Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kamu Milikku, Jadi Tidak Boleh Memedulikan Orang Lain



Kamu Milikku, Jadi Tidak Boleh Memedulikan Orang Lain

1"Kakak Po, aku sangat gugup sekali," kata Liuli Guoguo sambil menggembungkan pipinya yang merah dan lembut.     

"Em?" guma pria itu karena bingung.     

"Kakak Po, Ratu apakah masih kesal dan benci padaku?"      

Begitu Liuli Guoguo mengingat kejadian tiga tahun lalu, yakni saat dirinya yang memukul wajah Ratu dengan tinjunya. Bahkan memakinya dengan kata-kata yang tidak baik dan menyakiti hatinya.     

Kemudian Liuli Guoguo juga sempat memakinya dalam hatinya, bahkan juga mengatakannya langsung kepada Ratu. Namun, Ratu juga pernah memakinya secara langsung. Jadi bisa dilihat jelas kalau Ratu sangat membencinya.     

Saat itu, Liuli Guoguo masih sangat kecil, temperamennya cukup buruk, dan dia juga orang yang terlalu berterus terang. Dia benar-benar tidak terlalu suka dengan Ratu. Namun, bagaimanapun Ratu adalah ibu yang melahirkan kakak Po-nya. Seperti halnya dengan ibu kandungnya sendiri, dan hubungan itu seharusnya bisa sangat dekat.      

Liuli Guoguo ingin selamanya bersama dengan kakak Po. Jadi dari lubuk hatinya yang terdalam, dia berharap kalau ibu kandung kakak Po bisa menerima dan menyukainya. Tapi, sepertinya Ratu tidak terlalu menyukainya.     

"Kenapa kalau dia membencimu? Lalu, memang kenapa juga kalau dia tidak membencimu? Kamu milikku, jadi tidak boleh memedulikan orang lain. Kamu tidak perlu memikirkan bagaimana orang lain kepadamu, kamu hanya boleh memedulikan diriku. Perasaan dan semua pikiranmu hanya digunakan untuk memedulikanku saja, itu sudah cukup."      

"Mengenai orang yang lain, itu tidak terlalu penting," kata Xuanyuan Pofan kepada gadis kecilnya yang memiliki aroma khas. Dengan suara berat dan rendahnya yang penuh dengan kasih sayang, namun juga terdengar begitu arogan. Hidung mancungnya kemudian diletakkan di samping telinga Liuli Guoguo sambil menghirup aromanya yang khas.     

Mata besar dan bulat Liuli Guoguo bersinar, dan wajah kecilnya langsung memerah. Kakak Po ini benar-benar deh. Padahal jelas-jelas aku bertanya dengan serius kepadanya. Tapi dia malah mengatakan kata-kata yang memalukan dan begitu arogan ini, batinnya.     

Liuli Guoguo tidak tahu kenapa saat semakin tumbuh dewasa, dia merasa kalau kakak Po-nya jadi semakin aneh sekali. Bahkan, terkadang kakak Po-nya juga semakin jahat dan buruk.      

Ketika Liuli Guoguo masih kecil, kakak Po-nya sangat jarang berinisiatif untuk memeluk atau menggendongnya. Biasanya selalu Liuli Guoguo sendiri yang minta digendong. Kemudian kakak Po hanya akan menggendongnya sebentar, lalu melepaskannya secepat mungkin.     

Lalu, yang paling penting adalah, dulu jika kakak Po mencium bibirnya, maka hanya akan mengecup sebentar seperti ciuman kodok saja. Bahkan terkadang hanya akan menggigit telinga kecilnya untuk dimainkan saja. Namun sekarang, hampir setiap hari kakak Po selalu memeluk dan menciumnya berkali-kali, bahkan setiap kali melakukan itu akan sangat lama sekali. Kemudian terkadang...     

Semakin memikirkan semua ini, Liuli Guoguo jadi semakin malu dan jadi tidak berani untuk memikirkannya. Saat ini dia hanya bisa menjadi si kelinci putih yang patuh, dan membiarkan pria yang saat ini memeluknya, tengah menciumnya dan meremas si putihnya.     

***     

Di bangunan Sunmei istana kerajaan ibu kota kekaisaran,     

Di bawah tirai ranjang berwarna kuning angsa yang mewah, terlihat pria muda yang kuat itu harus melewati wanita di bawah tubuhnya sekali lagi, lalu mengangkat selimutnya dan berdiri. Hanya saja, tiba-tiba pinggangnya dipeluk sebelum pahanya bisa sempat turun dari ranjang.     

Kepala selir Sun Mei'er disandarkan dengan nyaman ke punggung Xuanyuan Pofei yang kokoh. Dia lalu berkata dengan manjanya, "Xuanyuan Pofei, Raja Huayou akan pergi ke bangunan Kun Ning sebagai tamu hari ini. Ayahmu pasti ada di sana bersamanya. Dia tidak akan berada di sini. Kamu bisa tinggal bersamaku untuk sementara waktu."     

Alis panjang Xuanyuan Pofei yang indah naik, dia lalu mengerutkan kening dan menunjukkan wajah sedikit tidak senang. Kemudian bibirnya terbuka dengan suara yang tidak terlalu senang, "Sun Mei'er, masalah kecil tidak boleh disepelekan karena pasti bisa menghancurkan urusan besar. Apa kamu mengerti maksudku ini? Jika kita mabuk sambil bersenang-senang dan tenggelam dalam kenikmatan, maka rencana kita mungkin bisa gagal!"     

Tangan Sun Mei'er yang memeluk pinggang pria itu bergetar, lalu dia pun melepaskannya.      

Xuanyuan Pofei menundukkan kepala dan melihat sekilas ke tangan kecil wanita itu yang gemetar. Sebab dia takut jika ucapannya ini terlalu menyakiti hati wanita itu. Jadi, dia pun buru-buru berbalik dan memeluk wanita itu ke dalam dekapannya.      

"Sun Mei'er, aku benar-benar menyukaimu. Jika suatu hari aku bisa mengambil posisi agung di daratan Liufeng ini. Lalu bisa menaklukkan gunung dan sungai yang begitu makmur. Maka, bahkan burung phoenix milik ribuan orang pun akan menjadi milikmu."      

"Agar hari itu bisa datang secepat mungkin, masih banyak hal yang harus dilakukan. Jadi jangan sampai serakah untuk sementara waktu ini, apakah kamu mengerti?" kata pria itu, dan dengan lembut dia langsung mencium kening wanitanya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.