Pak, Aku Ingin Membuat Pakaian Pria
Pak, Aku Ingin Membuat Pakaian Pria
Sebab, yang dia kenakan sekarang adalah baju sederhana pelayan yang diambil oleh pelayannya diam-diam di asrama, lalu meminta Ding Xiang dan Mo Li untuk mengubah pakaian itu menjadi pakaian pria.
Saat itu, Ding Xiang dan Mo Li juga bilang kalau lengan bajunya sangat familiar. Dia hanya diam dan tak menjawab dua pelayan itu. Membiarkan pembicaraan itu berlalu dengan diamnya.
Jika terus mengenakan baju ini, maka Ding Xiang dan Mo Li pasti akan menemukannya kalau Liuli Guoguo lari dari rumah mengenakan baju ini. Maka, jika Xuanyuan Pofan benar-benar ingin menangkapnya, dia pasti bisa menangkapnya dengan cepat karena ini.
Liuli Guoguo memikirkan hal ini, tanpa sadar dia menyentuh wajah kecilnya sendiri, lalu kembali mengecat bintik-bintik merah besar dengan pemerah pipi merah dan hitam.
Demi merasa lebih aman, Liuli Guoguo pun memilih masuk ke dalam toko kain untuk membuat sebuah pakaian pria. Dengan begini, akan bisa menipu dan menghindari pandangan yang lainnya.
Bos di toko kain itu sedang menghitung dengan sempoanya. Saat mendengar ada langkah kaki, dia tahu kalau ada pelanggan yang datang. Dia pun bergegas mengangkat kepalanya, dan berkata, "Tuan..."
Namun, ketika dia melihat yang berjalan masuk adalah seorang pemuda jelek yang berpakaian sangat biasa dengan banyak bintik merah besar di wajahnya. Dia langsung kembali menundukkan kepalanya, dan kembali menghitung dengan sempoanya. Seolah menganggap Liuli Guoguo tidak pernah datang ke dalam toko itu.
Setelah Liuli Guoguo masuk ke dalam toko, dia melihat ke sekeliling toko itu, lalu berjalan ke depan meja resepsionis dan berkata kepada seorang paman yang sedang serius menghitung dengan sempoanya di meja resepsionis, "Pak, aku ingin membuat pakaian pria."
Lalu, ketika Liuli Guoguo baru saja bicara, namun paman itu masih saja menundukkan kepala dan menghitung dengan sempoanya, seperti tidak mendengarnya.
Liuli Guoguo mengedipkan matanya, lalu berkata dengan menaikkan suaranya, "Pak, aku ingin membuat pakaian pria. Apa tempat kalian ini bisa membuatnya?" Begitu ucapannya ini terlontar, namun masih saja hening yang menjawabnya.
Liuli Guoguo lagi-lagi berkata dengan keras. Namun, paman di meja resepsionis itu masih saja diam sambil menundukkan kepala, menghitung dengan sempoanya.
Liuli Guoguo benar-benar tidak bisa berkata apa-apa. Aku ini juga bukan orang yang sabar ya. Paman ini benar-benar deh. Apa jangan-jangan dia tuli ya? Jadi tidak peduli seberapa keras aku bicara, dia tak bisa mendengarku, batinnya.
Saat memikirkan ini, Liuli Guoguo mengangkat tangan kecilnya yang seputih salju, lalu menggoyangkannya ke depan paman itu. Setelah beberapa kali menggoyangkannya, namun paman itu masih sama sekali tidak terlihat akan memedulikannya. Bahkan matanya masih saja terpaku pada sempoanya.
Jika matanya buta, maka cukup dengan mendengar suara manik-manik sempoa itu. Namun, jelas kalau telinganya baik-baik saja. Jadi, yang benar adalah paman ini sengaja mengabaikannya.
Liuli Guoguo mengerutkan keningnya dan langsung berjalan ke sisi rak lemari di toko pakaian itu. Lalu mengangkat tangannya yang putih itu, dan tanpa sengaja menyenggol vas yang agak mahal di rak lemari hingga jatuh ke tanah. Terdengar suara 'Pyar!' yang nyaring dari vas itu. Kemudian vas itu jatuh di tanah, dan berubah jadi kepingan kaca.
Paman yang sedang menghitung dengan sempoa itu langsung mengangkat kepalanya, dan melihat pemuda yang telah memecahkan vas bunganya. Dia langsung membelalakkan matanya lebar-lebar seperti bel. Bahkan dia sangat marah sampai seluruh daging di tubuhnya bergetar.
Dia pun bergegas ke samping rak lemari, berlutut di tanah, dan kemudian memegang kepalanya dengan tidak percaya saat melihat ke vas bunga yang telah dipecahkan oleh pemuda itu.
Lalu, dia mengangkat jarinya yang gemetaran sambil menunjuk ke pemuda itu dengan marah, "Hei bocah, kamu, kamu berani-beraninya memecahkan vas bungaku yang memiliki pola air yang harganya lima ratus koin emas!"
"Maaf, aku hanya ingin membuat pakaian pria. Aku akan ganti rugi vasnya. Tolong agak cepat."