Bagaimana Kalau Kamu Kesakitan Karena Aku Tindih Begini
Bagaimana Kalau Kamu Kesakitan Karena Aku Tindih Begini
Akhirnya, Xuanyuan Pofan pun berkata dengan niat baik, "Liuli Guoguo, kamu sudah diberikan permen begitu banyak. Kamu coba belajar menghemat makan permennya. Harusnya, setiap hari kamu bisa makan beberapa saja, sehingga bisa memakannya berhari-hari."
"Tapi kalau kamu tidak bisa menahan dirimu dan langsung makan banyak permen dalam sehari, maka tentu saja permennya akan cepat habis. Kamu lebih baik menimbang-nimbang makan berapa banyak permen untuk kedepannya," lanjut Xuanyuan Pofan sambil menyeka keringat di dalam hatinya.
Bahkan, setan pun tahu kalau Xuanyuan Pofan ini adalah pangeran kota dewa, Raja Huayou yang sangat dihormati di bumi. Serta ahli pengendali jiwa tingkat ungu yang sangat disegani dan bersinar di seluruh pelosok negeri. Tapi sekarang, bisa-bisanya dia harus memberikan pembelajaran dalam masalah yang tingkatnya sangat rendah dan sungguh kekanak-kanakan seperti makan permen kepada gadis muda ini.
Setelah pipi Liuli Guoguo yang digembungkan telah disodok sampai kurus lagi oleh Xuanyuan Pofan. Dia pun tidak lagi menggembungkan pipinya, tapi kembali memanyunkan bibirnya. "Oh," ucapnya dengan tidak ikhlas kepada Xuanyuan Pofan. Di dalam hati, dia seolah tengah melemparkan banyak pukulan kepada Xuanyuan Pofan sekarang.
***
Setelah membiarkan luka tidak mendapatkan permen berlalu, Liuli Guoguo lalu memandangi kakak Po-nya cukup lama. Kakak Po-nya ini sama sekali tidak mengerutkan keningnya, seperti tidak ada dia atau siapapun yang berbaring di tubuhnya. Benar-benar terlihat begitu santai.
Jadi, Liuli Guoguo akhirnya melontarkan kekhawatirannya, dengan suaranya yang manis, "Kakak Po, aku menjadikanmu sebagai ranjangku, apa kamu tidak lelah? Bagaimana kalau kamu terluka karena aku tindih begini?"
Xuanyuan Pofan merangkul Liuli Guoguo yang ada di dalam pelukannya, dan telah memejamkan kedua mata indahnya. Suaranya kemudian terdengar pelan sekali, seolah hendak tidur, "Jika aku sakit, kamu yang akan merawatku seumur hidup."
"Hehe, siap!" jawab Liuli Guoguo sambil tersenyum dengan lesung pipinya yang cerah. Dia khawatir Xuanyuan Pofan terlalu lelah, jadi dia berusaha sebisa mungkin untuk tidak bergerak dan hanya memiringkan kepalanya di dalam pelukan Xuanyuan Pofan, lalu tertidur.
***
Pagi hari berikutnya,
Cahaya matahari yang begitu hangat, perlahan masuk melewati jendela kecil kamar Liuli Guoguo. Lalu memancarkan sinarnya di wajah kecil Liuli Guoguo yang begitu lembut dan putih seperti boneka itu.
Chinchilla kecil imut yang begitu gemuk di ujung ranjang, tubuhnya tiba-tiba gemetaran. Dia merenggangkan pinggangnya, lalu bangun. Hanya saja, ketika baru saja membuka mata kecilnya, dia baru menyadari kalau ada benjol besar di kepalanya.
Em? Kenapa bisa begini? Kenapa aku jadi tidur di ujung ranjang begini? Aku ingat kalau kemarin malam aku tidur meringkuk di dalam selimut Nyonya kecil?! Em, kenapa bisa begini? batin Cai Gua yang tampak tertegun dan bingung sendiri.
Liuli Guoguo menjulurkan tangan seputih saljunya dengan berpegangan di tepi ranjang untuk meregangkan pinggangnya. Dia pun berdiri sambil memeluk selimutnya, lalu dia baru menyadari kalau kakak Po-nya sudah tidak ada, dan tidak tahu juga kapan kakak Po pergi. Kemudian, di sisi bantal kelincinya, tergeletak tali ikat leher berwarna hitam itu.
Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya ketika mengingat lagi banyak orang di perguruan tinggi Xing Yun ini, yang menertawakannya dan mengatainya si gadis buruk rupa berwajah bopeng. Dia langsung kesal dan ingin sekali tidak mengenakan tali ikat leher warna hitam itu. Padahal aku sangat cantik sekali, batinnya.
Namun, begitu ingat janjinya dengan Xuanyuan Pofan, lalu ingat dua malam hari ini kakak Po-nya yang terus datang mengunjunginya ke sini dari tempat yang jauh. Apalagi, tidak bisa mengunjunginya secara terbuka dan harus diam-diam.
Liuli Guoguo merasa kalau hal tersebut tidak cukup mudah bagi Xuanyuan Pofan. Sehingga, dia pun menghapuskan segala rasa tidak senang di dalam hatinya ini dengan mengambil tali ikat leher itu. Lalu mengenakannya kembali di lehernya yang putih, lembut dan ramping.
Begitu tali ikat leher itu menggantung di leher Liuli Guoguo, wajahnya yang cantik, imut dan bersih. Dalam sekejap berubah menjadi wajah jelek buruk rupa dengan banyak bopeng dan tahi lalat.
"Xiao Guo, sarapannya sudah siap. Cepat bangunlah! Aku memasak mie ayam kukus dengan gula untukmu! Aku juga membuatkan bubuk kacang yang lezat untuk Cai Gua!"
Liuli Guoguo merasa kepalanya agak pusing, dia memijat keningnya sejenak. Namun, ketika mendengar suara Lie Nieduo, suaranya langsung membuat wajah kecilnya yang penuh bopeng itu tersenyum bahagia seperti bunga.