Istri Kecilku Sudah Dewasa

Serigala Abu-Abu Besar dan Kelinci Putih Kecil



Serigala Abu-Abu Besar dan Kelinci Putih Kecil

2Pria itu sudah mengangkat tubuh Mo Ying, lalu membuka selimut yang dipeluk Mo Ying untuk menutupi roti daging besarnya. Setelah itu Du Heng langsung masuk ke dalamnya.     

Terdengar suara gesekan dan desahan dari atas ranjang permata, dan tirai merah di atas ranjang pun mulai bergoyang. Awalnya memang hanya bergoyang biasa saja. Tapi, kemudian bergoyang dengan sangat hebat.      

Pada akhirnya, tidak peduli seberapa dingin sikap Mo Ying atau seberapa serius dia, dan sudah berapa kali dia menampar Du Heng, bahkan sampai mata indahnya berkaca-kaca. Namun Du Heng tetap saja tidak berhenti.     

Langit pun akhirnya kembali cerah, dan tirai yang bergoyang akhirnya berhenti juga. Du Heng sudah cukup puas menikmati Mo Ying. Dia pun berbaring dengan sangat lelah, tapi begitu bahagia di dalam dekapan Mo Ying, dengan begitu banyak cap tangan di wajahnya.     

***     

Sahabat baik Du Heng, yakni Xuanyuan Pofan, saat ini sedang berada di dalam situasi indah yang lainnya. Perlahan, waktu indah penuh kehangatan pun berlalu.      

Liuli Guoguo seperti seekor kelinci putih kecil yang begitu lincah, yang menggantung di tubuh Xuanyuan Pofan, serigala abu-abu besar ini. Saat itu dia sedang membiarkan Xuanyuan Pofan membasuh wajahnya.     

Serigala abu-abu besar membantu kelinci putih kecil membersihkan wajah kecil. Terkadang dia tidak bisa menahan diri untuk mengecup pipi lembut kelinci putih kecil yang mungkin lebih lembut daripada tahu. Dan terkadang, dia juga mencubit wajah kecil itu, mendekatkan diri dan mencicipi kenikmatan bibir kecil kelinci putih kecilnya.     

Setelah Xuanyuan Pofan selesai membersihkan wajah Liuli Guoguo, Liuli Guoguo pun sangat tahu bagaimana cara sopan santun dalam berhubungan dengan orang. Jadi, dia pun mengambil handuk wajahnya, lalu membantu Xuanyuan Pofan membasuh wajahnya.      

Selama proses ini, Liuli Guoguo terkadang juga tidak bisa menahan diri ketika melihat wajah tampan Xuanyuan Pofan yang menawan. Jadi, dia pun maju dengan sangat menggemaskan, lalu mencium wajah tampan Xuanyuan Pofan sambil menyeringai bahagia.     

Bahkan Liuli Guoguo merasa kalau dirinya lebih kekanak-kanakan dari anak umur tiga tahun. Tapi mau bagaimana, dia benar-benar sudah lepas kendali. Sebab, dia akan berubah jadi anak kecil bila di depan kakak Po. Sehingga, dua orang yang mengenakan jubah hitam dan seragam merah muda pun tanpa sadar menghabiskan waktu dua dupa untuk membasuh wajah yang harusnya hanya hal sesederhana ini.     

Setelah membersihkan wajah, Liuli Guoguo pun duduk di kursi dengan patuh, lalu mengangkat roknya tinggi-tinggi. Dia menunggu Xuanyuan Pofan menuangkan air untuk merendam kaki mereka. Selama proses merendam kaki ini, Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan lagi-lagi bermain drama ujung kaki. Hanya saja, kali ini mereka menampilkan drama ujung kaki tentang cerita seorang anak mencari ibunya.     

Ujung kaki Liuli Guoguo sebagai anak kecilnya dan ujung kaki Xuanyuan Pofan sebagai ibunya. Sehingga dua orang berseragam merah muda dan berjubah hitam ini pun hampir menghabiskan waktu dua dupa untuk merendam kaki mereka.      

Selanjutnya, sambil membawa Liuli Guoguo yang menggantung di tubuhnya, Xuanyuan Pofan pun masuk ke dalam pelukan ranjang kecil di dalam kamar. Sama seperti waktu itu, Xuanyuan Pofan berbaring di ranjang dan Liuli Guoguo tidur di atas tubuhnya.     

Liuli Guoguo berbaring di atas tubuh Xuanyuan Pofan. Seluruh ujung hidungnya pun langsung mencium aroma wangi samar yang begitu misterius dan anggun di tubuh Xuanyuan Pofan. Dia pun menyandarkan wajah kecilnya di dada pria itu, dan terlihat sangat puas serta senang sekali.     

Hanya saja, ketika baru menyandar tidak lama, entah kenapa tiba-tiba pikiran jahat milik setan muncul di otaknya. Lalu, Liuli Guoguo pun membuka baju depan di bagian dada Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan tertegun. Setelah Liuli Guoguo membuka bagian depan bajunya, ada cap merah yang sangat samar, dan masuk ke dalam pandangan mata anggurnya yang besar. Cap merah itu sangat tidak proporsional, karena menggantung di kulit Xuanyuan Pofan yang seputih porselen.     

Ketika Xuanyuan Pofan menundukkan kepalanya, dia melihat gadis kecilnya sedang membuka bagian depan bajunya, lalu diam tercengang saat melihat dadanya. Ekspresi yang ada di mata anggur itu sangat fokus sekali. Hal itu lantas membuat wajah Xuanyuan Pofan memerah, dan keringat menetes di keningnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.