Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kamu Selamanya Adalah Penjaga Keempat Di Dalam Lubuk Hatiku



Kamu Selamanya Adalah Penjaga Keempat Di Dalam Lubuk Hatiku

2Belalai gajah memukul kepala singa, lalu mengingatkannya dengan berkata, "Apa yang kamu katakan sih?! Aku sarankan padamu ya, segera usap air liur di mulutmu itu."      

"Beberapa manusia itu adalah tamu penting Yang Mulia Yin Ni, jadi tidak ada yang boleh menyentuhnya sedikitpun! Jika ucapanmu ini didengar oleh Yang Mulia Yin Ni, yang ada dia pasti akan mematahkan kepalamu!"     

Maka dari itu, singa besar pun langsung ketakutan dan bergegas menutup mulutnya sendiri.     

***     

Di sebuah tebing terjal, tepatnya di bawah tebing terjal adalah sebuah lautan mematikan yang tak kelihatan dasarnya. Lalu, hutan lebat di sekitarnya juga terlihat dipenuhi dengan banyak sekali rintangan dan bahaya.     

Ular piton raksasa membawa kelelawar beracun sampai ke tempat ini, lalu bicara dengan suaranya yang dingin, "Ayo pergilah, jangan lagi masuk dan menginjakkan kaki di puncak pegunungan Cangsan ini."      

Mata kelelawar beracun terasa penuh hawa dingin, membuat sayapnya yang banyak lubang itu mengencang. Aku tidak bisa menerima takdir ini! batinnya.     

Ular piton raksasa melihat kelelawar beracun yang tidak juga melompat ke bawah tebing terjal itu. Dia pun langsung menjadi serius, "Kenapa? Apa kamu ingin aku sendiri yang mendorongmu jatuh ke sana?"     

Kelelawar beracun dengan cepat terbang ke depan ular piton raksasa, lalu berkata, "Penjaga keempat, aku tidak ingin pergi meninggalkan puncak pegunungan Cangsan!"      

"Penjaga keempat, aku sudah ikut denganmu lama sekali. Dan aku benar-benar tulus selama ini, aku juga melakukan tugas dengan sebaik mungkin. Sekarang Yang Mulia Yin Ni tega-teganya mengusirku pergi hanya demi seorang manusia jelek. Penjaga keempat, apa kamu tega?"      

Wajah kelelawar beracun benar-benar terlihat penuh dengan kesedihan dan keputusasaan.     

Mata ular piton raksasa menjadi dingin, "Yang Mulia Yin Ni sudah menetapkan perintahnya. Aku tidak mungkin tidak mematuhinya. Apalagi aku sekarang sudah bukan lagi penjaga keempat," ucapnya.     

Kelelawar beracun mengangkat kepalanya. Matanya yang awalnya penuh dengan rasa sakit dan keputusasaan, setelah itu langsung berubah menjadi tegas. Bahkan seperti ada kejahatan yang tersembunyi di dasar matanya.      

"Tidak! Penjaga keempat, kamu selamanya di dalam lubuk hatiku adalah penjaga keempat! Dan seharusnya, selamanya menjadi penjaga keempat bagi semuanya! Yang mulia Yin Ni memperlakukanku seperti ini hanya demi seorang manusia jelek. Apa kamu tidak marah sedikitpun? Apa kamu benar-benar tidak marah?!"     

Ekspresi ular piton raksasa agak berubah, dan mata ularnya menajam.      

Kelelawar beracun pun melihat reaksi ular piton raksasa, dan dia terus menambahkan minyak ke dalam api dengan berkata, "Penjaga keempat, kamu begitu mencintai Yang Mulia Yin Ni, begitu tulus melindunginya. Bagiku, ketiga penjaga lainnya tidak sebaik kamu dalam memperlakukan Yang mulia Yin Ni!"      

"Tapi, kasih sayang Yang Mulia Yin Ni terhadap mereka bertiga selalu saja lebih daripada kepadamu! Setiap kali melihat penjaga utama dan penjaga kedua meremehkanmu, dan dengan sengaja memperlihatkan kasih sayang Yang Mulia Yin Ni kepada mereka. Aku benar-benar marah! Aku kesal sekali!"      

"Atas dasar apa?! Di mataku, penjaga keempat, kamu satu-satunya yang paling layak disayangi dan dihargai oleh Yang Mulia Yin Ni! Tapi, Yang Mulia Yin Ni tega mencabut posisimu sebagai penjaga keempat hanya demi seorang manusia jelek. Di mana adilnya ini?! Kenapa bisa begitu sekejam itu?!"     

Kelelawar beracun bicara dengan penuh kemarahan, dan setiap kata yang diungkapkannya begitu berat sekali. Seolah-olah, itu adalah kata-kata yang keluar dari dalam lubuk hatinya.     

Mata ular piton raksasa kembali kosong, lalu wajahnya jadi terlihat dingin dan kaku.      

Kelelawar beracun melihat hal ini, dan dia pun dengan berani berkata, "Penjaga keempat, menurut penglihatanku, Raja yang tak menghargai kamu tidak layak untuk mendapat dukungan darimu."      

"Yang Mulia Yin Ni begitu tidak menghargaimu, tidak menghormatimu. Lalu, kenapa kamu harus menyerah dengan masa depanmu yang cerah hanya demi dia? Dia tidak menghargaimu, kalau begitu kamu bisa mencari Raja atau penguasa suci yang lain!"     

Ular piton raksasa hanya diam ketika mendengarkan ucapan kelelawar beracun itu. Setiap lontaran kata-kata kelelawar membuat wajah ular sedikit demi sedikit berubah menjadi dingin.      

Kelelawar beracun melihat hal ini, lalu, dia pun melanjutkan, "Penjaga keempat, aku sudah dengar kalau Du Shengyu, Raja kedua punya hubungan yang tidak baik dengan Yang mulia Yin Ni. Selama ini dia tidak pernah memberi muka pada Yang Mulia Yin Ni."      

"Kekuasaan dan kehebatan Du Shengyu di puncak pegunungan Cangsan tidak lebih buruk dari Yang Mulia Yin Ni. Jika kita mengandalkan Du Shengyu, ditambah dengan pelayananmu selama bertahun-tahun ini kepada Yang Mulia Yin Ni sebagai penjaga keempat. Serta pemahamanmu tentang Yang Mulia Yin Ni."     

"Ditambah lagi dengan kekuatanmu. Aku yakin, Du Shengyu pasti tidak akan mungkin menganggapmu enteng! Nanti, tidak hanya jabatan tinggi dan membanggakan seperti penjaga keempat. Bahkan langit puncak pegunungan Cangsan pun juga akan menjadi pemandang… Awwww!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.