Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Sosismu...



Kakak Po, Sosismu...

2Dua orang yang satu berseragam merah muda dan yang satu berjubah hitam, duduk di atas ranjang kecil sambil saling berciuman dan berpelukan. Tubuh kecil gadis berbaju merah muda itu semakin lama semakin dibuat lemas oleh pria berjubah hitam.     

Tapi, perlahan-lahan karena Liuli Guoguo dalam posisi yang mudah untuk melakukannya dengan duduk di atas tubuh Xuanyuan Pofan. Sehingga, tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu yang keras, yang terus menggembung dan menyodok pantat kecilnya. Sungguh membuatnya sangat tersakiti sampai dia tidak bisa konsentrasi berciuman dengan kakak Po.      

Dan lama kelamaan akhirnya Liuli Guoguo merasa tidak nyaman sekali. Kemudian dia mendorong Xuanyuan Pofan menjauh, dan mata anggurnya yang besar berkedip dengan lugunya. Lalu kelopak bibir merah muda itu berkata, "Kakak Po, sosismu..."     

Wussss!     

Liuli Guoguo menghalangi bibir tipis Xuanyuan Pofan yang masih terus menciumnya. Lalu, ketika baru saja mulut kecilnya melontarkan ucapan ini, dan belum sampai menyelesaikannya. Tiba-tiba, dengan cepat Xuanyuan Pofan memindahkannya ke sisi lain.      

Kemudian, detik berikutnya Xuanyuan Pofan melompat turun dari ranjang, lalu pergi keluar dengan secepat kilat. Bahkan sampai tidak sempat mengenakan sepatunya.     

Hal tersebut benar-benar membuat Liuli Guoguo tertegun ketika melihat ini.     

***     

Awalnya, Liuli Guoguo ingin menunggu Xuanyuan Pofan kembali dulu, baru kemudian tidur dengannya. Tapi, setelah menguap, kepala kecilnya itu malah bersandar di bantal kelincinya. Lalu, detik berikutnya kepalanya miring dan akhirnya pergi dan bertemu dengan mimpinya.     

Ketika Xuanyuan Pofan kembali setelah menyelesaikan masalah tersebut, dia melihat si kucing kecil pelaku masalahnya itu sedang tidur tergeletak dengan sangat manisnya. Alis tebalnya yang awalnya mengerut, kini jadi terlihat rileks dalam sekejap. Dia hanya bisa menggelengkan kepala dengan tak berdaya, lalu tersenyum.     

Selanjutnya, pria itu melangkah perlahan ke sisi ranjang, lalu menggendong gadis berbaju merah muda yang tergeletak tidur itu. Membuat dia yang sebelumnya berbaring di atas ranjang, kini berubah jadi berbaring di tubuh pria itu.     

***     

Malam begitu gelap tanpa ada bintang. Tubuh kecil yang begitu gemuk seperti bola masuk ke dalam kamar dengan cepat, lewat sebuah lubang yang sangat sangat sangat kecil di bawah pintu kamar Liuli Guoguo.     

Cai Gua berlari ke sisi baskom air yang telah disiapkan oleh Liuli Guoguo untuknya. Setelah dia menggosok tubuhnya dari kiri ke kanan, tubuhnya pun langsung gemetaran karena kedinginan. Kemudian, dia mengibaskan air yang ada di bulunya.      

Lalu, Cai Gua menggulung dirinya ke dalam handuk yang telah disiapkan, dan menggulung-gulung diri sebanyak tiga kali. Setelah bulu-bulunya benar-benar sudah kering, dia kemudian berlari dengan cepat untuk masuk ke dalam selimut Liuli Guoguo.     

Hanya saja, Cai Gua tidak berani lagi masuk ke dalam dekapan Liuli Guoguo hari ini. Dia sangat peka sekali, jadi hanya memindahkan tubuh kecilnya yang gemuk itu sampai ke ujung ranjang, yang jaraknya cukup jauh dari paha dan kaki penuh bulu Xuanyuan Pofan. Baru setelah itu, dia berani memejamkan mata chinchilla kecilnya.     

Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan hari ini sedang bermesra-mesraan dan tenggelam di dalam manisnya perasaan mereka. Tidak seperti hari-hari biasanya, saat Liuli Guoguo membaca buku, pasti dia akan menangkap Cai Gua untuk mengawasi, dan memastikan apa Cai Gua benar-benar membaca buku. Belajar dengan baik atau latihan menulis huruf.     

Oleh karena itu, hari ini Cai Gua menemui dua teman baiknya, yakni tikus. Bahkan dia bersenang-senang dan berkeliling selama seharian hingga tengah malam. Dia bermain-main sampai keempat cakar kecilnya kelelahan. Jadi, sekarang dia tengah menyamankan diri di ranjang, lalu kepalanya miring dan langsung pergi tidur.     

***     

Hari yang penuh kejutan dan kehangatan baru berlalu begitu saja,     

Keesokan harinya saat Liuli Guoguo bangun, kakak Po yang ada di bawah tubuhnya berubah menjadi sebuah selimut. Lalu, terdengar suara pedang tajam yang beradu dengan udara, juga terdengar suara rintik hujan di luar sana.     

Liuli Guoguo pun langsung dapat menebak sesuatu, dia berpikir pasti kakak Po-nya sedang latihan pedang dini hari ini. Apalagi, Xuanyuan Pofan memiliki kebiasaan yang sangat aneh sekali, yaitu suka latihan pedang di bawah rintik hujan. Semakin deras hujannya turun, maka kakak Po semakin berlatih dengan penuh tenaga.     

Liuli Guoguo menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Sebab, dia sungguh mengagumi kakak Po-nya di dalam hati. Kemudian dia menoleh dan melihat ke alat musik pipa yang berbentuk buah persik, yang disandarkan di ujung ranjang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.