Pemuda Itu Gugup
Pemuda Itu Gugup
Bai Yue agak gugup karena dia masih saja merasa kalau ini tidak mungkin sama sekali. Karena bagaimanapun, dia sangat memahami selera kakak Wu Yunfu ini.
Kakak Wu Yunfu dari dulu selalu suka gadis yang pemalu, lembut, serta lembut juga dalam bertutur kata. Namun, semua ini bukan poin utamanya, karena poin utamanya adalah, dia pasti mau wanita yang cantik.
Begitu banyak kakak ipar yang aku miliki dulu. Belum lagi masing-masing dari mereka semua sangat cantik sekali seperti bulan yang diam dan bunga pemalu. Bahkan cantiknya juga seperti peri. Setidaknya yang paling mendasar adalah wajah mereka pasti harus secantik bunga dan memesona.
Tapi gadis jelek berwajah bopeng itu sungguh sulit untuk dijelaskan lewat kata-kata. Bahkan, jika pun mengabaikan tampangnya yang jelek, tapi temperamennya juga sangat buruk sekali.
Tidak lembut sedikitpun, tidak anggun sedikitpun, tidak memesona sedikitpun, tidak feminim sedikitpun, dan tidak diam sedikitpun. Wanita semacam ini, aku benar-benar tidak percaya kalau kakak Wu Yunfu bisa menyukainya, batin Bai Yue.
"Jangan-jangan apa?" Begitu selesai minum obat di dalam mangkuk, Wu Yunfu masih saja menatap tajam ke punggung kecil berbaju merah muda yang sedang berdiri di pintu masuk gua. Lalu, di dasar matanya seolah dipenuhi dengan kehangatan angin musim semi.
Bai Yue memandang ke arah yang dipandang oleh Wu Yunfu. Namun, yang terus ditatap tajam oleh kakak Wu Yunfu-nya adalah punggung kecil berbaju merah muda di pintu masuk gua. Dia langsung tidak ingin memercayai ini, tapi tetap saja mau tidak mau harus memercayainya.
"Kakak Wu Yunfu, apa jangan-jangan kamu menyukai… Gadis jelek berwajah penuh bopeng itu... Aduh! Kakak Wu Yunfu, untuk apa kamu memukulku!"
Setelah memukul Bai Yue, Wu Yunfu kemudian berkata pada Bai Yue, "Dilarang memanggilnya gadis jelek berwajah bopeng lagi, harus memanggilnya... Li Guo!"
Sebenarnya yang ingin dikatakannya adalah kedepannya, panggil dia kakak ipar. Tapi, tidak tahu kenapa, Wu Yunfu malah merasa gugup di dalam hatinya. Sebab, dia khawatir jika Liuli Guoguo yang tidak bersedia.
Rasa gugup semacam ini tidak pernah Wu Yunfu rasakan terhadap wanita lainnya. Karena dia sangat yakin kalau tidak akan pernah ada orang yang akan menolaknya. Tapi, begitu berhadapan dengan Liuli Guoguo, dia merasa kalau Liuli Guoguo...
Bai Yue mengelus kepalanya sendiri. Ketika Wu Yunfu sudah sampai seperti ini, jika dia masih tidak juga percaya, maka mungkin IQ-nya lah yang sudah digerogoti anjing. Jadi, dia pun langsung bereaksi dengan cepat dan menjawab, "Siap kakak Wu Yunfu, tapi… Kakak Wu Yunfu, aku, aku tidak mengerti."
Bai Yue masih saja menunjukkan kebingungannya dengan berani. Namun Wu Yunfu mengabaikannya, dan terus saja menatap punggung berbaju merah muda itu sambil minum obat, sambil langsung menjawab Bai Yue, "Kamu tidak paham."
Bai Yue hanya tertegun. Kakak Wu Yunfu, aku tidak paham, apa bisa kamu menjelaskannya padaku, batinnya. Dia pun terpaksa hanya bisa mengelus kepalanya dan menjawab, "Iya, baiklah."
Setelah Bai Yue menjawab Wu Yunfu, dia pun mulai menarik pikirannya tentang Liuli Guoguo di dalam hatinya, dan juga menaikkan posisinya. Kakak Wu Yunfu-nya ini sudah benar-benar menyukai Liuli Guoguo. Maka kedepannya, tidak akan lama lagi, kemungkinan besar Liuli Guoguo akan menjadi kakak ipar selanjutnya. Jika begitu, dia tidak boleh tidak menghormatinya seperti dulu.
Bai Yue, si arang hitam ini diam-diam mulai memikirkan semua ini di dalam hatinya.
"Duo gemuk, kamu istirahat saja dulu di dalam gua, aku… Em… Aku mau bicara sendiri dulu dengan Tuantuan dan Yuanyuan. Lalu, agak tidak enak kalau membawamu juga. Maaf ya," kata Liuli Guoguo sambil menepuk tangan gemuk Lie Nieduo.
Lie Nieduo pun langsung mengangguk, kemudian menggelengkan kepalanya, "Em em, tidak apa-apa kok Liuli Guoguo, sana pergilah." Karena mengerti, dia pun segera menjawab Liuli Guoguo, lalu mengangkat tangan gemuknya dan mencubit wajah kecil Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo kemudian menggendong kelinci kecil cantik di dalam dekapannya, lalu berjalan keluar dari gua yang dikelilingi oleh empat binatang hutan yang kuat dan kekar itu.
Setelah sosok merah muda kecil itu menghilang, hal tersebut pun membuat mata Wu Yunfu jadi muram.