Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tenang Saja, Tidak Akan Diremas Sampai Terluka



Tenang Saja, Tidak Akan Diremas Sampai Terluka

2Mana mungkin kakak Po-nya yang jahat itu melepaskannya begitu saja. Karena kedua tangan kakak Po malah perlahan masuk ke dalam baju Liuli Guoguo. Lalu menyentuh si putihnya dengan telapak tangan besar itu. Dan ini adalah kenyataan besar yang berat sekali. Kakak Po kamu jahat sekali! batinnya.     

Liuli Guoguo langsung merona karena malu sekali. Bibir kecilnya memuntahkan biji semangka, dan dengan segera dia membuang kulitnya. Lalu membersihkan tangan kecil dan putihnya dengan saputangan. Kemudian dia menepuk telapak tangan besar yang bergerak sembarangan di si putihnya.      

"Kakak Po, gerakanmu ini semakin kasar sekali, nanti bisa membuat si putih diremas sampai terluka loh," tegur Liuli Guoguo. Hantu saja tahu kalau wajahnya langsung memerah begitu melontarkan ucapan ini.     

Pria itu langsung tertawa, sedangkan Liuli Guoguo jadi semakin malu. Kenapa kakak Po malah tertawa sih?! batinnya.      

Xuanyuan Pofan tersenyum, telapak tangan besarnya masih menutupi dua kelinci putih kecil gadis itu. Meremas, menguleni, dan mencubitnya dengan sangat berirama. Lalu bibir tipisnya diletakkannya di samping telinga kecil putih dan lembut gadis tersebut. Kemudian suara yang berat, rendah dan memabukkan menyebar ke dalam telinga kecil gadis itu, "Dasar bodoh, tenang saja, tidak akan diremas sampai terluka kok."     

Liuli Guoguo tidak bisa berkata apa-apa, mata besar dan jernihnya lalu berkedip dan terus berkedip, serta wajah kecilnya memerah karena malu. Kemudian, dia malah dipeluk lebih erat oleh pria itu dengan begitu dominannya, sampai-sampai dia tak bisa bergerak.      

Ujung lidah kakak Po yang begitu hangat bergerak di telinga kecilnya sejenak, lalu mulai menjilatinya cukup lama. Liuli Guoguo hanya merasakan tubuhnya yang semakin lama semakin terasa ringan dan terbang sendiri. Bahkan terasa tidak bertenaga sama sekali.     

Xuanyuan Pofan menarik sudut bibirnya dengan senyum yang begitu cerah ketika melihat si kucing kecil di dalam dekapannya semakin patuh dan berubah menjadi semakin melemas. Oleh karena itulah, si serigala jahat ini langsung melahap dan menciumi kelinci putih di dada gadis kecilnya itu. Maafkan si serigala jahat yang setiap hari selalu bernafsu dan ingin bermesraan seperti ini, batinnya.     

Xuanyuan Pofan sudah menahan nafsunya selama bertahun-tahun. Dengan tidak mudahnya dia menunggu si gadis kecilnya berubah menjadi gadis remaja seperti sekarang. Walaupun sebenarnya tidak rela melepaskan gadisnya dan ingin melahap sepenuhnya gadis itu, tapi dia masih saja bisa mengendalikan diri dan nafsunya itu. Karena itu, setiap hari dia hanya bisa menikmati dada yang begitu lezat rasanya.     

"Ah, kakak Po, kamu kamu kamu, kamu pelan sedikit dong. Sakit sekali," keluh Liuli Guoguo. Tangan kecilnya yang seputih salju itu mendorong kepala yang ada di perutnya, dengan wajah kecilnya yang memerah sekali. Tapi dia sama seperti dulu, masih saja dengan patuhnya menerima semua permainan dan gerakan kakak Po-nya yang nakal padanya.      

Hanya saja, mungkin karena Xuanyuan Pofan yang tiba-tiba tenggelam dan mabuk dalam hasratnya. Sehingga, tanpa terasa dia tidak memperhatikan tenaganya, dan akhirnya menggigit si merah kecil di tengah si putih dengan keras, sampai Liuli Guoguo merasa kesakitan. Bahkan Liuli Guoguo tanpa sadar juga langsung mengeluh.     

Alis indah Xuanyuan Pofan naik begitu mendengar kata-kata Liuli Guoguo. Dia pun melepaskan si merah kecil di si putih gadisnya, lalu bibir tipisnya pindah ke perut gadis itu, yang juga begitu lembut sekali.     

"Uh, kakak Po, geli. Jangan mencium perutku, jangan, aduh geli sekali," kata Liuli Guoguo dengan suara dan tawa yang begitu manis.      

Xuanyuan Pofan saat ini tahu kalau 'adik kecilnya' itu hampir meledak dan tidak bisa mengendalikan diri. Jadi, dia segera melompat dan melepaskan si kucing kecilnya, lalu melepaskan jubah hitamnya. Kemudian membungkus gadis kecil berbaju merah muda yang ada di lantai, yang bajunya sudah dibuka setengah olehnya.      

Lalu, dengan segera Xuanyuan Pofan menggendong Liuli Guoguo dan memasukkannya ke dalam selimut yang hangat. Kemudian, dia sendiri langsung keluar dari kamar dan bersiap bertemu dengan air es dingin lagi. Namun, untungnya saat ini sedang musim panas.     

***     

Xuanyuan Poxi dibawa kembali ke istana kerajaan oleh enam pengawal Raja Huayou yang begitu kuat dan kekar. Baru saja kakinya menginjak lantai, namun dia sudah melihat pelayannya, Xiao Penzi. Lalu, Xiao Penzi berkata padanya kalau ibu Ratu yang tersayangnya itu ingin memilih selir untuknya.     

Alis Xuanyuan Poxi langsung turun dan terkulai lemas, dengan jantungnya yang tercekat. Hari ini aku bertemu nasib sial apa sih?! Kenapa sampai begitu sial seperti ini! batinnya.      

Namun, karena saat ini Xuanyuan Poxi masih bingung dan tidak tahu arah dalam masalah percintaan, jadi dia hanya bisa menerimanya. Walaupun dia takut perihal memilih selir seperti ini, tapi dia tidak banyak mengeluh. Awalnya dia sudah menolak permintaan Ratu, tapi Ratu masih saja bersikeras atas ini. Jadi, dia pun sudah malas sekali menolaknya lagi.     

Sehingga, tujuh hari kemudian, Xuanyuan Poxi yang sikapnya biasanya begitu sembarangan dan melakukan apa saja yang dia inginkan. Sekarang hanya bisa membiarkan ibu Ratu tersayangnya mengadakan acara akbar, yaitu acara pemilihan selir untuknya.     

Sedangkan menurut Liuli Guougo, acara pemilihan selir yang diadakan oleh Ratu untuk kakak Xuanyuan Poxi kurus pasti akan sangat menyenangkan. Jadi, kata-kata marah yang mengatakan bahwa 'dia tidak akan memedulikan kakak Xuanyuan Poxi kurus lagi, tidak akan lagi bicara dengannya!" ini. Dalam sekejap langsung hilang seolah disapu bersih begitu saja.      

Kemudian Liuli Guoguo terus meminta kepada Xuanyuan Pofan untuk membawanya ke istana kerajaan, agar bisa ikut bersenang-senang di dalam acara itu.     

Xuanyuan Pofan merasa tidak berdaya, karena selama ini dia tidak suka ikut dalam berbagai acara yang pasti ramai tidak karuan seperti itu. Tapi, demi membahagiakan gadis kecilnya ini, dia pun mau tidak mau memaksakan dirinya menemani si kucing kecilnya itu untuk membawanya pergi ke sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.