Asrama Tao Hua
Asrama Tao Hua
Liuli Guoguo memandangi daun pohon yang ada di tangannya sambil memanyunkan bibir. Kemudian dia mengangkat kopernya yang ditaruhnya di tanah, lalu mulai mencari jalan pergi ke sana. Awalnya dia mengira kalau pohon abadi malas memedulikannya, jadi dengan sengaja melemparkan daun pohon itu kepadanya.
Tapi, ketika Liuli Guoguo sudah berjalan cukup lama sambil membawa Cai Gua, menenteng kopernya di tangan, dan membawa tas kain di punggungnya. Dia masih saja tidak melihat satu orang pun yang bisa ditanyai tentang jalan. Lalu, dia pun menyandarkan tubuhnya yang lemas sekali di sebuah batu besar untuk istirahat sebentar.
Karena merasa menganggur, Liuli Guoguo kemudian mengeluarkan daun tersebut, yang tidak tahu kenapa, dirinya tidak membuangnya dengan sesuka hatinya. Lalu, ketika melihat ke arah daun, dia menyadari kalau daun itu merubah diri seperti yang diharapkan.
Jari putih dan lembut Liuli Guoguo secara tidak sengaja menggesek kulit daun layu itu. Lalu, tiba-tiba peta besar yang berbentuk lingkaran cahaya biru tergantung di udara, tepat di depannya.
Liuli Guoguo menemukan tulisan besar yang menyebutkan 'Bangunan Kun Yue' di peta itu. Lalu, tanpa sadar dia tergerak untuk menyentuhnya dengan jari kelingkingnya yang putih dan lembut. Kemudian, peta besar itu berubah menjadi peta kecil yang sangat detail, mengenai bangunan Kun Yue yang langsung tergantung di depannya.
"Wow! Nyonya kecil, daun pohon itu ajaib sekali! Ini adalah harta berharga! Seperti filsafat yang bilang bahwa 'Burung gagak walaupun kecil, namun seluruh dirinya begitu lengkap dan luar biasa'!!" kata Cai Gua yang ada di pundak Liuli Guoguo.
"Hahahahahaha," Liuli Guoguo lalu tertawa tertawa terbahak-bahak sambil menepuk kepala kecil dan berbulu Cai Gua. "Dasar si kecil bodoh, yang benar itu 'Burung pipit walaupun kecil, tapi seluruh dirinya begitu lengkap dan luar biasa'. Bukan burung gagak!"
Cai Gua sangat malu, lalu menutupi wajahnya. Setelah itu dia pun merasa malu untuk bicara apa-apa lagi.
Ingatan Liuli Guoguo sangat bagus. Jadi, setelah mengingat dengan baik rute jalannya, dia pun menyimpan baik-baik daun pohon itu ke dalam saku lengannya. Karena perguruan tinggi Xing Yun sangat besar sekali, maka kedepannya dia pasti masih punya banyak waktu untuk mencari rute jalan di peta daun itu. Jadi, daun itu harus disimpan baik-baik seperti harta karun.
***
"Asrama… Taohua?"
Seperti yang dikatakan oleh pohon rotan sihir abadi, asrama di kampus Hun berada di dalam bangunan Kun Yue.
Liuli Guoguo berjalan mengitari banyak jalan setapak di hutan bambu sebelum akhirnya memasuki area bangunan Kun Yue. Dia menyadari kalau tempat ini benar-benar sangat besar sekali. Setiap asrama yang ada di dalamnya sangat besar, dan pemandangan alamnya juga lumayan bagus.
Meskipun jika dibandingkan dengan kediaman Raja Huayou-nya kakak Po, ini jelas tidak lebih baik dari itu. Namun, ini adalah lingkungan tempat tinggal yang cukup baik dan menyenangkan. Hanya saja, walaupun asrama di dalamnya sangat besar sekali, tapi kamar yang diatur di dalamnya, bisa dibilang tidak terlalu banyak.
Area asrama yang paling besar mungkin hanya bisa ditinggali sekitar lima sampai enam orang, dan area yang paling kecil hanya bisa ditinggali dua orang. Mungkin karena banyak sekali lahan besar yang khusus digunakan untuk latihan pedang.
Karena baru dilepaskan oleh Xuanyuan Pofan setelah dicium dan dipeluk cukup lama sekali. Jadi Liuli Guoguo, si gadis kecil ini benar-benar datang sangat terlambat. Jadi, beberapa asrama yang dilihatnya seperti asrama Meihua, asrama Lanhua, asrama Hehua, dan lain-lain. Semuanya sudah penuh dengan mahasiswa yang lain.
Liuli Guoguo kemudian berjalan sampai ke asrama Taohua. Setelah melihat di dalamnya ada kamar kosong, tanpa ragu-ragu dia masuk ke dalam. Lalu, setelah menaruh koper dan juga tas kainnya itu, dia pun bermain dengan mengelus-elus kepala kecil Cai Gua.
Karena rasa penasaran yang tinggi, Liuli Guoguo tampak tidak sibuk untuk membereskan barang-barangnya yang ada di dalam koper. Tapi dia malah keluar kamar dan mengitari asrama Taohua.
"Nyonya kecil, perutku lapar sekali," kata Cai Gua yang ada di atas pundak Liuli Guoguo secara tiba-tiba. Sambil memanyunkan mulutnya dan memegang perutnya yang lapar sekali. Sebab, hari ini dia sudah menemani Liuli Guoguo seharian, jadi sekarang dia benar-benar bisa dibilang sangat lapar sekali.
Chinchilla kecil imut di pundaknya terus ber 'cit cit' seperti ini, jadi Liuli Guoguo pun juga jadi ikut merasa lapar. Maka dari itu dia masuk kembali ke dalam kamar, lalu mengeluarkan sebungkus permen dan juga alfalfa dari dalam kopernya. Permennya itu untuk dimakan olehnya, sedangkan alfalfa untuk disuapkan ke Cai Gua.