Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tapi… Tapi Kakak Po Tadi...



Tapi… Tapi Kakak Po Tadi...

3Xuanyuan Pofan sudah memeriksa napas di hidung mereka berdua saat ini, lalu dia berkata, "Tidak kok."     

Padahal Xuanyuan Pofan baru saja mengucapkan ini, namun Liuli Guoguo sudah langsung berteriak dengan suara jernih dan lemahnya, "Selamatkan mereka!" Sebab, Liuli Guoguo sama sekali tidak bisa percaya kalau ternyata bisa muncul pemandangan mengerikan di perguruan tinggi Xing Yun yang terkenal sangat aman ini.      

Apa jangan-jangan ada hubungannya dengan menggali tanah tadi, sehingga Zhan Zihao dan Dong Milin ini jadi mengalami situasi menyedihkan ini? Lalu, di mana Wu Yunfu dan Xuanyuan Poyu? Huwah, apa lagi Cai Gua! Apa jangan-jangan Cai Gua juga mengalami hal yang buruk?     

Liuli Guoguo mulai menebak-nebak yang bukan-bukan. Semakin dia memikirkan ini, hal itu membuat hatinya juga semakin khawatir tidak karuan. Dia lalu berteriak dengan panik kepada Xuanyuan Pofan, "Kakak Po, cepat selamatkan mereka! Aku akan mencari Cai Gua!"     

"Berhenti!" seru Xuanyuan Pofan sambil buru-buru berlari menghampiri Liuli Guoguo yang hendak mencari chinchilla itu. Dia menariknya dengan begitu arogan, lalu berkata, "Aku akan menemanimu."     

Setelah Liuli Guoguo masuk ke dalam pelukan Xuanyuan Pofan, kemudian dia mengangkat kepala kecilnya, lalu bertanya kepada Xuanyuan Pofan dengan penuh perhatian dan kecemasan, "Lalu, bagaimana dengan mereka?"     

"Mereka?" tanya Xuanyuan Pofan yang melirik sekilas saja ke arah kedua pemuda yang ada di kubangan darah itu. Mata elangnya tampak dingin, lalu dia menarik Liuli Guoguo dan mulai pergi dari rerumputan itu sambil berkata dengan dingin, "Mereka tinggal dengar apa kata takdir saja."     

Begitu ucapan Xuanyuan Pofan yang sangat dingin ini terlontar, udara pun diam dan suasana langsung jadi hening. Di sampingnya, gadis berbaju merah muda yang memakai kain hitam menoleh dan menatap lurus ke arahnya.     

Pertama kalinya Xuanyuan Pofan merasa kalau mata yang jernih itu bisa menusuk orang. Saat tanpa sadar dilihat oleh Liuli Guoguo dengan agak takut, dia baru menyadari kalau ucapannya barusan mungkin terlalu tak berperasaan.      

Namun, Xuanyuan Pofan memang begitu orangnya. Karena hidup dan mati seseorang, tidak ada hubungannya dengannya. Di dunia ini, tidak ada siapapun yang akan berhak mendapatkan berkat dan perhatiannya kecuali si kucing kecil.     

Liuli Guoguo mengerutkan keningnya yang lembut, diam dan hanya menatap lurus ke arah pria berjubah hitam itu sejenak, baru setelah itu dia tersadar kembali. Tubuhnya gemetaran, dan tanpa sadar dia melepaskan tangan kecilnya dari telapak tangan besar Xuanyuan Pofan.      

"Kakak Po, tolong selamatkan mereka. Mereka adalah kakak kelasku di perguruan tinggi Xing Yun. Saat aku pingsan waktu itu, dialah yang menyelamatkan hidupku," kata Liuli Guoguo dengan buru-buru.     

Setelah tangan kecil Liuli Guoguo terlepas dari telapak tangan besar Xuanyuan Pofan, jarinya langsung menunjuk ke arah Dong Milin yang berada di samping Zhan Zihao yang terbaring di kubangan darah itu. Dia bicara dan juga memohon dengan suara yang bergetar kepada Xuanyuan Pofan.     

Mata elang Xuanyuan Pofan yang jahat menggelap. Lalu, ada reaksi tidak tenang saat tiba-tiba tangan kecil Liuli Guoguo terlepas begitu saja dari telapak tangan besarnya. Detik berikutnya, matanya melirik kepada dua pemuda yang berbaring di kubangan darah di rerumputan itu.      

Xuanyuan Pofan menggunakan kekuatan dalamnya untuk menarik kembali kedua pemuda itu dari kubangan darah. Menerbangkan dua tubuh itu ke udara, lalu dia mengeluarkan dua pil penambah energi sihir. Kemudian membuka kedua mulut pemuda itu dan memaksa mereka untuk menelan pil obat tersebut ke dalam mulut mereka.      

Lalu, Xuanyuan Pofan menggerakkan sirkulasi energi mereka berdua. Setelah usaha beberapa saat, pemuda yang awalnya kehilangan banyak darah dan hampir kehabisan napas dengan wajah pucat seperti kehilangan warna darah itu, akhirnya jarinya terlihat bergerak sedikit.     

Tangan kecil Liuli Guoguo yang ada di depannya mengepal dengan erat dan perasaannya benar-benar tak karuan saat melihat kejadian ajaib ini. Sebab, di dalam ruang sihir kakak Po-nya, ada lebih lebih dari ratusan pil obat level tinggi.      

Ketika dapat seenaknya mengambil salah satu pil secara acak dengan begitu santai, ditambah lagi dengan kekuatan sihirnya yang luar biasa. Xuanyuan Pofan ini memang benar-benar orang paling berbakat yang tentu akan sulit ditemukan lagi di daratan Liufeng ini.      

Sehingga, bukanlah hal yang susah bagi Xuanyuan Pofan yang sehebat ini jika ingin menyelamatkan orang yang napasnya juga hampir terputus. Tapi… Tapi… Kakak Po tadi malah bilang… Tinggal dengar apa kata takdir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.