Liuli Guoguo, Aku Menginginkanmu (3)
Liuli Guoguo, Aku Menginginkanmu (3)
Xuanyuan Pofan memikirkan hal jahat itu sejenak, lalu tersadar dari semua imajinasinya. Dia bergegas membakar semua bayangan imajinasi di dalam pikirannya. Tapi, sesaat kemudian, gadis kecil berbaju merah muda yang kurus dan sedang mencari sesuatu di depan lemari itu sepertinya tidak menemukan barang yang dicarinya di bagian atas lemari, sehingga dia pun berjongkok.
Setelah Liuli Guoguo berjongkok, dia merasa bagian bawah lemari masih terlalu pendek, sehingga dia pun terpaksa agak berlutut. Membenamkan tubuh kecilnya ke lantai dan mulai mencari barang itu di bagian terbawah lemari.
Oleh karena itu, Xuanyuan Pofan yang awalnya hanya melirik punggung kecil menggemaskan gadis berbaju merah muda itu. Sekarang langsung menatap tajam ke bagian tubuh Liuli Guoguo yang saat ini berubah jadi semakin bulat dan sangat menonjol.
Hati Xuanyuan Pofan bergetar, muncul rona yang semakin memerah di pipi putih dan lembutnya. Setelah menggertakkan gigi, dia langsung memejamkan matanya. Tapi, tidak lama kemudian, mata elangnya yang jahat, yang tadinya terpejam ini malah tidak bisa menahan diri untuk terbuka lagi.
Liuli Guoguo yang saat ini berlutut agak telungkup di depan lemari sambil menjentitkan pantat bulat kecilnya sedang mencari sesuatu dengan serius di lemari. Sama sekali tidak merasakan kalau saat ini di belakangnya, ada mata elang yang sudah menggelap, dan sedang menatap lurus ke dirinya. Lebih tepatnya melihat tepat ke bagian itu. Apalagi, semakin mata elang itu menatap bagian itu, semakin terang tatapannya.
"Aduh, akhirnya aku menemukanmu. Aku ingat kalau ada di dalam lemari, ternyata ingatanku memang benar."
Liuli Guoguo merasa keningnya sudah berkeringat. Dia pun menyeka keringat di keningnya, lalu menarik rambut yang tergantung di depan wajahnya dan dipindahkannya ke belakang telinga kecilnya. Kemudian dia menggenggam benda yang telah ditemukannya dengan susah payah itu, sambil berjalan kembali ke samping ranjang secara perlahan.
Xuanyuan Pofan memejamkan mata elangnya yang terbuka, lalu merilekskan tubuhnya dan kembali pura-pura tidur. Langkah pelan itu perlahan sampai ke samping ranjang. Aroma tubuh gadis muda yang menyegarkan dengan sedikit bau permen, juga tercium cukup kuat di ujung hidungnya.
Xuanyuan Pofan merasakan Liuli Guoguo berjalan ke samping ranjang, lalu bersandar di sana. Lalu, dia mendengar suara samar-samar, seperti seseorang yang sedang membuka bungkus permen.
Selanjutnya, dia dapat merasakan setelah gadis berbaju merah muda di samping ranjangnya sudah membuka bungkus permen itu, dan memasukkan permen itu ke dalam mulut kecilnya, lalu mengunyahnya. Mulut kecil itu meremas permen tersebut dengan begitu keras, sehingga Xuanyuan Pofan saja sulit untuk tidak mendengarkan suara itu.
Setelah beberapa saat, Xuanyuan Pofan merasakan orang di samping ranjangnya mengambil sesuatu, dan mencondongkan tubuh ke arah dagunya, diiringi dengan gumaman kecil yang manis, "Jika kakak Po bangun besok pagi, dia pasti akan sangat terkejut dan senang ketika menyadari dagunya sudah bersih dan berkilau tanpa satupun jenggot yang tertinggal di sana. Hehe."
Tiba-tiba, Xuanyuan Pofan merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Matanya yang terpejam agak membuka dan membentuk sebuah garis. Lalu dia melirik pisau kecil yang dipegang oleh tangan kecil Liuli Guoguo yang seputih salju, yang saat ini mulai mendekat ke dagunya. Alis tebalnya langsung naik, dan ujung bibirnya mulai berkedut. Si kucing kecil mau membantu mencukur jenggot ku? batinnya.
Sebelum melakukan hal-hal besar, Liuli Guoguo terbiasa mengupas permen, lalu memasukkan ke dalam mulut kecilnya lebih dulu. Setelah mengunyahnya dengan gembira, dia mengambil pisau yang baru saja dicari secara susah payah olehnya di lemari dalam waktu yang cukup lama sekali.
Liuli Guoguo meraih pisau itu, lalu mulai menggerakkannya ke arah dagu pria tampan yang sedang berbaring di atas ranjang. Malam ini, aku pasti akan berusaha keras untuk mencukur jenggot di dagu kakak Po! Mencukurnya sampai bersih sekali! Besok pagi, kakak Po pasti sangat senang ketika menyadari dagunya berubah jadi bersih dan bersinar, hehehe! batinnya.
Liuli Guoguo berpikir seperti ini, lalu dia mulai bergumam sendiri. Namun tentu saja, ketika pisau di tangannya hampir menyentuh dagu Xuanyuan Pofan, sebuah suara yang dalam dan berat pun tiba-tiba terdengar, "Liuli Guoguo..."