Istri Kecilku Sudah Dewasa

Sosok Merah



Sosok Merah

1Ratu pun melirik dan memicingkan mata ke Selir Meng yang saat ini tampak bingung dan tidak tenang. Dia lalu berjalan menghampiri Selir Meng dan mulai memakinya, "Selir Meng! Berani sekali kamu, ya?! Aku menyuruhmu mengajari aturan kerajaan kepada istri kecil Raja Huayou, tapi kamu malah memperlakukannya dengan tidak baik seperti ini. Beraninya kamu menaruhnya untuk tinggal dan tidur di bangunan Shan tempat buruk seperti itu?! Cepat katakan, apakah kamu juga yang telah meracuninya?!"     

Mendengar ini, Selir Meng pun langsung panik. Dia memang tidak senang dan tidak suka dengan Liuli Guoguo karena telah mengganggu kesenangannya dengan Raja. Karena itulah, dia menempatkan Liuli Guoguo ke Bangunan Shan. Tapi, dia tidak pernah meracuni Liuli Guoguo.      

"Ratu apa yang anda ucapkan itu?! Istri kecil Raja Huayou hanya tinggal di kediamanku. Aku juga bukanlah orang yang tidak punya otak, mana mungkin aku meracuninya di kediamanku sendiri? Ini sama saja menggali kuburan sendiri, kan?! Ratu, kalau memang tidak suka denganku tidak apa, tapi jangan memfitnahku seperti itu, hiks hiks hiks." kata Selir Meng membantah ucapan Ratu.      

Setelah bicara, dia pun langsung menangis terisak, lalu mengambil sapu tangan dari balik lengan bajunya dan menyeka air matanya yang tidak ada. Raja yang melihat ini, dia merasa sangat tidak tega. Wajah lembut yang tampak sedih dan menangis, pria mana yang tega melihatnya.      

Raja pun mengerutkan keningnya, lalu menghampiri Ratu dan Selir Meng. Kemudian, dia merangkul pundak Selir Meng, menepuknya, dan berusaha untuk menghiburnya, "Sudahlah. Aku tahu, kamu tidak akan melakukan ini. Aku akan menyelidiki ini semua," katanya menenangkan.     

"Meng Yuan, kamu..." gumam Ratu yang terkejut saat melihat kemampuan akting Selir Meng. Apalagi, ketika melihat tatapan mata lembutnya yang memandangi Raja, hatinya semakin merasa kesal dan sesak. "Raja! Kamu mana boleh..." katanya kemudian sambil memelototi Raja. Dia tidak percaya kalau Raja bisa begitu percaya dengan rubah tidak tahu diri itu.     

"Sudahlah! Ratu, aku tahu kamu sangat cemas dan khawatir. Tapi kamu juga tidak bisa menuduh sembarangan begini," Kata Raja dengan serius ke Ratu sambil merangkul Selir Meng ke pelukannya. Dia takut kalau Ratu akan melukai dan memaki Selir Meng lagi.     

Ratu pun langsung terseok ke belakang sambil memegangi dadanya yang sakit karena mendengar ucapan Raja.      

"Ratu, apa anda baik-baik saja?" tanya Bu Dong yang ada di samping Ratu, yang langsung maju dan memapahnya.      

Sedangkan Selir Meng melirik Ratu dengan sinis, lalu sudut bibirnya tampak melengkung dengan puas.     

***     

Pengawal kedua mengerutkan keningnya, lalu menarik pengawal kesatu yang ada di sampingnya, "Kakak, apa kita perlu memberitahu ini kepada Raja Huayou?" tanyanya.     

"Omong kosong! Tentu saja kita harus memberitahu Tuan. Mana ada yang lebih penting di hati Raja Huayou daripada istri kecilnya. Mana mungkin kita tidak memberitahu ini kepada Tuan?! Jika ada hal buruk yang terjadi kepada istri kecilnya, maka kita pasti akan mati dan tidak bisa melarikan diri!" jawab pengawal kesatu.     

Salahku dan salah pengawal kedua yang tidur terlalu lelap sampai tidak menyadari kalau dari awal ada yang tidak wajar dengan istri kecil Raja Huayou! Jika ada apa-apa dengan Nyonya kecil. Aku dan pengawal kedua harus di tebas langsung dengan pedang untuk menebus kesalahan kami ini! batin pengawal kesatu kemudian.     

"Em! Benar apa yang kakak katakan! Kalau begitu, aku akan pergi sekarang juga. Kamu di sini saja menjaga istri kecil Raja Huayou. Aku benar-benar tidak bisa tenang kalau harus meninggalkan istri kecil Raja Huayou kepada semua orang di kerajaan ini!" kata pengawal kedua.     

"Em! Tidak usah menggunakan kuda. Kamu langsung memanggil senjata kereta merak terbang saja. Kalau tidak begitu, takutnya akan terlambat!" kata pengawal kesatu dengan seriusnya.     

"Em!" jawab pengawal kedua.     

***     

Di Laut Xuan, Gunung Lingyun,      

Ada bau bakaran yang tercium di sana. Seluruh langit di Gunung Lingyun telah ternodai dan dipenuhi dengan warna merah darah. Daging dan mayat dari setan dan siluman jiwa yang bertumpuk-tumpuk, tampak dibakar dan telah berubah menjadi abu. Benar-benar pemandangan yang sungguh menarik perhatian.     

Di tengahnya, tampak ada satu kepala yang berlumuran darah dan digantung di prisma Luo. Di sekelilingnya penuh dengan api yang membara. Kepala hantu Nirwana itu terlihat terarah ke langit untuk dipersembahkan kepada langit.     

"Sahabatku, Xuanyuan Pofan, kita sudah lama tidak bekerja sama. Lihatlah hasil kerjasama kita ini. Kita ini penyihir hebat yang setingkat dengan Raja Iblis, ya? Hahaha! Begitu banyak kristal yang kita dapatkan, bagaimana kita membaginya? Oh iya, coba kamu tebak kristal dari tubuh hantu Nirwana ini apa coba? Andalusit? Batu Sulfur? Atau batu hitam?" tanya Du Heng sambil melingkarkan lengannya ke pundak Xuanyuan Pofan dengan mata bunga persik yang menyipit.     

Xuanyuan Pofan melirik ke kepala di prisma Luo itu, lalu menjawab dengan santai, "Batu hitam."      

Du Heng langsung menepuk pundak Xuanyuan Pofan, "Benar sekali! Aku juga menebak kalau itu batu hitam!" katanya. Setelah selesai bicara, tiba-tiba mereka melihat sosok merah yang datang dengan tergesa-gesa untuk menghampiri mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.