Istri Kecilku Sudah Dewasa

Dia Rasanya Hampir Gila Karena Merindukannya



Dia Rasanya Hampir Gila Karena Merindukannya

3Dalam perjalanan kembali ke kediaman Raja Huayou dengan kereta mewah, Xuanyuan Pofan melepaskan cadar merah muda di wajah imut istri kecilnya. Dia lalu menyandarkan kepalanya ke wajah istri kecilnya yang lembut itu, kemudian menghirup aroma unik dan wangi yang hanya dimiliki oleh Liuli Guoguo. Padahal hanya beberapa jam sejak Liuli Guoguo pergi sekolah, tapi rasanya dia sudah hampir gila karena merindukannya.     

Liuli Guoguo menguap lebar, dia sangat mengantuk sekali. Dia tidak menyangka kalau ternyata belajar di sekolah lebih membosankan daripada belajar privat di kediaman. Sebab, di sekolah peraturannya terlalu banyak, sehingga tidak bisa begitu bebas.      

Sudahlah! Tidak apa-apa, bagaimanapun juga, aku harus menempuh jalan yang sudah aku pilih! Apalagi, sekarang ada Xiaobao bersamaku, itu cukup lumayan menyenangkan! batin Liuli Guoguo.     

Xuanyuan Pofan sangat gemas sekali ketika melihat ekspresi istri kecilnya yang terkadang mengantuk dan terkadang senang. Dia pun tidak bisa menahan diri untuk mengangkat Liuli Guoguo ke pangkuannya. Dirinya kemudian bertanya dengan pelan kepada Liuli Guoguo, "Bagaimana rasanya hari ini, saat pertama kalinya masuk sekolah? Apa menyenangkan?"     

Liuli Guoguo yang sangat mengantuk, dia tampak berkedip beberapa kali, lalu tersadar. Hah? Kenapa aku tiba-tiba ada di pangkuan Kakak Po? tanyanya dalam hati. Setelah itu, dia menyandarkan kepalanya di dada Xuanyuan Pofan dan menjawab dengan suara pelan yang begitu lembut karena sedikit mengantuk, "Itu… Lumayan menyenangkan" Selesai berbicara, dia kemudian menguap lagi.     

Suara lembut itu seolah menghantam telinga Xuanyuan Pofan, membuat seluruh tubuhnya menegang dan jadi geli. Dia pun menepuk pantat kecil Liuli Guoguo dan berkata, "Jangan tidur. Tunggu sampai tiba di kediaman, makan malam dulu baru tidur." Selesai bicara, dia pun menggoyang-goyangkan tubuh Liuli Guoguo yang ada di pangkuannya.     

Xuanyuan Pofan berhasil membangunkan Liuli Guoguo. Dia kemudian mengusap matanya lalu berkata, "Kakak Po, tahukah kamu kalau tindakan mengganggu orang tidur itu adalah perilaku yang buruk."     

Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya, kemudian mencubit hidung kecil Liuli Guoguo, dan menjawab, "Perilaku buruk? Lalu, bagaimana denganmu? Aku dengar, ada anak yang baru pertama masuk sekolah, tapi sudah dihukum berdiri oleh gurunya."      

Mendengar itu, Liuli Guoguo yang baru saja malas-malasan, seketika langsung menegapkan tubuhnya begitu saja dan membelalakkan matanya. "Kakak Po, bagaimana kamu bisa tahu ini? Ini semua tidak seperti yang kamu bayangkan, kok!" jawabnya. Dia pun langsung melompat turun dari pangkuan Xuanyuan Pofan dan kembali ke tempat duduknya semula.     

Xuanyuan Pofan mengerutkan keningnya begitu sentuhan lembut di pangkuannya menghilang.      

Liuli Guoguo menegapkan duduknya, lalu dengan tenang berkata, "Kakak Po, dengarkan penjelasanku."      

Xuanyuan Pofan kemudian menepuk lututnya. "Duduklah kembali ke lututku, baru aku akan mendengarkan penjelasanmu," katanya.      

Liuli Guoguo pun mengerti, dia kemudian langsung kembali duduk di pangkuan Xuanyuan Pofan dan mulai bercerita. Bibir merah muda bagai ceri itu membuka, lalu menutup, dan dia langsung menceritakan semua kejadian hari ini. Dirinya yang sedang bercerita itu bagaikan seekor burung yang kini menyanyikan lagu untuk Xuanyuan Pofan.      

Xuanyuan Pofan hanya menatap bibir kecil Liuli Guoguo yang begitu imut, tapi tidak mendengarkan sepenuhnya apa yang diceritakan oleh Liuli Guoguo. Ketika Liuli Guoguo belum selesai bercerita, tiba-tiba bibirnya sudah menutup dan melahap bibir Liuli Guoguo yang bagai ceri itu.      

Liuli Guoguo cukup terkejut dan merasa aneh. Padahal, aku kan belum selesai cerita, kenapa Kakak Po tiba-tiba mencium bibirku, ya? Apa karena kakak Po kelaparan? batinnya. Dia ingat kalau dulu Kakak Po-nya pernah berkata, jika bibirnya bisa menyelesaikan masalah lapar pada diri Kakak Po-nya. Namun, Liuli Guoguo tidak tahu, apa alasan Kakak Po-nya menciumnya karena ini.      

Setelah mencium cukup lama, Xuanyuan Pofan takut itu malah membangunkan adik yang ada di bawah bagian tubuhnya. Jadi, dia pun melepaskan ciumannya dari bibir kecil istri kecilnya. Kemudian mengangkat Liuli Guoguo dan mendudukkannya kembali ke tempat duduknya semula.     

"Pao Baobao?" tanya Xuanyuan Pofan sedikit heran.      

Liuli Guoguo lalu mengelus bibirnya yang baru saja dicium Kakak Po-nya. Dia pun kemudian mengangguk dan berkata, "Benar sekali. Ingat ya, namanya itu Pao Baobao yang artinya adalah pelindung. Dia itu sangat ramah sekali! Hanya saja, dia terlalu mudah bersemangat."     

"Em, apa kamu capek dihukum berdiri? Apa guru Li itu sangat galak? Apa kamu mau aku minta kepala sekolah untuk menggantinya?" tanya Xuanyuan Pofan yang lalu menepiskan beberapa helai rambut Liuli Guoguo yang berantakan. Kemudian menarik beberapa helai rambut itu ke belakang telinga kecil Liuli Guoguo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.