Istri Kecilku Sudah Dewasa

Panggil Nona Su Muhuan (2)



Panggil Nona Su Muhuan (2)

1Saat adik ketujuh yaitu Xuanyuan Poyu berkata, "Kakak ketiga, kakak keenam ini bisa mengambil hati para rakyat. Apalagi ayah juga sangat menyayangi…"     

Lalu, ketika ucapan ini mau keluar tersebut, Xuanyuan Poyu tidak tahan untuk mendengar musik yang jelek. Jadi dia menendang wanita cantik di dalam kolam anggur dengan keras, dan mengambil manik-manik di tepi kolam. Lalu dia melemparkan manik-manik itu ke layar pemisah di tepi kolam.      

Xuanyuan Poyu kemudian memaki wanita pemain musik yang sedang memainkan sebuah alat musik di balik layar pemisah itu, "Kamu ini memainkan lagu apa, sih?! aku menghabiskan begitu banyak uang, tapi kamu malah bermain musik seperti ini? Sialan! Da Long, cepat ganti wanita pemain musik ini! Musik yang dimainkannya jelek sekali, sialan!"     

Seorang mucikari pria bernama Da Long yang sedang berjaga di luar mendengarkan makian Xuanyuan Poyu ini. Dia pun langsung berlari masuk ke dalam kamar, membungkuk, lalu segera tersenyum dan berkata, "Eh! Siap! Baiklah Tuan, saya laksanakan!" Lalu dia buru-buru mengeluarkan wanita pemain musik itu dari balik layar pemisah.     

***     

Setelah keluar dari pintu ruangan, mucikari pria itu berkata kepada wanita pemain musik, "Pergi dan panggil nona Su Muhuan kemari!"     

"Hah? Tapi kakak Su Muhuan. dia…" jawab wanita pemain musik itu dengan ragu-ragu.     

Namun, mucikari pria itu langsung mengomeli dan menegurnya, "Dia? Apanya yang dia?! Kalau sudah datang ke tempat ini, tidak perlu berpura-pura jadi wanita mahal dan begitu suci! Ruangan hotel dan pemandian Rouma ini adalah ruangan VIP super di sini. Jadi kita tidak boleh menyinggung perasaan pelanggan yang menyewa ruangan ini."     

"Jika kita seenaknya memanggil wanita pemain musik, lalu ternyata tidak enak main musiknya, yang ada pangeran malah tidak puas. Yang ada akhirnya kita yang malah hancur! Nona Su Muhuan sangat terampil dan bagus sekali ketika bermain musik, pokoknya harus dia. Sana cepat, pergi panggil dia!"     

"Oh oh, baiklah," jawab wanita pemain musik itu setelah diomeli oleh mucikari pria tersebut. Dia tidak berani ragu lagi dan langsung mengiyakan, kemudian bergegas pergi ke kamar Su Muhuan.     

***     

Kamar Su Muhuan,     

"Tidak mau, Xiao Lan, pertunjukanku untuk hari ini sudah selesai. Aku tidak akan pergi ke pertunjukan lain lagi, tidak peduli apapun alasannya," kata wanita berbaju putih dengan cadar putih kepada wanita pemain musik yang bergegas ke kamarnya itu. Dia lalu meletakkan alat musiknya, kemudian mulai pergi ke balik layar ganti untuk berganti pakaian. Hari ini sudah cukup larut, jadi dia sudah harus pulang.     

"Aduh kakak Su Muhuan. Bagaimanapun, yang ini adalah ruangan hotel dan pemandian Rouma. Coba pikirkan hotel dan pemandian Rouma ini tempat apa? Orang yang bisa menyewa tempat ini kalau bukan pedagang kaya raya, ya pelanggan hebat dan luar biasa. Kalau tidak ya pejabat kalangan atas."      

"Kesempatan yang begitu bagus seperti ini, jika tanpa sengaja di… Aduh sudahlah, pokoknya ini adalah kesempatan yang bagus sekali. Kenapa kamu seenaknya menolaknya, sih?!"      

"Apalagi kakak Da Long juga sudah bilang kalau kamu harus pergi ke sana. Dia bilang pelanggan kali ini adalah tokoh besar yang sangat luar biasa. Jika orang lain yang pergi untuk bermain musik, kakak Da Long yang tidak tenang nanti. Dia memaksa terus untuk menyuruhmu yang pergi ke sana."     

Wanita pemain musik hampir menangis, tapi dia tidak cemas tentang apa yang akan terjadi jika Su Muhuan tidak bermain musik untuk pelanggan VIP itu. Dia hanya berpikir kalau dirinya baru saja ditolak oleh pelanggan VIP tersebut. Jadi dia takut kalau nanti kakak Jin akan memukulnya jika tahu hal ini.     

Setelah Su Muhuan berganti pakaian dengan rapi di belakang layar, dia lalu keluar dari layar dan memandangi wanita pemain musik bernama Xiao Lan yang sedang gelisah itu. Kemudian dia berpikir sejenak, sebab mereka berdua sama-sama orang miskin yang kasihan. Tapi, entah kenapa malah bisa-bisanya memberikan satu jalan pemaksaan seperti ini padanya.     

"Kamu coba cari Lan Baihe saja. Meskipun kemampuan bermain musiknya tidak terlalu bagus, tapi dia sangat bagus dalam bidang-bidang yang lain. Dia bukannya juga selalu berharap untuk mendapatkan pelanggan pria kaya raya? Dia pasti akan bersedia pergi dengan senangnya."      

"Pokoknya, yang penting bisa membuat senang dan puas pelanggan. Suara musiknya nanti jelek atau tidak, itu sudah bukan masalah, kan? Bagaimana menurutmu Xiao Lan?"     

Entah kenapa Su Muhuan merasa ucapannya ini benar-benar menjijikan.      

Mata Xiao Lan membelalak, dan dia merasa kalau orang yang disarankan oleh Su Muhuan sangat cocok. Tapi... "Kakak Su Muhuan terima kasih ya. Tapi Lan Baihe mengincarmu dan mau menjatuhkanmu. Kenapa kamu masih mau..." Memberi kesempatan bagus ini kepadanya dengan sia-sia, sih? batinnya.     

Su Muhuan berjalan ke rak rias dan melepaskan jepit rambut di sanggulnya satu persatu. "Kita semua ini sama-sama orang miskin," jawabnya.      

Selain itu, untuk Lan Baihe mungkin hal ini membantunya. Tapi baginya, ini adalah sebuah kebebasan. Yang kata orang merupakan kesempatan bagus, tapi bagi Su Muhuan, sebenarnya itu adalah hal kotor dan sangat menjijikan.     

"Baiklah, kakak Su Muhuan. Kalau begitu aku akan mencari Lan Baihe," ucap Xiao Lan.      

Seperti yang dikatakan wanita pemain musik Xiao Lan, dia langsung lari keluar pintu kamar. Tapi, pada saat melangkah keluar, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bergumam, "Bodoh sekali, berpura-pura sombong dan sok suci."      

"Bodoh sekali, mau-maunya memberikan kesempatan yang baik ini kepada orang lain. Dengan sok suci, apa kamu bisa makan kenyang, hah? Semuanya di sini ini wanita yang sudah kotor. Tidak ada yang lebih bersih dari siapapun juga!"     

Tangan Su Muhuan berhenti sejenak, lalu air matanya diam-diam mengalir dari mata aprikotnya yang halus.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.