kediaman kemarin malam. Kalau begitu, kejadian itu seharusnya terjadi pagi kemarin, atau siang kemarin, atau malam kemarin. Jadi, mungkin jejak merah itu sudah hilang.      

Xuanyuan Poxi menelan ludahnya dan tidak bisa menahan diri untuk membayangkan di dalam kepalanya. Ketika kakak keenam melakukan itu kepada si persik madu. Wow!     

Xuanyuan Poxi bergegas menghentikan semua adegan memalukan yang melayang di dalam pikirannya. Wajah tampannya memerah dalam sekejap, semerah wajah Liuli Guoguo yang berada di depan Xuanyuan Pofan.     

"Itu, si persik madu, kakak keenam, si domba kecil tiba-tiba ingat kalau ada banyak urusan pemerintahan yang harus dilakukan di istana kerajaan. Aku hari ini tidak akan mengganggu kalian."      

"Si persik madu, kamu, kamu, kamu, kedepannya jangan lagi memberikan obat Shuangtie Shenghuan itu ya. Shuangtie Shenghuan itu barang bagus. Tapi… Ah, bukan begitu, maksudku kamu masih kecil!"     

Xuanyuan Poxi menasehati Liuli Guoguo dengan bicara sangat cepat sekali. Setelah itu, dia dengan cepat pergi ke depan Ma Jinjiao, lalu menarik pergelangan tangannya.      

Dia melambaikan tangan kepada Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo, kemudian keluar dengan cepat sambil menarik Ma Jinjiao bersamanya. Xuanyuan Poxi pergi meninggalkan kata-kata tulus dari dalam hatinya dan pergi diam-diam.     

Lalu, informasi seperti ini mengejutkan para pengawal dan Cui Le yang ada di sana. Ternyata Nyonya kecil kabur dari kediaman karena sebuah pil Shuangtie Shenghuan. Tapi apa itu Shuangtie Shenghuan? batin Cui Le.     

Para pengawal tahu apa obat itu. Namun, Cui Le tidak tahu, jadi dia pun bingung.     

Setelah Xuanyuan Poxi menarik selirnya pergi dari sana, wajah Liuli Guoguo yang merah jadi semakin merah. Dia meringkukkan tubuhnya di dekapan Xuanyuan Pofan. Suasana pun kembali hening.      

Liuli Guoguo tiba-tiba tidak tahu sebaiknya harus berkata apa sekarang, dan dia sangat bingung sekali. Kata-kata Kakak Xuanyuan Poxi yang bilang kalau obat Shuangtie Shenghuan ini barang bagus, dan aku masih kecil, apa maksudnya?      

Obat Shuangtie Shenghuan itu jelas-jelas telah membuat kakak Po jadi sangat mengerikan dan menakutkan. Seharusnya ini barang yang jelek. Tapi kenapa dia bilang barang yang bagus. Kakak Xuanyuan Poxi pasti salah bicara. Selain itu, apa hubungannya obat itu dengan aku yang masih kecil! batinnya.     

Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya, menyampingkan tubuhnya di dekapan Xuanyuan Pofan, dan masuk ke dekapan dada Xuanyuan Pofan. Dia sangat suka sekali dekapan kakak Po. Karena beberapa hari ini dia tidak mendapatkan pelukan hangat ini, jadi dia sangat merindukannya.     

Siapa juga yang tahu, tiba-tiba terdengar suara berat dan rendah pria itu dari atas kepalanya. "Liuli Guoguo, kamu pulang dulu ke halaman Liuli Guoguo ya. Aku masih ada urusan. Setelah urusanku selesai, aku akan langsung pergi menemanimu."     

Liuli Guoguo mau tidak mau mengangkat kepalanya dari dada Xuanyuan Pofan, lalu menatap dagu pria itu sebentar. Kemudian dia mengangguk, "Iya. Kakak Po, kamu pergi kerja dulu sana."     

Selesai bicara, Liuli Guoguo mengecup dagu pria itu, lalu berdiri dengan patuhnya dari dekapan Xuanyuan Pofan.. Pada saat ini, Xiao Denglong, Ding Xiang dan Mo Li, kebetulan masuk ke dalam sambil membawa kotak makanan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.