Istri Kecilku Sudah Dewasa

Liuli Guoguo, Aku Berjanji Padamu



Liuli Guoguo, Aku Berjanji Padamu

1Xuanyuan Pofan menarik Liuli Guoguo yang menggembungkan pipinya itu ke dalam pelukannya, lalu menyodok pipinya itu dengan jarinya. Setelah berhasil menyodok pipi Liuli Guoguo hingga kempes, kemudian dia menatap wajah kecil Liuli Guoguo. "Iya iya iya, istri kecilku ini dari dulu sampai sekarang adalah yang paling kurus, paling indah dan paling cantik," ucapnya.     

Liuli Guoguo mengangguk dengan puas dan menjawab, "Em em benar sekali." Lalu dia mengambil secentong udang madu besar dan menaruhnya ke dalam mangkuknya, kemudian mulai mengupasnya.      

Tidak lama kemudian, Liuli Guoguo telah memakan sepiring udang madu besar di atas pangkuan Xuanyuan Pofan. Namun, sebenarnya udang itu tidak hanya dia seorang saja yang memakannya. Tapi, dia bertugas untuk mengupas udang-udang tersebut, lalu menyuapkan ke pria yang ada di belakangnya. Baru setelah itu dia juga memakannya.     

Liuli Guoguo mengelap tangan kecil seputih saljunya dengan sapu tangan, dan melihat ke udang-udang kecil yang tersisa di piring besar itu. "Kakak Po, udang-udang ini begitu besar dan begitu gemuk. Aku sudah selesai mengupasnya," katanya.     

Xuanyuan Pofan tidak bisa menahan diri untuk menaruh dagunya di pundak belakang Liuli Guoguo, lalu mengangguk dan berkata, "Dasar si babi kecil rakus."     

Liuli Guoguo menjulurkan lidahnya, lalu menggodanya dengan berkata, "Kalau begitu kakak Po adalah si babi besar rakus. Di piring ini, hampir setengah udangnya aku berikan untuk kakak Po, kok!"     

"Iya iya si babi kecil rakus dan si babi besar rakus sangat cocok sekali. Aku bersedia kok menjadi si babi besar rakus," jawab Xuanyuan Pofan yang memanfaatkan kesempatan ini. Dengan menyampaikan kisah cinta yang sangat memalukan seperti itu kepada Liuli Guoguo.      

Tapi, hal tersebut ternyata sangat berhasil membuat wajah Liuli Guoguo memerah. Dia pun berhenti bercanda, lalu menoleh dan mencium bibir tipis pria itu.     

Ketika kembali menoleh, tatapan matanya tanpa sadar memandangi sisa udang yang ada di piring besar. Kemudian Liuli Guoguo menghela napas dan berkata, "Kakak Po, enak sekali menjadi udang ya, tampak begitu biasa dan tidak terlalu menarik perhatian orang. Tidak ada orang yang terlalu memperhatikannya."     

"Tapi, walaupun dia kelihatannya biasa, tapi dia bukan tidak kompeten. Dan hal itu tetap akan bertahan sampai akhir."     

Xuanyuan Pofan mengerutkan keningnya ketika mendengar ini, dan itu membuat hatinya merasa tidak nyaman.     

Tepat pada saat ini, pengawal kesatu yang memakai seragam berjalan menghampiri mereka. "Tuan, barangnya sudah datang," katanya. Saat ini dia sedang memegang sebuah kotak brokat berwarna perak. Sepasang sepatu botnya tampak penuh debu dan tanah, seolah dia baru saja kembali dari luar.     

Xuanyuan Pofan mengangkat alisnya, awalnya dia sama sekali tidak berencana untuk menginginkan barang ini. Namun, begitu teringat keluhan dari mulut Liuli Guoguo tadi, dan juga beberapa hari lalu. Ketika istrinya mengungkapkan pemikiran dan permintaan dari dalam lubuk hatinya.     

Istrinya yang ingin mendapatkan dukungan dan persetujuan darinya. Tapi, setelah dirinya marah dan menolak dengan dingin, kemudian istri kecilnya itu malah jadi kesal dan marah pada dirinya.     

Seperti halnya perang dingin yang sangat menyakitkan dan sepi, dengan si kucing kecil beberapa hari terakhir ini. Lalu, hal tersebut membuat hati Xuanyuan Pofan tiba-tiba menjadi lemah, dan melembut seperti air. Jadi dia terpaksa hanya bisa mengalah.     

Setelah mempertimbangkan cukup lama, Xuanyuan Pofan mengangguk kepada pengawal kesatu dan menunjukkan kalau dia boleh menaruh kotak brokat itu.      

Setelah pengawal kesatu keluar, Liuli Guoguo yang sangat penasaran menarik kotak brokat itu ke depannya dan berkata dengan nakal kepada Xuanyuan Pofan, "Kakak Po, kamu menyuruh pengawal kesatu membawa barang berharga apa lagi? Apa aku boleh melihatnya? Walau tidak boleh, aku tetap akan melihatnya! Hehehe!"      

Dengan tidak malunya, kemudian Liuli Guoguo sudah membuka kotak brokat itu, bahkan tanpa menunggu Xuanyuan Pofan menjawab.     

Hanya saja, ketika baru saja membuka sedikit kotak brokat itu, tiba-tiba terdengar suara berat dan begitu rendah, "Liuli Guoguo, aku berjanji padamu."     

Liuli Guoguo mengedipkan mata bulat dan besarnya yang seperti anggur itu, lalu mengedipkannya lagi dan lagi. Dia bisa mengerti kata 'Janji' yang dimaksud oleh Xuanyuan Pofan itu merujuk pada apa. Tapi, dia hanya sedikit merasa tidak percaya dengan apa yang telah didengar telinganya ini.     

Xuanyuan Pofan melihat si kucing kecil yang terdiam dengan bodohnya. Dia pun langsung memeluk Liuli Guoguo dengan semakin erat. Kemudian, ujung hidungnya sudah menyapu leher dan telinganya yang putih dan lembut, mencium rasa dan aroma manis milik istri kecilnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.