Bisa Menyukai dengan Seenaknya
Bisa Menyukai dengan Seenaknya
Ye Mingyou melepaskan pergelangan kaki Liuli Guoguo, hanya saja belum juga Liuli Guoguo sempat bereaksi, dia telah menggendongnya lagi di depan dadanya. Lalu, menaruh Liuli Guoguo di atas kompas kehidupan dan kematian itu. Setelah menaruhnya, Ye Mingyou juga duduk bersila di atas kompas itu tepat di seberangnya.
"Kamu, kamu, kamu...."
"Aku hanya ingin membuang racun di tubuhmu. Masih ada enam belas kali lagi."
Ye Mingyou melihat 'pemuda' di seberangnya yang gugup, lalu muncul senyum tipis di mata phoenix di balik helm besi hitam itu. Namun, senyum itu langsung menghilang begitu saja.
Liuli Guoguo mengedipkan matanya. Sepertinya memang kurang enam belas kali lagi. Aku sekarang sudah tidak punya hubungan apapun lagi dengan Raja Huayou. Tapi kenapa Ye Mingyou ini masih membantuku membuang racun? batinnya.
Melihat Liuli Guoguo yang masih diam melamun, Ye Mingyou pun mengingatkan lagi, "Tenang saja, ayo mulai."
Liuli Guoguo dilema, namun akhirnya dia pun mengiyakan dengan santai, "Oh."
Di waktu yang bersamaan, Ye Mingyou dan Liuli Guoguo mulai menempelkan kedua tangan mereka, menarik napas dalam-dalam dan berkonsentrasi.
Setelah berhasil membuang racun, Liuli Guoguo pun lagi-lagi muntah darah di tempatnya seperti sebelumnya. Ketika dia berada di kediaman Raja Huayou beberapa hari ini, walaupun dia makan tiga kali sehari dengan baik, namun karena tidak bernafsu makan, jadi dia makan sedikit sekali setiap kali makan.
Dari pagi hari ini sampai sekarang, dia juga hampir tidak makan apa-apa. Setelah muntah, Liuli Guoguo pun jatuh pingsan dengan lemasnya. Hanya ingat, pada akhirnya dia jatuh ke dada yang keras
***
Paviliun Chiming,
Xuanyuan Pofan masih melihat ke luar jendela. Orang yang diduganya benar-benar datang sesuai perjanjian, "Katakan, apa permintaanmu kali ini."
Xuanyuan Pofan sudah tidak sabar menunggu. Jadi, begitu orang itu datang, dia langsung bicara dengan tidak sabar.
"Wilayah jiwa gunung Tian." Mata phoenix Ye Mingyou memancarkan cahaya jernih.
Xuanyuan Pofan tanpa berpikir panjang langsung mengiyakan permintaan ini, "Oke."
Walaupun sudah menduga hasil ini, namun Ye Mingyou masih saja tertegun. Tapi, tidak lama kemudian, dia kembali sadar dari keterkejutannya itu. Dia pun bicara, dari suaranya terasa ada sedikit keengganan, "Penginapan Ji Zhiyuan, kamar yang mana, kamu pergi periksa saja sendiri."
Selesai bicara, Ye Mingyou tidak bicara omong kosong lagi dan langsung berbalik.
Hanya saja, baru melangkah dan hendak pergi dari sana, dia mendengar suara Xuanyuan Pofan yang dingin dan berat itu, "Aku benar-benar tidak mengerti, kamu yang selicik dan serendah ini, kenapa Ning'er bersedia ikut denganmu dengan bodohnya."
Ye Mingyou berhenti, dia diam cukup lama, lalu berkata, "Kamu tahu, apa keberuntungan nasib terbesarmu?"
Tanpa menunggu jawaban dari Xuanyuan Pofan, Ye Mingyou langsung melanjutkan ucapannya, "Bisa menyukai orang yang kamu sukai dengan seenaknya." Sedangkan aku tidak bisa, batinnya.
Begitu ucapan ini terucap, mata phoenix di balik helm besi hitam sedikit menajam. Ye Mingyou menyadari sesuatu dan berbalik. Benar saja, sosok hitam di dekat jendela sudah lama menghilang dari sana.
***
Penginapan Ji Zhiyuan,
Xuanyuan Pofan benar-benar mengabaikan semua orang di sekitarnya yang mulai menggila karena melihatnya. Dia terus berjalan selangkah demi selangkah menuju lantai dua penginapan. Berjalan ke koridor di lantai dua penginapan.
Mata elang Xuanyuan Pofan memerah, menatap lurus ke depan dan dipenuhi dengan penantian dan kerinduan. Sepatu bot brokat biru tuanya selangkah demi selangkah menginjak lantai koridor, membuat suara yang dalam dan tajam.
Xuanyuan Pofan melewati kamar satu persatu, dan terus bergerak maju. Lalu, dia berhenti sampai mencapai pintu kamar keenam. Napasnya agak tercekat, mata elangnya bergetar. Dia dengan cepat menghancurkan formasi segel di pintu kamar itu, lalu membuka pintu kamar tersebut.
Sepatu bot brokat biru tua itu melangkah masuk kamar, dipenuhi dengan ketegangan dan penantian.