Liuli Guoguo Belajar Merangkai Bunga (2)
Liuli Guoguo Belajar Merangkai Bunga (2)
Bos wanita toko bunga itu mengangkat matanya sedikit, lalu melirik ke pria berjubah hitam yang disandari oleh Liuli Guoguo. Kemudian dia membuka bibirnya dan berkata, "Nyonya kecil coba mulai merangkai langsung, nanti pasti akan menyadari dan mengerti maksudku. Silakan Nyonya mulai merangkai saja, dan mencoba merangkai bunga sesuai dengan ide Nyonya sendiri."
Kemudian, Bos wanita toko bunga pun langsung menaruh vas bunga berbentuk persegi yang memiliki pola cantik dan begitu indah. Lalu mendorongnya ke depan Liuli Guoguo.
"Oh oh, baiklah," jawab Liuli Guoguo. Dia pun menarik tangan kecilnya dari telapak tangan besar pria itu, lalu menggaruk bagian belakang kepalanya. Setelah itu dia mengambil bunga scutellaria barbata di atas meja dan mulai merangkai bunga.
Kali ini, ketika Liuli Guoguo dan kakak Po sedang memilih bunga di toko bunga empat musim. Mereka melihat seorang wanita perangkai bunga yang cantik menggunakan gunting untuk memotong bunganya. Ketika teringat dengan ini, Liuli Guoguo pun mengambil gunting di atas meja batu.
Liuli Guoguo memandangi segerombol bunga itu dari kanan, lalu memandanginya dari kiri. Setelah melihatnya cukup lama, dia merasa bukankah sayang sekali kalau kelopak bunga warna merah muda gelap yang cantik itu harus dipotong.
Liuli Guoguo meletakkan gunting itu lagi, lalu memasukkan seluruh bunga scutellaria barbata ke dalam vas. Kemudian dia melirik ke setangkai bunga delima kecil, dan beberapa daun daylily hitam. Setelah itu dia memasukkannya ke sekeliling bunga scutellaria barbata itu.
Liuli Guoguo merasa kalau daun daylily hitam ini terlalu sedikit. Jadi, dia pun berdiri dari samping Xuanyuan Pofan, lalu berlari ke taman bunga di sebelah kirinya. Lalu dia memetik beberapa daun daylily hitam dari segerombol daylily kecil di sana. Kemudian, dia pun berlari lagi sampai ke depan meja.
Setelah itu, Liuli Guoguo memasukkan semua daun daylily hitam yang baru dipetiknya tadi ke dalam vas bunga, tepat di sekeliling bunga scutellaria barbata merah muda gelap itu.
Pada saat ini, di dalam vas bunga, tepatnya di sekeliling bunga scutellaria barbata, sekarang penuh dengan banyak sekali daun daylily hitam yang mengelilinginya.
Rangkaian yang begitu ramai dan berdesak-desakan itu sama sekali tidak terlihat kalau Liuli Guoguo sedang mengerjakan seni merangkai bunga. Sebab, ini malah terlihat seperti situasi, di mana karena vas bunganya kurang. Jadi memasukkan begitu banyak bunga yang mau dipelihara ke dalam satu vas bunga.
Sehingga terlihat begitu penuh, seperti bunga satu dengan yang lain saling berdesak-desakan. Pokoknya, begitu Bos wanita toko bunga itu melihat karya rangkaian bunga yang baru dikerjakan oleh Liuli Guoguo ini, dia langsung terpikirkan satu hal.
"Nyonya kecil, bisakah Nyonya memberitahuku makna dari rangkaian bungamu?" tanya bos wanita toko bunga itu sambil tersenyum ketika melihat bunga-bunga di dalam vas bunga yang berdesakan di samping Liuli Guoguo tersebut.
"Makna?" gumam Liuli Guoguo sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya. Dia hanya sekedar merangkai asal-asalan saja untuk bersenang-senang. Jadi, dia sama sekali tidak merasa kalau karya rangkaian bunganya ini memiliki arti atau makna apa-apa.
Liuli Guoguo tidak terlalu banyak berpikir ketika membuatnya, dan hanya merasa kalau daun daylily hitam harus mengelilingi dengan baik bunga scutellaria barbata berwarna merah muda gelap yang ada di tengah itu. Dia bahkan juga tidak mengerti rangkaian bunga yang dibuatnya ini bisa memiliki makna dalam seperti apa.
Pada saat ini, pria berjubah hitam di samping Liuli Guoguo menundukkan dagunya ke pundak Liuli Guoguo dengan malas. Lalu menggenggam tangan kecil seputih salju milik istri kecilnya itu.
Xuanyuan Pofan menarik tangan kecil itu dan menunjuk ke bunga scutellaria barbata, lalu berkata, "Bunga yang ini adalah kamu." Setelah itu, dia menarik tangan kecil seputih salju itu dan menunjuk ke daun daylily hitam yang mengelilingi bunga scutellaria barbata tersebut sambil berkata, "Ini adalah aku."
Pada akhirnya, pria itu melingkarkan tangannya ke pinggang kecil Liuli Guoguo dan berkata, "Aku akan selamanya melindungimu."
Liuli Guoguo seketika tertegun, dan itu membuat wajah kecilnya langsung memerah. Penjelasan dari kakak Po ini hebat sekali! batinnya.
Bos wanita toko bunga itu tersenyum. "Bagus sekali metafora dari Raja Huayou ini. Hamba sangat setuju sekali. Nyonya kecil sangat cantik dan imut sekali, tidak heran Raja Huayou sangat menyayanginya. Nyonya kecil, ayo. Aku akan mengajari Nyonya cara merangkai bunga sekarang," ucapnya.
"Em em," jawab Liuli Guoguo sambil mengangkat wajahnya yang agak panas karena malu. Tangan kecilnya yang digenggam oleh telapak tangan besar dari pria di belakangnya pun mulai dimainkan lagi oleh pria itu.
Bos wanita toko bunga itu mengambil vas bunga yang sudah ada beberapa bunga hasil rangkaian Liuli Guoguo itu kedepannya. Dia lalu mengambil gunting dan berkata kepada Liuli Guoguo, "Nyonya kecil, coba nyonya lihat ini."
"Walaupun bunga scutellaria barbata ini sangat indah, tapi jika dimasukkan banyak sekaligus ke dalam vas, maka itu terlihat terlalu ramai. Jadi, lebih baik bunga semacam ini akan jadi lebih indah jika lebih disederhanakan. Cukup untuk menggunakan satu batang saja dan ditaruh ditengah."
Setelah berkata seperti itu, Bos wanita toko bunga itu hendak menggunakan guntingnya untuk memotong setengah cabang bunga scutellaria barbata itu. Hanya saja, ketika belum sampai memotongnya, kemudian dia bertanya kepada Liuli Guoguo, "Nyonya kecil, menurut Nyonya, mana bunga scutellaria barbata yang mekarnya paling bagus?|"