Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Wu Yunfu, Aku Tidak Jelek! 



Kakak Wu Yunfu, Aku Tidak Jelek! 

2Wen Yiwen mengunyah tahu tumis paprika hijau itu. Dia masih saja tidak merasa tenang, lalu berkata dengan suara yang terdengar agak tidak jelas, "Kakak Wu Yunfu, apa parah? Jika parah, aku akan mengirimkan seseorang untuk memanggil tabib hebat ke sini untuk memeriksamu."     

Wu Yunfu lagi-lagi mengambil sepotong tahu tumis paprika hijau, dan menutup mulut Wen Yiwen menggunakan itu. Dia lalu memberi perintah dengan berkata, "Baik-baik saja, tidak parah. Cepat makanlah."     

"Tapi..."     

"Tidak usah tapi-tapi. Aku benar-benar baik-baik saja, cepat makanlah, cepat makanlah!"     

"Oh... Baiklah."     

Wen Yiwen pun mengunyah tahu tumis paprika hijau yang lezat itu di dalam mulutnya. Walaupun dia masih tidak merasa tenang, tapi dia melihat kakak Wu Yunfu sudah tidak sabar dan cukup kesal. Jadi, dia tidak berani bertanya apa-apa lagi. Karena melihat Wu Yunfu makan hidangan yang lebih ringan rasanya, dia pun beralih mengambilkan makanan yang rasanya ringan untuk Wu Yunfu.     

Melintas kebingungan di mata Xuanyuan Poyu saat melihat ini. Berdasarkan pemahamannya mengenai Wu Yunfu selama ini. Seberapa tidak enaknya perut dan lambungnya, atau bahkan jika dia dipukul dengan tongkat jalan berkepala naga milik guru besar negeri sampai kulitnya terbuka.      

Detik berikutnya, Wu Yunfu tetap akan makan hidangan pedas dan minum alkohol seperti biasanya. Tapi kenapa hari ini...     

Namun, Xuanyuan Poyu juga hanya sekedar bingung sebentar, dan tidak ingin terlalu memikirkan ini. Dia pun tidak membutuhkan waktu lama untuk kembali menikmati makanannya.     

"Wen Yiwen, jika ada seseorang yang bilang kamu jelek, apa kamu akan marah?"     

Waktu berlalu sejenak, tiba-tiba terdengar suara elegan seorang pemuda di meja makan itu, dan ucapan seperti ini membuat orang lain merasa agak aneh.     

Sudut bibir Wen Yiwen langsung tertarik, kemudian dia langsung memukul meja dan berkata, "Kakak wu Yunfu, aku tidak jelek!"     

"Aku tidak bilang kamu jelek, aku hanya bilang jika."     

Wen Yiwen berkata dengan agak emosi, "Tentu akan lebih marah. Sangat marah sekali. Wanita itu senang sekali, dan bahagia karena paras wajahnya. Bagi seorang wanita, hal yang paling tabuh adalah dikatai jelek oleh orang lain. Apalagi oleh orang yang disukainya. Pasti akan sedih sekali jika dikatai jelek orang yang disukai!"     

Tiba-tiba, hati Wu Yunfu tercekat, dan dia mulai panik. Dia tidak hanya mengatainya sekali, bahkan lebih dari sekali. Bahkan, saat kereta binatang sihir akan mendarat terakhir kali, dia juga melontarkan ucapan seperti, 'Apa kamu tidak berkaca, lihat seperti apa wajahmu itu'.      

'Kamu yang wajahnya seperti itu, mana mungkin aku bisa menyukaimu?'. Bahkan, sebelum pergi, Wu Yunfu juga tidak memberikan kesan dan hal yang baik padanya. Entah apakah dia akan sedih karena ini. Wu Yunfu berpikir seperti ini. Membuat alisnya yang indah pun semakin naik.     

"Wu Yunfu, sebenarnya ada apa denganmu?" Xuanyuan Poyu merasa ada yang tidak beres dengan Wu Yunfu.     

Begitu ditanya seperti ini oleh Xuanyuan Poyu, Wu Yunfu langsung sadar dari lamunannya. Saat dia mau menjawabnya, matanya lalu melihat sosok bertubuh gemuk yang masuk ke dalam halaman kediaman Zhan, bersama dengan seorang pelayan.     

"Duo gemuk?"     

Arah di mana Wu Yunfu duduk, kebetulan sekali langsung berhadapan dengan pintu ruangan yang terbuka. Dia melihat Lie Nieduo yang baru saja berjalan masuk ke dalam halaman.     

"Tuan Wu Yunfu?" Lie Nieduo juga tidak menyangka bisa bertemu dengan Wu Yunfu di sini, jadi dia juga sangat terkejut. Namun, setelah memikirkannya dengan baik, Tuan Wu Yunfu adalah sahabat baik Zhan Zihao. Itu bukanlah hal aneh jika dia ada di kediaman Zhan Zihao.     

Wen Yiwen tidak pernah melihat Wu Yunfu begitu ramah seperti ini kepada seorang wanita. Dia mengerutkan keningnya, lalu dengan cepat menoleh ke arah pintu gerbang itu.      

Saat Wen Yiwen melihat, ternyata itu hanyalah seorang wanita bertubuh gemuk sekali, dengan lemak di seluruh tubuhnya. Kewaspadaan di dalam hatinya pun kembali menghilang, namun dia masih saja tidak nyaman.     

"Siapa kamu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.