Cicada Tertawa, Jangkrik Ribut (2)
Cicada Tertawa, Jangkrik Ribut (2)
Nyonya kecil berharap Tuan tidak terburu-buru tidur, dan mau menunggunya untuk membuka hadiah dari pangeran putra mahkota bersama-sama. Baru setelah itu tidur, lanjut Xiao Denglong dalam hati.
Liuli Guoguo telah menyuruh Xiao Denglong untuk menyampaikan pesannya kepada Xuanyuan Pofan. Namun Xiao Denglong hanya mengatakan setengahnya, dan setengahnya lagi tidak disampaikannya. Karena ucapan 'Berharap Tuan tidak terburu-buru tidur' atau semacam ini.
Benar-benar membuat Xiao Denglong tidak enak untuk menyampaikannya, karena dia hanyalah seorang pelayan. Karena dia tahu kalau Raja Huayou ini sangat pandai, jadi walaupun dia hanya bicara setengah saja, Tuan pasti tahu apa maksud dari Nyonya kecil.
Kemudian Xuanyuan Pofan langsung mengerutkan keningnya begitu mendengar pesan dari gadis kecilnya itu.
***
Liuli Guoguo dengan patuhnya mengikuti wakil kepala pelayan Xie Shuizhi masuk ke dalam sebuah ruangan yang dekorasinya sederhana.
Mata besar dan bersinar Liuli Guoguo yang seperti anggur berkedip dengan begitu imut. Ketika berpikir kakak Po yang telah menunggunya, hal itu membuatnya tidak sabar. Jadi dia segera berkata kepada Xie Shuizhi, "Wakil kepala pelayan Xie Shuizhi kalau ada yang mau dibicarakan cepat katakanlah."
Xie Shuizhi memandangi mata gadis berbaju merah muda yang besar bagai anggur dan begitu polos, sejernih air, lalu bersinar bagaikan bintang. Melihat penampilan polos dan lugu gadis itu, tiba-tiba dia ragu, apakah memang harus mengatakan semua ini kepada gadis tersebut.
Tapi, begitu teringat dengan pangeran yang sudah berumur dua puluh tahunan ini, lalu teringat Xuanyuan Poyu, pangeran ketujuh yang berumur lebih muda dari Xuanyuan Pofan dua tahun. Yang mana istri dari pangeran ketujuh itu sudah melahirkan anak ketiga dari pangeran ketujuh beberapa bulan lalu.
Xie Shuizhi pun menggertakkan giginya, lalu menuangkan secangkir teh untuk Liuli Guoguo sambil berkata, "Nyonya kecil, malam ini hamba begitu tergesa-gesa menemui Nyonya, sebenarnya juga bukan karena apa-apa. Hamba hanya ingin mengatakan..."
Xia Shuizhi kemudian mengalihkan pandangannya kepada dua pelayan yang berada di belakang Liuli Guoguo. Kemudian berhenti sejenak, mengedipkan matanya, lalu berkata, "Nyonya kecil, bisakah kamu meminta dua pelayan dekat anda ini untuk menunggu di luar sebentar."
Liuli Guoguo tersenyum, "Wakil kepala Xie Shuizhi, jangan khawatir. Ding Xiang dan Cui Le adalah orang-orang terdekatku sendiri. Apapun yang bisa aku dengar, maka mereka juga bisa mendengarnya. Silakan cepat katakan apa yang ingin kamu bicarakan," jawabnya. Katakan dengan cepat, aku tidak ingin Kakak Po menunggu terlalu lama, batinnya.
Xie Shuizhi langsung menolak, "Tidak bisa. Nyonya kecil, mereka harus keluar. Tolong maafkan hamba Nyonya kecil, tapi tolonglah."
Cui Le dan Ding Xiang mengerutkan kening, Wakil kepala Xie Shuizhi ini apa jangan-jangan mau membuat masalah dengan Nyonya kecil? Kami tidak akan keluar! batin mereka.
Cui Le dan Ding Xiang diam-diam berpikir begitu di dalam hati mereka. Bahkan mereka berpura-pura tidak mendengar apa-apa, dan terus menempel di belakang Liuli Guoguo. Apalagi sekarang berdirinya jadi lebih kokoh seperti kayu.
"Cui Le dan Ding Xiang, kalian keluarlah dulu," perintah Liuli Guoguo yang tidak ingin ribut lagi dengan wakil kepala Xie Shuizhi ini.
"Nyonya kecil, tapi..." ucap Cui Le dan Ding Xiang dengan masih gelisah dan tidak tenang.
Liuli Guoguo menoleh dan melihat kegugupan, serta kepanikan dari dua pelayannya itu. Kemudian dia tersenyum dan melengkungkan bibirnya, "Aduh Cui Le dan Ding Xiang, wakil kepala pelayan Xie Shuizhi sangat ramah. Kalian ini apa takut aku akan dimakan olehnya ha? Ayo keluarlah dulu, sebentar saja kok," lanjutnya.
Dua pelayanku ini juga sungguh menggemaskan sekali. Walaupun seandainya wakil kepala pelayan Xie Shuizhi ini akan berbuat sesuatu yang buruk padaku. Tapi untuk apa aku takut? Aku kan bisa bela diri.
Aku tidak mungkin kalah dari seorang ibu-ibu paruh baya sepertinya? Apalagi, di kediaman Raja Huayou ini, siapa juga yang berani menyentuhku? Bahkan menyentuh sehelai rambutku saja tidak akan berani, batin Liuli Guoguo.
"Laksanakan," jawab Cui Le dan Ding Xiang. Mereka lalu mundur dan pergi dari sana dengan patuhnya.
"Ayo cepat, katakanlah wakil kepala pelayan Xie Shuizhi. Ini juga sudah malam sekali," kata Liuli Guoguo sambil tersenyum kepada wakil kepala pelayan Xie Shuizhi.
Wakil kepala Xie Shuizhi melihat kedua pelayan itu telah pergi, baru dia bisa tenang sekarang. Jadi dia pun segera berkata kepada Liuli Guoguo, "Nyonya kecil, hamba malam-malam seperti ini datang dan sampai mengganggu istirahat Nyonya kecil. Sebenarnya karena… Karena demi urusan besar antara Nyonya kecil dan Tuan."
"Em?" gumam Liuli Guoguo dengan bingung.