Ratu, Dia Masih Kecil (1)
Ratu, Dia Masih Kecil (1)
Setelah Xuanyuan Pofan duduk, wajah bulat Raja yang sedikit gemuk itu langsung tersenyum senang. Lalu dia berkata dengan suara yang jelas terdengar bahagia sekali, "Pelayan, cepat minta dapur untuk menyajikan semua makanannya."
Putra kesayangannya akhirnya mau tinggal di ibu kota kekaisaran. Maka, hal ini pasti akan membawa berkah besar bagi ibu kota kekaisaran ini. Putra yang sangat disayangi dan dimanjakannya ini adalah kebanggaannya. Jadi sebagai ayah, Raja sangat ingin memberikan semua yang terbaik untuk putranya.
***
Liuli Guoguo juga masih mengenakan pakaian berwarna merah muda hari ini. T0api pola dan motif pakaian merah mudanya hari ini lebih terlihat formal dan mewah dari biasanya. Dia yang biasanya dikenal sangat licah, banyak tingkah dan sedikit aneh. Sekarang jadi terlihat sangat feminim seperti gadis yang sangat anggun dan lembut.
Liuli Guoguo kemudian berjalan ke samping Ratu dan melihat tatapan mata bersinar Ratu kepadanya.
Ratu berpikir kalau menantu kecilnya ini akhirnya sudah jadi gadis dewasa. Walaupun wajah kecilnya masih begitu imut, dan mata besar serta jernihnya itu masih berkedip dengan begitu lugunya. Tapi tetap saja itu tidak bisa menyembunyikan sifat batiniahnya yang suka bermain dan sedikit jahil.
Namun, setidaknya Liuli Guoguo lebih dewasa dari sebelumnya. Cara bicara dan bertindaknya juga tidak sekanak-kanakan seperti dulu. Dia benar-benar terlihat lebih baik sekarang.
Ratu terus mencuci otaknya sendiri dengan memberikan kata-kata pujian untuk Liuli Guoguo. Di dalam pikirannya, hanya demi membuat dirinya sendiri bisa menyukai menantu kecilnya ini.
Liuli Guoguo berjalan ke samping Ratu, kemudian Ratu langsung menyambar tangan kecilnya, dan menggenggamnya di telapak tangannya sendiri yang begitu lembut. Kemudian mulutnya mulai terbuka dan terus memuji Liuli Guoguo.
"Em, Liuli Guoguo sudah tumbuh cukup tinggi ya. Namun masih saja kulitmu begitu putih dan lembut. Hebat sekali! Pantas saja Xuanyuan Pofan putraku ini sangat menyukaimu. Sini, cepat duduk di sampingku, kamu dan Xuanyuan Pofan hari ini harus duduk menemaniku dan Raja baik-baik ya."
Xuanyuan Pofan menyaksikan tangan gadis kecilnya dipegang oleh Ratu. Membuat alis tebalnya membentuk bukit kecil karena merasa sedikit tidak senang.
Kemudian pelayan dari dapur sudah menyajikan semua makanan lezat yang beraneka ragam satu persatu di atas meja.
Liuli Guoguo, si kucing kecil rakus makan ini melihat ke piring-piring yang ada di meja, dan dia tiba-tiba langsung lapar. Dirinya yang awalnya bersikap seperti gadis kecil yang lembut. Namun sekarang ketika di depan makanan, kepura-puraannya ini langsung habis, seperti telah dimakan oleh makanan-makanan lezat dan berminyak ini.
Liuli Guoguo benar-benar sudah tidak tahan untuk segera melahap semuanya. Jadi dia pun langsung menundukkan kepala, dan makan dengan lahapnya. Bahkan makan sampai mulutnya berminyak semua. Dia terlihat terus mengambil masakan-masakan itu dengan sumpit.
Ratu yang melihat Liuli Guoguo makan dan melepaskan dirinya begitu saja itu, tanpa sadar langsung mengerutkan keningnya dengan tidak senang. Jika dulu, dia pasti akan menegur Liuli Guoguo dan memberitahunya tata aturan dan sikap sopan santun yang benar dan baik, cara seperti apa kalau sedang makan.
Tapi sekarang, Ratu harus menahan dorongan itu. Mungkin putranya Xuanyuan Pofan ini sangat mencintai dan menyukai gadis kecil yang begitu lugu dan apa adanya ini. Jadi, putranya mungkin tidak suka terhadap gadis yang bersikap dan berbicara dengan terlalu anggun.
Karena putranya Xuanyuan Pofan ini menyukai istri kecilnya, maka sebagai ibunya, Ratu harus memaksakan diri untuk juga suka dengan menantu kecilnya ini. Sebenarnya, gadis ini cukup imut juga. Ketika terus berpikir seperti ini, dia mulai mencuci otaknya sendiri lagi mengenai Liuli Guoguo.
Ratu mengambil sepotong perut babi madu dan menaruhnya di dalam mangkuk Liuli Guoguo sambil berkata dengan ramah, "Tidak disangka, Liuli Guoguo yang begitu ramping ini ternyata bisa punya nafsu makan sebesar ini ya. Ini, ayo makan daging perut babi madu ini, rasanya enak sekali. Kamu bisa mencobanya."
Ratu benar-benar bersemangat kali ini, dia sampai dengan sengaja meminta seseorang untuk memberitahunya selera masakan kesukaan Liuli Guoguo. Lalu menyuruh para pelayan dapur untuk memasak semua itu.
Jadi ketika menyaksikan Liuli Guoguo makan dengan sangat lahap, membuat Ratu tidak bisa menahan perasaan sedikit lega di dalam hatinya. Jika menantuku ini makan dengan enak, maka Xuanyuan Pofan, putraku ini juga akan bahagia. Makan dengan tak beraturan juga tidak masalah dan biarkan saja deh. Yang penting, selama Xuanyuan Pofan suka dan tidak terbebani, itu sudah cukup, batinnya.
"Terima kasih, Ratu. Ratu silakan makan yang lebih banyak juga," kata Liuli Guoguo dengan sangat patuh. Kemudian dia mengambilkan sepotong perut babi madu, dan memasukkannya ke dalam mangkuk Ratu.
Xuanyuan Pofan mengerutkan kening ketika melihat istri kecilnya memberikan sepotong daging perut babi madu ke mangkuk Ratu. Namun, alisnya sedikit mengendur dan jadi rileks ketika berpikir dan melihat Ratu yang tidak menyulitkan istri kecilnya ini.
Ratu bahkan sudah bersusah payah menyiapkan semua masakan yang sesuai dengan selera gadis kecilnya itu. Apalagi gadis kecilnya itu tampak sangat lepas dan lahap ketika memakan semua ini dengan gembira.
Namun, sedetik berikutnya...