Istri Kecilku Sudah Dewasa

Em? Masuk Kerajaan?



Em? Masuk Kerajaan?

1Segera setelah itu, mata anggur Liuli Guoguo yang besar bersinar terang dan menjadi semakin bulat memandang ke depan. Karena Lie Nieduo mengeluarkan semua makanan lezat dari ruang sihir di gelangnya, dan semua makanan ini mengeluarkan aroma yang sangat menggugah selera.     

"Xiao Guo, ini adalah hidangan yang bernama Fulai Nuchaku, hidangan terfavorit dari restoran sapi dewa nomor satu milik kakak pertamaku! Hehehe, sebenarnya ini adalah sandung lamur sapi yang direbus dengan urat daging sapi. Orang-orang sering bilang kalau babi makan tulang, sedangkan sapi makan urat daging."      

"Bagian tubuh di tubuh sapi semuanya adalah harta berharga, karena semuanya bisa dibuat menjadi makanan lezat. Tapi, betapapun berharganya itu, hanya di tangan kakakku saja harta itu bisa memiliki nilai kelezatan maksimalnya!"     

"Xiao Guo, ini adalah betis kambing panggang dengan saus koral laut, hidangan terfavorit dari paviliun Jiashan restoran milik kakak keduaku. Kambing ini juga dipenuhi dengan harta yang berharga."     

"Betis kambing panggang ini adalah hidangan paling lezat yang dibuat oleh kakak keduaku! Jika bukan karena daging kambing dan daging sapi tidak langka, aku pasti benar-benar ingin memakannya setiap hari!"     

"Xiao Guo, ini adalah bebek panggang rahasia yang dimakan oleh guru besar saat kamu dipanggil olehnya waktu itu. Ini juga hidangan terfavorit dari restoran bebek panggang kakak ketigaku. Rasanya luar biasa nomor satu pokoknya!"     

"Xiao Guo, ini hidangan buatan kakak keempatku…"     

"Xiao Guo, ini hidangan buatan kakak kelimaku…"     

"Xiao Guo, ini hidangan buatan kakak keenamku…"     

"Xiao Guo, ini hidangan buatan ibuku…"     

Liuli Guoguo sungguh bahagia sekali ketika mulut Lie Nieduo terus berbicara sambil mengeluarkan satu persatu mangkuk porselen kecil yang masih ditutup dari ruang sihirnya.      

Lie Nieduo lalu membuka semua tutup mangkuk porselen dan menjelaskan semua ini kepada Liuli Guoguo dengan penuh semangat. Karena sebelum kembali ke kampus, dia meminta para kakak dan ibunya membuatkan semua hidangan ini.     

Begitu sudah selesai dimasak, Lie Nieduo langsung menutup mangkuknya, dan meletakkannya dengan baik di dalam ruang sihirnya. Setelah itu, dia langsung bergegas kembali ke perguruan tinggi Xing Yun. Sebab, dia ingin saat Liuli Guoguo makan semua ini, hidangan tersebut tidak terlalu dingin.     

Liuli Guoguo memandangi ke tujuh hidangan lezat yang beraneka ragam di atas meja makan. Ini benar-benar hidangan yang rasanya harusnya berbeda-beda. Air liur di sudut mulutnya hampir saja menetes, lalu mata anggurnya yang besar telah penuh dengan bintang yang terang.     

Anggota keluarga Lie Nieduo semuanya adalah koki terkenal. Mereka telah membuka restoran, tempat makan, paviliun makanan, serta toko makanan sesuai dengan keterampilan memasak masing-masing dari mereka.      

Semua hidangan ini dikeluarkan oleh Lie Nieduo dari ruang sihirnya. Ada enam hidangan lezat buatan keenam kakaknya, dan hidangan terakhir, yaitu hidangan ketujuh yang dibuat oleh ibunya.     

Ketika Lie Nieduo mengeluarkan hidangan ketujuh dan memperkenalkan bahwa itu dibuat oleh ibunya sendiri. Liuli Guoguo pun langsung bertanya, "Duo gemuk, kamu luar biasa hebat sekali. Begitu kamu pulang kali ini, kamu langsung pergi dan masuk ke dalam kerajaan?"     

"Em? Masuk kerajaan?" tanya Lie Nieduo karena masih tidak mengerti.     

"Iya benar, bukankah ibumu itu koki kerajaan? Apakah mungkin dia pergi keluar dari kerajaan sebentar secara khusus, lalu membuatkan hidangan ini untukmu?" tanya Liuli Guoguo.     

Sebenarnya, Liuli Guoguo hanya bertanya asal-asalan saja karena heran. Namun, mata anggurnya yang besar sudah terpatri ke mangkuk-mangkuk yang menyediakan hidangan lezat di atas meja.      

Liuli Guoguo bahkan berbicara sambil tidak bisa menahan diri untuk menyendok gula putih, lalu menambahkannya ke dumpling mutiara buatan kakak kelima Lie Nieduo. Kemudian dia mengaduk gula putih itu dan memasukkan hidangan lezat tersebut ke dalam mulut kecilnya.     

Lie Nieduo tersenyum canggung, menggaruk kepalanya, lalu dia berkata dengan terbata-bata, "Eh… Em, iya benar... Em… Ibuku tahu kalau aku pulang. Jadi dia sengaja keluar sebentar dari kerajaan untuk menemuiku."     

Setelah Liuli Guoguo selesai makan dumpling mutiara di mulutnya, lalu dia mengambil sepotong urat daging sapi, mencelupkan sedikit gula dan memasukkannya ke dalam mulut kecilnya. Kemudian dia berkata dengan manis kepada Lie Nieduo, "Em em."      

Saat ini, hati Liuli Guoguo tengah penuh dengan gelembung-gelembung kecil kebahagiaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.