Istri Kecilku Sudah Dewasa

Ikut Aku Pergi Ke Kediaman Jenderal



Ikut Aku Pergi Ke Kediaman Jenderal

3Setelah Wen Yiwen selesai mengeluh, dia memanyunkan bibirnya saat melihat pemuda berbaju oranye yang duduk di depannya, masih saja bersandar dengan malas di dinding kereta. Melipat kakinya dengan santai dan hanya melamun saja, tidak terlihat sedikitpun niat untuk memedulikannya.      

Wen Yiwen mencondongkan tubuh untuk mendekatinya, lalu menarik telinga Wu Yunfu dan berkata, "Kakak Wu Yunfu, aku sedang bicara denganmu!"     

Alis Wu Yunfu yang indah tampak naik dan langsung mengerutkan keningnya, seolah merasa tidak nyaman karena Wen Yiwen telah memecahkan lamunannya. Dia melepaskan tangan kecil Wen Yiwen, lalu berkata dengan tidak senang, "Aku sekarang sangat sibuk, mana ada waktu luang untuk mendengarkanmu bicara."     

Wen Yiwen memanyunkan bibirnya sekali lagi, lalu dia menarik daun telinga Wu Yunfu lagi dan berkata, "Kakak Wu Yunfu, menurutmu siapa orang yang dicari oleh paman keenam? Kenapa membuat hal ini jadi seperti perang besar saja? Prajurit tengkorak loh! Bahkan paman keenam sampai mengeluarkan prajurit tengkorak!"     

"Orang yang dicarinya apa mungkin mencuri salah satu barang kesayangannya, ya? Tapi paman keenam kan luar biasa hebat sekali. Bagaimana bisa orang lain mencuri barang darinya? Jika orang itu bukan orang jahat, artinya orang yang dicari paman keenam itu pasti sangat penting untuknya!"     

Mata phoenix Wu Yunfu yang indah sama sekali terlihat tidak peduli dan tidak tertarik. Dia lalu melepaskan tangan kecil Wen Yiwen dan berkata, "Raja Huayou adalah paman keenam mu. Kamu saja tidak tahu, lalu bagaimana aku bisa tahu?"     

"Tapi paman keenam menghadiahimu enam belas kotak kristal Zhi Lan dan juga enam buah zamrud harimau!" kata Wen Yiwen demi berdebat dengan Wu Yunfu. Tidak lupa sambil memanyunkan bibirnya.     

Wu Yunfu tertegun. Alasan buruk apaan ini? batinnya.     

"Kakak Wu Yunfu, apa kamu sebelumnya benar-benar tidak kenal dengan paman keenamku? Kalau tidak kenal, lalu kenapa dia memberimu begitu banyak..."     

"Tidak kenal, tidak kenal, tidak kenal!" Tanpa menunggu Wen Yiwen menyelesaikan ucapannya, Wu Yunfu telah menjawab dengan tegas dan tidak sabar. Dia benar-benar kesal sekali. Sebab, pertanyaan ini entah sudah berapa banyak orang yang terus menanyakannya padanya. Dia benar-benar tak berdaya.     

Semua kristal Zhi Lan dan juga zamrud harimau memang benda berharga dan mahal. Tapi aku tidak peduli sama sekali. Tidak ada gunanya juga memberikan itu semua padaku. Lagi pula, itu semua juga tidak bisa dipeluk seperti seorang wanita, batin Wu Yunfu.     

Wen Yiwen merangkul lengan Wu Yunfu dan berkata, "Baiklah Kakak Wu Yunfu. Kalau begitu aku tidak tanya lagi. Menurutmu, berapa lama lagi kita di sini? Jika sampai nanti sore begini, apa mereka ini tidak membiarkan kita keluar. Kakak Wu Yunfu, ayo ikut aku pergi ke kediaman jenderal untuk bersenang-senang beberapa hari, ya?"     

Wu Yunfu melepaskan tangan kecil Wen Yiwen lagi, "Tidak mau."     

"Aduh, kakak Wu Yunfu, ayo ikut pergilah!" Wen Yiwen mulai bersikap manja dan semua yang diucapkannya terdengar menjadi nada perintah.     

"Tidak mau."     

"Pergi kok!"     

"Kakak Wu Yunfu, jika kamu tidak mau pergi denganku ke kediaman Jenderal. Kalau begitu, kamu cuma bisa kembali ke kediaman guru besar negeri. Nanti..."     

"Aku bisa pergi ke kediaman Zhan, aku juga bisa pergi ke vila Shenmeng, aku juga bisa pergi ke kediaman Bai. Lalu aku juga bisa pergi ke kediaman kerajaan untuk menemui Xuanyuan Poyu."     

Wen Yiwen tercengang. Memang apa hebatnya punya banyak teman! Cih! batinnya.     

Wen Yiwen menggerakkan hidungnya, dan terpaksa mengalihkan topik pembicaraan ini, "Kakak Wu Yunfu, menurutmu sebenarnya siapa orang yang dicari oleh paman keenam? Apakah ada hubungannya dengan istri paman keenam ya? Aku dengar dari ibu dan nenekku, orang yang paling dipedulikan dan diperhatikan oleh paman keenam adalah istrinya."     

"Tidak tertarik." Wu Yunfu mengganti pose duduknya dengan bersandar ke belakang kereta kuda. Dia sudah hampir gila karena kesal mendengar Wen Yiwen yang terus mengeluh.     

Wen Yiwen tidak peduli Wu Yunfu ini kesal atau tidak padanya. Jika di dalam kereta kuda tidak mengobrol dengan Wu Yunfu dan membuatnya hanya menunggu, mungkin...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.