Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tuan Belum Tidur Semalaman



Tuan Belum Tidur Semalaman

0Setelah selesai memberi perintah kepada Ding Xiang, Mo Li dan Xiao Denglong. Cui Le pun langsung membuka semua pintu kayu di halaman Liuli Guoguo, lalu berteriak dengan keras kepada para pelayan yang belum bangun dan masih berbaring di ranjang.     

Cui Le memanggil nama Zhu Ju dan Wei Lan, "Zhu Ju, Wei Lan! Cepat masak air panas!!"      

Hal itu langsung membuat dua gadis kecil yang mengucek matanya itu berkata, "Kakak Cui Le, sekarang masih jam lima pagi. Apa Nyonya kecil sudah bangun?"     

Zhu Ju dan Wei Lan, dua gadis muda ini seumuran dengan Liuli Guoguo. Mereka masih kecil, jadi masih punya kebiasaan besar untuk bermalas-malasan di ranjang. Dan rasanya tidak ingin bangun terlalu pagi.     

"Nyonya kecil sakit! Cepat sana, pergi masak air!"     

Cui Le mengerutkan kening. Baru saja ucapannya ini terdengar, dua gadis kecil yang masih mengantuk di ranjang langsung melompat seperti ikan mas yang melompat keluar dari air begitu mendengar ini.      

Mereka buru-buru mengenakan sepatunya, lalu dengan cepat pergi ke gudang kayu bakar. Beberapa pelayan yang masih tidur, yang tidak dipanggil oleh Cui Le juga bangun dengan cepat dari ranjangnya, kemudian ikut panik sekali.     

***     

Paviliun Chiming,     

Xiao Denglong berlari dengan napas tak beraturan menuju pintu kamar utama Xuanyuan Pofan. Dia sudah tidak peduli lagi dengan aturan antara majikan dan pelayan. Jadi dia langsung menggedor pintu kamar Xuanyuan Pofan dan berteriak, "Tuan, Nyonya kecil demam tinggi!"     

Xiao Denglong menggedor pintu itu dan berteriak lama sekali, tapi tetap saja tidak ada pergerakan apapun di sana. Tidak ada juga orang yang membukakan pintu dari dalam. Dia sangat cemas tidak karuan, dan saat mau menggedor pintu itu lebih keras, tiba-tiba pergelangan tangannya digenggam oleh seseorang.     

Setelah pengawal ketiga menggenggam pergelangan tangan Xiao Denglong, dia bertanya, "Jangan menggedornya lagi. Tuan semalaman tidak tidur dan terus menerus latihan pedang di halaman belakang. Ada apa? Apa yang baru saja kamu katakan?"     

"Nyonya kecil demam!" Xiao Denglong juga tidak sempat terkejut dengan ucapan pengawal ketiga yang bilang kalau Xuanyuan Pofan tidak tidur semalaman dan hanya latihan pedang sepanjang malam. Dia hanya mengatakan hal yang paling dicemaskannya di dalam hati saat ini.     

Baru saja ucapan itu terucap, tiba-tiba sosok hitam muncul di depannya. "Apa yang baru saja kamu katakan?" tanya pria itu dengan suara yang dingin sekali.     

Xiao Denglong mengangkat kepalanya, dan saat melihat penampilan pria di depannya, dia hampir saja pingsan ketakutan. Tubuhnya langsung terhuyung ke belakang.      

Pengawal ketiga melihat Xiao Denglong yang terkejut dan ketakutan melihat Tuan mereka, yang saat ini berambut panjang dengan mata merah menyala. Karena dia khawatir akan menunda waktu dengan sia-sia, dia pun akhirnya menggantikan Xiao Denglong menjawab Xuanyuan Pofan.      

"Tuan, Xiao Denglong bilang Nyonya kecil demam tinggi."     

Pengawal ketiga mengira, begitu dia mengucapkan ini, pria berjubah hitam di depannya itu pasti akan langsung berlari ke halaman Liuli Guoguo dalam sekejap. Tapi, ekspresi pria itu malah normal seperti biasanya, dia hanya melontarkan dua kata kepadanya, "Panggil tabib."     

"Laksanakan, laksanakan." Pengawal ketiga tidak sempat bingung dengan hal ini, dan buru-buru pergi dengan cepat.     

Xiao Denglong menelan ludahnya, dia benar-benar tidak percaya kalau pria yang rambutnya berantakan dengan mata merah menyala di depannya ini adalah Tuan mereka. Tapi, suaranya yang begitu acuh dan dingin tadi memang milik Tuan mereka.      

Dia berusaha melakukan yang terbaik untuk menahan rasa takut di dalam hatinya, dan berkata kepada Xuanyuan Pofan, "Tuan, apa, apa, apa kamu tidak pergi ke halaman Liuli Guoguo untuk menjenguk Nyonya kecil?"     

Namun, pria yang matanya merah menyala itu seolah tak mendengarkan ucapannya. Dia hanya membuka pintu kamar utama di sebelahnya, lalu masuk ke dalam. Kemudian suara keras pintu tertutup terdengar.      

Hati Xiao Denglong langsung terasa dingin. Dia tidak pernah melihat Tuan mereka sedingin ini mengenai urusan Nyonya kecil. Jika hari-hari biasanya, setiap Nyonya kecil menabrak atau jatuh, maka Tuan merekalah yang paling mengerutkan keningnya. Tapi kali ini, entah kenapa begini. Cih, Tuan, kamu benar-benar berdarah dingin, batinnya.      

Xiao Denglong menghentakkan kakinya dengan kesal. Setelah memelototi pintu kamar Xuanyuan Pofan, dia pun berlari kembali ke halaman Liuli Guoguo. Tapi, tiba-tiba dihentikan oleh sosok berbaju putih.     

"Xiao Denglong, apakah sakit Nyonya kecil parah? Apakah demamnya tinggi sekali?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.