Sebenarnya, Rasanya Enak
Sebenarnya, Rasanya Enak
Setelah air liur yang ada di kaki kecilnya dibersihkan dengan sapu tangan hingga bersih, Liuli Guoguo pun langsung memasukkan kaki kecilnya itu ke dalam rok. Lalu, mulut kecilnya terbuka dan tak bisa menahan diri untuk melontarkan ucapan ini kepada Xuanyuan Pofan. Namun, tidak tahu apa karena terlalu malu, sehingga dia langsung menundukkan kepalanya dan tak berani menatap Xuanyuan Pofan.
"Kaki bau," kata Xuanyuan Pofan yang kemudian berdiri, lalu menjawab ucapan Liuli Guoguo. Setelah itu muncul senyum yang penuh arti di paras wajah tampannya.
Cih, katanya bau, tapi masih menjilatnya lama. Kakak Po kamu ini jadi orang benar-benar deh, batin Liuli Guoguo. Hampir saja dia mengatakan ucapan ini dari mulut kecilnya. Untungnya dia merasa tidak enak, sehingga dia pun menelan kata-kata ini kembali ke dalam perutnya.
Liuli Guoguo bergegas menarik selimutnya, lalu menyembunyikan diri di dalam selimut, dan sama sekali belum bisa tenang atas kejadian tadi. Huh, kakak Po tadi bisa-bisanya… batinnya. Begitu memikirkan kejadian tadi, dia merasa malu sekali, dan rasanya ingin menggali lubang, kemudian menguburkan diri di lubang itu.
Xuanyuan Pofan melihat gadis kecilnya yang masuk ke dalam selimut karena dirinya, bibirnya pun melengkung dengan jahat. Lalu dia melontarkan ucapan bercanda ini, "Sebenarnya, rasanya enak."
Liuli Guoguo yang bersembunyi di dalam selimut tertegun. Dia jadi mulai curiga, apa jangan-jangan yang bersamanya saat ini adalah kakak Po yang palsu. Kakak Po ini benar-benar jahat sekali, batinnya.
Xuanyuan Pofan melihat Liuli Guoguo yang masih bersembunyi di dalam selimut dan tak ingin keluar karena malu. Dia, dengan wajah tampannya yang masih tersirat senyuman itu kemudian bertanya, "Apa sudah mau tidur?"
"Em em!" jawab kepala kecil yang keluar sedikit dari selimut itu sambil mengangguk.
"Baiklah," jawab Xuanyuan Pofan. Setelah itu, hanya tersisa suara napas Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo menyembunyikan dirinya di dalam selimut dan malu untuk keluar. Setelah sudah lama berlalu, dia tidak juga mendengar suara atau gerakan dari Xuanyuan Pofan sama sekali. Sehingga, dia pun akhirnya memanggilnya, "Kakak Po?" Tapi, masih saja tidak ada jawaban, jadi dia pun memanggilnya lagi, "Kakak Po, apa kamu masih ada di sini?" tanyanya.
Namun, masih saja hening. Setelah itu. Liuli Guoguo pun akhirnya mengeluarkan kepala kecilnya secara perlahan dari dalam selimut. Mata anggurnya yang besar itu berkedip, lalu setelah tidak melihat sosok Xuanyuan Pofan di kamar, dia pun langsung hendak keluar dari selimutnya dan berdiri. "Em? Kakak Po pergi ke mana?"
Setelah Liuli Guoguo membuka selimutnya, dia buru-buru mengenakan kaos kaki putih yang ada di ujung ranjang, yang tadi dilepaskan oleh Xuanyuan Pofan. Setelah mengenakannya di kaki yang tadi dijilat oleh Xuanyuan Pofan, dia pun bergegas mengenakan sepatu botnya, lalu berlari keluar dari kamar.
Baru saja keluar dari kamar, Liuli Guoguo melihat Kakak Po-nya yang ternyata sedang mengambil air di sumur. Xuanyuan Pofan menarik ember dari sumur, lalu menuangkan air itu ke dalam teko.
Mata elangnya tanpa sadar terangkat dan melirik ke sosok kecil berbaju merah muda yang pendek dan kurus, yang saat ini berdiri di depan pintu kamar. Xuanyuan Pofan lantas melengkungkan bibirnya, tersenyum dan bertanya, "Kenapa bangun?"
Liuli Guoguo mencubit wajahnya yang memerah. Awalnya dia tidak ingin memedulikan Xuanyuan Pofan dan ingin kembali masuk ke dalam kamar, lalu bersembunyi di dalam selimut. Tapi akhirnya, dia tidak bisa menahan rasa penasaran di dalam dirinya. Dia pun akhirnya berjalan selangkah demi selangkah, menuju Xuanyuan Pofan. Namun langkahnya sangat sangat sangat pelan.
***
"Kakak Po, apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Liuli Guoguo.
"Ambil air," kata Xuanyuan Pofan sambil terus menuangkan air ke dalam teko.
Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya dengan tak berdaya, "Yang aku tanyakan itu untuk apa kamu ambil air?"
"Mau memasak air untukmu," jawab Xuanyuan Pofan yang sudah memenuhi teko itu dengan air, lalu mengangkat teko itu dan bersiap pergi ke dapur.
"Em?" gumam Liuli Guoguo sambil tercengang, dia hanya diam sembari mengedipkan matanya.