Kakak Po, Jangan Seperti Ini!
Kakak Po, Jangan Seperti Ini!
Liuli Guoguo menggembungkan pipinya dengan keras. Bagaimana ini? Kakak Po benar-benar berubah jadi semakin jahat! batinnya.
Kereta kuda mulai bergerak, si kucing kecil ini benar-benar lembut dan halus. Membuat lidah pria yang menjilati jemari tangan kecil gadisnya jadi semakin cepat. Tidak lama kemudian, dia sudah melumuri seluruh tangan gadis itu dengan air liurnya, dan membuat gadis itu jadi lemas.
Liuli Guoguo mendesah tanpa bisa terkendali. Wajah kecilnya memerah seperti udang rebus. Dia tidak menyangka kalau kakak Po-nya akan mencium seluruh tangannya, bahkan bisa sampai selama ini. Lalu, seluruh nyeri dan perasaan aneh di tangannya seperti menjulur di seluruh badanya.
Tidak lama kemudian, Liuli Guoguo sudah melemas seperti genangan air di dalam pelukan pria itu. Namun, dia langsung terkejut dengan gerakan selanjutnya dari pria itu. Mata besar dan bulatnya bahkan membelalak tidak karuan. "Kakak Po, tidak, tidak boleh... Kamu kamu kamu..." gumamnya.
Liuli Guoguo sejenak hanya bisa mengatakan kata 'kamu kamu kamu' saja, dan kata ini sungguh tidak berguna. Karena ketika kata tidak bolehnya itu terucap, tapi dia sudah digendong oleh Xuanyuan Pofan, dan Xuanyuan Pofan telah membuka pakaian merah mudanya, serta pakaian penutup dada berwarna kuningnya.
Kemudian pria itu menundukkan kepalanya, dan melumat titik kecil merah di tengah si putih. Gerakannya tampak begitu cepat dan sangat dominan.
Huwaaaah! Kakak Po, kamu nakal sekali! batin Liuli Guoguo. "Kakak Po, jangan seperti ini!" teriaknya.
Tangan kecil seputih salju Liuli Guoguo mendorong kepala pria itu ke perutnya, dan membuat wajah kecilnya berubah menjadi merah padam. Kecuali, mata besar seperti anggurnya yang hitam dan gelap tampak begitu jernih. Tidak ada warna putih lain di tubuhnya, seluruh tubuhnya yang memerah karena malu.
Malam itu, ketika si kucing kecil ini tidur, Xuanyuan pofan tidak bisa menahan diri untuk tidak melahapnya, dan tak bisa menahan api jahat di dalam pikirannya. Bagian mana dari si kucing kecil ini yang bukan milikku? Aku hanya menggunakan hakku saja sebagai pemiliknya.
Jika bukan karena menunggu malam pertama pernikahanku dengan Liuli Guoguo agar bisa sempurna dan tak ada kurangnya. Aku benar-benar sudah akan mengambil keperawanan milik Liuli Guoguo di kereta kuda saat ini, batin Xuanyuan Pofan.
Suara memohon dari gadis kecilnya itu tidak bisa menghentikan api nafsu di diri pria itu. Dia bahkan terus menyerang kedua payudara putih lembut milik gadisnya, dengan mata elangnya yang bersinar.
Liuli Guoguo saat ini sungguh ketakutan terhadap pria itu. Tapi, entah kenapa tubuhnya menjadi semakin lemas, dan matanya mulai kabur. Tangan kecil itu masih dengan keras berusaha mendorong kepala pria itu. Namun kekuatannya hanya terasa bagai klitikan tidak berarti bagi pria itu.
Ketika Xuanyuan Pofan selesai menggigit salah satu titik merah muda di payudara putih itu, dia pun bersiap mau mencicipi payudara putih yang satunya. Namun, tiba-tiba kereta kuda terasa sedikit bergetar, dan terdengar sedikit suara aneh.
"Kakak keenam! Si persik madu!" panggil Xuanyuan Poxi.
Hal baik ini langsung terputus dan berakhir. Wajah tampan Xuanyuan Pofan menggelap. Burung di bagian bawah tubuhnya sudah tidak ribut lagi, dan mulai melemah. Liuli Guoguo juga bisa merasakan kalau sosis di pantatnya sudah tidak terlalu keras.
Karena buku-buku aneh tadi malam, Liuli Guoguo awalnya sangat kesal dengan kakak Xuanyuan Poxi kurusnya itu di dalam hati. Tapi sekarang, dia benar-benar merasa sangat berterima kasih kepada kakak Xuanyuan Poxi kurusnya ini, karena telah datang secara tiba-tiba.
***
Xuanyuan Poxi yang tampak sudah berkeringat ketika menunggangi seekor kuda. Dia menunggang kuda bersama dengan Meng Te'er, pangeran mahkota dari kerajaan Meng, serta gurunya. Dan mereka baru kembali dari berburu.
Begitu melangkah dan memasuki gerbang istana, Xuanyuan Poxi melihat kereta kuda milik kakak keenamnya melaju ke arahnya. Alis tampan itu kemudian mengerutkan kening karena sedikit menyesal. Lalu, dia pun buru-buru menghentikan kereta kuda kakak keenamnya dan bersiap menyapanya.
Benarkah, apa kakak keenam dan si persik madu tidak mau tinggal sebentar saja di bangunan Kun Ning? batin Xuanyuan Poxi..
Xuanyuan Poxi mengira, saat kembali dari berburu dia masih bisa pergi ke bangunan Kun Ning untuk menemui dan bersenang-senang dengan kakak keenam dan si persik madu. Namun dia terlambat.
Kereta kuda sudah berhenti, dan Xuanyuan Poxi pun langsung memanggil mereka berdua. Tapi, entah kenapa orang yang berada di dalam tirai tidak langsung mengangkat tirai untuk menyapanya.